Karma 19 - <Aga-Nasha> "You make me crazy, beb!

11.6K 152 23
                                    

YOOO SIAUTHOR GAJE KEMBALI LAGI ~(˘▾˘~) ~(˘▾˘)~ (~˘▾˘)~

sesuai janji aku. TAAARRAAAAA aku post malam hari ini untuk bagian pasangan Aga-Nasha. nah bagi yang suka pasangan ini, selamat menikmati ya >.<

( ̄Д ̄)ノ buat bikin si Author seneng dan semangat empat lima untuk lanjut. mohon kesediaannya buat ngasih vote sama komen ya!! SEMANGAT!!

YOOOK SEMALAT BACA AJA >.< CEKEDIIIIIR!!

--------------------------------------------------

You make me crazy, beb!

“Mau kemana sih?”

Dengan kesal Nasha memaki-maki cowok didepannya yang sepertinya tak peduli dengan ekspresi marah yang tercetak jelas diwajah gadis itu.

“Kesuatu tempat dimana tidak satupun orang yang tau,” balas Aga misterius dan terus memaksa gadis itu mengikuti langkah cepatnya. Yap, dia sudah tidak sabar lagi…

Dengan kesal disentakkannya tangan cowok itu yang melingkar erat dipergelangan tangannya “Tapi saya ada janji sama Lira ditaman, Kak!” seketika mata Aga menatap Nasha tajam “Dan itu penting,” lanjutnya tak memedulikan tatapan tajam cowok itu.

“Lain kalikan bisa ketemu lagi,” sahutnya tak peduli “Apalagi gue tau sahabat lo itu sedang tidak bisa diganggu sekarang,” lalu kembali diraihnya tangan gadisnya dan digenggamnya erat, tak memedulikan sikap tak suka gadis itu “Dia sekarang…”

“Bersama Govin begitu?” tanya Nasha cepat – dan terdengar panik –  memotong ucapan Aga “Itu adalah hal paling gawat yang saya dengar!” pekik Nasha marah.

“Gawat apanya? Mereka sedang berduaan dan mereka sangat mesra – seperti yang gue tau dari Govin – mereka pacaran,” ucap Aga dengan alis menyatu.

Nasha memutar sepasang bola mata jernihnya dengan sinis “Pacaran?” dengusnya, “Mereka nggak pacaran, Kak! Sahabat Kakak itu yang ngikat sahabat saya seenaknya. Sama seperti yang Kakak lakuin sama saya,” marah gadis itu. Lalu kembali menghempaskan tangan Aga yang tadi menggenggam tangannya dan siap berbalik untuk menyelamatkan sahabatnya itu.

Melihat Nasha yang sepertinya akan pergi meninggalkannya dan kembali mengabaikannya, Aga langsung menangkap tangan gadis itu dan memutar tubuh Nasha kembali menghadapnya. Ditatapnya sepasang mata jernih dan polos milik gadis itu, “Lo pikir, lo bisa pergi dari gue gitu?” tekannya tajam “Nggak akan bisa! Sama seperti sahabat lo itu, lo nggak bakal bisa lepas dari kami, kalau kami sudah menginginkkan sesuatu,” lanjutnya seraya menatap Nasha dari atas sampai kebawah. Membuat Nasha risih.

“Kami?” Nasha mengangkat alisnya muak “Ya kalian semua memang selalu menganggap semua perempuan itu barang. Dan kalau bosan dibuang, begitukan?”

Mendengar ucapan gadis itu – yang dengan telak menyinggungnya – seketika membuat Aga marah. Rencana awalnya tadi langsung musnah bergantikan keingin untuk menghukum gadis dihadapannya ini. Memberi pelajaran, kalau betapa berbahayanya kalau gadis ini sudah membuat seorang Aga Septian Hendrawan marah.

“Sepertinya lo butuh hukuman dari gue,” ujarnya dingin, sedingin tatapan yang diberikannya pada gadis didepannya itu.

“O-oh ya?” sahut Nasha tergagap. Dia sebenarnya takut kalau Aga sudah sampai menampakkan ekspresi dingin diwajahnya. Dan itu benar-benar gawat. Tapi, hello Nasha, kalau kamu sampai takut padanya berarti kamu sudah kalah dari cowok brengsek berhati dingin ini, ingatnya dalam hati.

KARMA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang