Chapter 12

176 17 4
                                    

Apa harus kami berpisah seperti ini...

Luhan... aku sangat mencintai mu...

-------------
Luhan pov

Akhirnya saat ini datang. Saat di mana orang yang kucintai menikah dengan orang lain.

Ku lihat Kei berjalan pelan kearah altar. Di altar, Kris sudah menunggunya.

Maafkan aku Kei... aku tidak bisa membawa mu pergi...

"Kepada saudara Kris, Apakah saudara bersedia menerima dan menjaga Kei sebagai istri mu dalam suka duka. Sehidup semati?"

"Ya saya bersedia" ucap Kris lantang.

"Kepada saudara Kei, Apakah saudara bersedia menerima dan menjaga Kris sebagai suami mu dalam suka duka. Sehidup semati?"

"... a... aku..."

Kei...

Rasanya aku mau mentulikan kedua kuping ku. Sungguh aku tidak siap.

Apa aku masih bisa membawa Kei kabur?

Ku lihat sekelilingku. Semua pintu dijaga oleh pengawal Kris. Bagai mana aku bisa kabur kalau begini.

"A... aku... aku bersedia"

Deg

Terlambat sudah...

"Dengan ini saya menyatakan kalian berdua resmi menjadi suami istri"

Ku lihat Kei melirik ke arah ku. Wajahnya menampakan kesedihan.

Oh Tuhan apa yang telah ku perbuat.

"TUNGGU! HENTIKAN PERNIKAHANNYA!!!"

Entah keberanian dari mana aku dapat berteriak seperti itu.

Kris geram melihat aksi ku menghancurkan pernikahannya.

Aku berlari kehadapan Kei dan menggenggam tangan kirinya.

"AKU KEBERATAN! KEI MILIK KU! DAN AKU TIDAK AKAN MENYERAHKAN KEI SEMUDAH ITU"

Kutarik tangan Kei ke dalam pelukan ku. Otomatis melepas pegangan Kris di tangan kanan Kei.

"APA MAU MU HAH... LUHANNN!!!"

"Apa kau buta Kris? Ku tidak lihat Kei mau menangis?"

Kris tertegun dan melihat ke arah Kei yang ada di pelukan ku.

Tidak lama Kris tersenyum.

"Tapi kau terlambat Luhan. Kei sudah sah menjadi istri ku. Menjadi milik ku... hahahaha"

Ku rasakan Kei semakin mempererat pelukannya.

Apa aku benar-benar terlambat?

"TUNGGU!"

Kami menoleh secara bersamaan ke arah suara itu.

Deg

Lay

"Pak pendeta maaf saya juga mengajukan keberatan atas pernikahan ini. Saya lihat pemelai wanitanya menerima paksaan"

"Saudara Kei apa anda merasa tertekan?" Tanya pendeta itu.

Kei hanya mengangguk.

"Baiklah saya nyatakan kalian.....

-------------

-TBC-

I Believe With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang