ekm ekm sebelumnya author pengen minta maaf dulu karena ngepostnya kelewat dari tanggal dan hari yang dijanjikan dikarenakan kuota modem ABIS!
nah untuk part ini semoga aja kalian suka :D maaf ya kalau mengecewakan, pendek atau dll. hahahaha
masih sama seperti yang sebelum-sebelumnya, dimohon vote sama komennya buat bikin author SEMANGAT!!
yasudah selamat baca aja ya para pembaca setia ^_^
yooo cebekediiiiiir!!
------------------------------------------
Telak!
Siang itu entah kenapa hawa disekitar Lira terasa panas. Disebelah kanan dan kirinya terasa sekali aura persaingan dan kepemilikan. Membuat Lira merasa sesak seakan terhimpit diruangan gelap.
“Kak Tommy tumben nyari aku. Kenapa, Kak?” tanya Lira memecah keheningan yang dari dia memesan makanan sampai selesai makan itu.
Mendengar namanya dipanggil, otomatis Tommy langsung menatap Lira dan tersenyum lembut – Lembuuuut sekali, dijamin cewek-cewek yang liat langsung kleper-kleper. Bukan klepek-klepek lagi –. “Pengen nemuin elo. Nggak boleh ya?” tanya Tommy dengan tampang memelas minta diperas – ini kata Govin –.
“Ya nggak bolehlah. Ganggu orang pacaran saja lo. Pergi sana!” dengus Govin yang sedari tadi tangannya sudah gatal pengen nonjok muka sok imut Tommy itu – tapi emang imut kok. Minta dielus XD. Ini author yang ngemeng ya –.
Mendengar ucapan Govin kontan membuat Lira mendelik tajam. Yang harusnya pergi itu Kakak. Pacar-pacar. Pacar dari hongkong!!, sayang Lira cuman berani ngomong ini dalam hati. Takut diserang lagi dia.
Lira mendesah berat, “Kak Govin yang bilang kita pacaran itu siapa?” desis Lira sabar.
Dengan senyum yang dipasang semanis dan selembut mungkin, Govin meraih tangan Lira dan mengecupnya lembut. Membuat siempunya tangan terbelalak kaget, dan itu berlaku juga pada Tommy yang matanya langsung berkilat cemburu melihat perbuatan Govin pada Lira.
“Lo!” seru Tommy spontan.
“Lho? Bukannya kita udah pacaran ya? Bukannya kalau udah ciuman... Hmm... Tiga kali ditambah super dengan gaya yang hot itu kita udah bisa disebut pacaran? Yakan?” ucap Govin sok polos. Matanya berbinar menatap Lira yang kebingungan. Sumpah otak polos Lira langsung blank. Apa bener gitu ya? Kalau udah ciuman berarti udah pacaran? Tanya Lira dalam hati sembari berpikir.
“Gitu ya?” cetus Lira polos yang sukses membuat Govin dan Tommy langsung terdiam. Astaga ini cewek emang polos beneran atau apa? Heran Govin dan Tommy dalam hati.
“Eh itu...,” Govin jadi kebingungan bagaimana menjelaskannya pada Lira-nya yang polos ini, yang niat asalnya Govin ingin menggoda Lira. Berbalik merasa bersalah. Hah? Merasa bersalah bagaimana?
Kok gue kayak cowok abnormal yang ngebohongin balita sd supaya mau dipacarin sih? Rutuk Govin.
Melihat Govin kebingungan begitu Tommy jadi merasa kasihan – oh ralat sedikit merasa kasihan. Sedikiiiit sekali – dan langsung membantu Govin.
“Lira sayang, bukan gitu. Si Govin dia ngomong ngaco. Kalaupun kalian udah ciuman tiga kali pakai... Pakai...,” Tommy meneguk air liurnya yang terasa tersangkut ditenggorokan karena membayangkan bagaimana rasa bibir Lira dibibirnya – plak!! – “Gaya hot itu bukan berarti kalian pacaran, apa waktu itu lo ciumannya pakai cinta? Nah kalau pakai cinta baru beda, itu baru bisa dikatakan pacaran?” lanjut Tommy hmm... Ragu?
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA CINTA
RomanceDisini kamu akan melihat rasa cinta, cemburu, sakit hati, dan keinginan memiliki yang begitu besar. Dan bagaimana yang namanya 'KARMA' berlaku kepada keempat pasangan yang dipertemukan dengan tidak sengaja dan bahkan mungkin akan mengubah masa depan...