Chapter 15

188 18 0
                                    

Apa yang harus ku lakukan? Apa aku harus pergi memeriksa gedung itu dan meninggalkan Kei sendiri di sini atau aku lebih baik kabur bersama Kei?

"Luhan, ayo kita kembali ke sana Lay butuh pertolongan kita.."

"...."

Aku diam. Aku tidak merespon perkataan Kei. Aku tidak tau harus bagaimana.

"LUHAN!!"

Kei menggoyangkan tubuh ku.

"Luhan, kau kenapa sih? Heiii... Luhannnn!!!"

"Ah.. kenapa Kei?" Ku balas perkataan nya. Ku lihat wajahnya kesal.

"Aisss... Luhan ayo kita balik kedalam. Lay butuh pertolongan kita"

"Tidak. Kita tidak usah kesana"

"Hah?? Kenapa?"

Kei melihat ku dengan bingung.

"Ayo kita pergi Kei"

Ku tarik paksa tangan Kei.

"Yakk!!! Luhannn!!!"

Ku tarik tangan Kei meninggalkan tempat itu. Tapi Kei mencoba melepaskan tangannya dari ku.

"Luhan... LUHANN!! LEPASKAN AKU! LAY BUTUH PERTOLONGAN KITA"

Ku balik badan ku menghadap Kei. Ku cengkram bahunya.

"Wae? Kenapa kita harus kesana? Menolong Lay? Atau Kris hah?!"

Kei terdiam. Matanya mulai berkaca - kaca.

"Tentu saja menolong Lay..."

"Lay? Biarkan saja dia. Dia kan punya banyak pasukan"

"Ta.. tapi..."

"Kita pergi sekarang Kei.."

Finally. Ku bawa Kei pergi.

-------------------------------------------

Kini kami sudah berada di dalam hutan.

"Lu... bisa kita berhenti sebentar? Aku lelah"

Ku lirik Kei. Wajahnya ngengisaratkan kelelahan.
Ku tarik nafas dalam.

"Hah.. baiklah" ku lepas tangan ku dari tangannya. Dia pun langsung terduduk di tanah.

Aku jadi gak tega melihatnya kelelahan. Ku berjongkok di hadapannya. Ku hapus keringat di keningnya.

"Maafkan aku.." kata ku pelan.

Dia terkejut dan menatap mata ku. Dan gak lama dia menggeleng.

"Engga papa... aku hanya ngga ngerti kenapa kamu gk mau kesana lagi"

"Ehm.. aku cuma gk mau kamu ketemu Kris" ucap ku pelan.

"Eh.. "

Kei terkejut. Dan setelahnya dia tersenyum.

"Tuan Xi, apa kau sungguh takut kehilangan ku?"

"Tentu saja"

"Kalau begitu jangan pernah melepaskan ku" kata Kei sambil memeluk ku.

"Bagai mana kalau nanti Kris menemukan mu dan membawa mu pergi lagi?"

"Ya kau cegahlah. Jika kau memang tidak mau aku pergi" seru Kei sambil mempout bibirnya.

Aku tersenyum.

"Jangan begitu. Rasanya aku jadi ingin memakan mu Kei" ku cubit hidung mancungnya pelan.

"Daging ku gk enak tuan Xi. Dan aku ini bukan makanan"

Dia sungguh lucu. Sehingga aku jadi inggin terus menggodanya.

"Kamu itu manis Kei. Bagai mana kalau aku mencium mu dan ehmm... melakukan itu"

"Yakk!! LUHAN MESUMM!"

Kei mencoba menutupi tubuhnya. Dan itu membuat ku tertawa.

"Hahaha.. kenapa kau lucu sekali Kei" ku acak - acak rambutnya.

Dia pun mempoutkan lagi bibirnya.

"Yak!! Rambut ku jadi berantakan tuan Xi"

Karna gemas ku cium bibir nya. Dan dia terkejut dengan tindakan ku. Ku lepaskan bibir ku dari bibir Kei. Pipinya yang berwarna putih berubah menjadi kemerahan.

"Yak! Luhan kau mengambil first kiss ku" serunya sambil memukul bahu ku pelan.

Aku sangat menyukai momen seperti ini. Ku harap kita selalu bersama Kei.

-------------------------------------------
Dilain tempat

Lay dan beberapa penjaga berhasil lolos dari kebakaran di belakangnya. Tetapi dia terlihat sangat kesal.

"SIALLL!!!"

"Kalian semua cepat cari keberadaan Kris. SEKARANG!!!" seru Lay kepada anak buahnya.

"Ba..baik bos" mereka pun terbirit - birit pergi.

"Ah.. padahal sedikit lagi berhasill!! Bagai mana dia bisa lolos secepat ituu..."

wajah Lay terlihat sangat kacau.

-------------
-TBC-

I Believe With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang