Bab 4 Nerd Boy

178 11 2
                                    

Dean POV

Perkenalkan saya Dean Kennedy. I'm nerd boy. Iya. Aku memang nerd, tapi bisa dibilang nerd yang luar biasa. Why ? Entahlah...

Ku rasa aku harus berterimakasih kepada kedua orangtuaku yang membuatku lahir ke dunia dengan wajah tampan layaknya seorang malaikat. Maaf, aku tidak menyombongkan diri sendiri tapi itulah kenyataannya. Dan harus ku informasikan, gadis-gadis di sekolahku sangat memujaku. Yah, karena ketampanan yang kumiliki tentunya.

Aku sendiri tidak mengerti dengan mereka. Bukankah seorang nerd harusnya dikucilkan atau dibully ? Tapi yang terjadi padaku malah kebalikan. Mereka selalu berupaya mendekatiku, memberi banyak hadiah dan bahkan mereka melindungiku saat ada siswa laki-laki yang ingin menggangguku. Mereka akan selalu berteriak, 'jangan mengganggu pangeran kami'. Bukankah mereka berlebihan ? Hahaha... Kalian jangan berekspresi seperti itu, kalian membuatku malu wahai readers.

Kurasa kita harus mulai ke cerita yang sebenarnya, cerita mengenai diriku bisa dilanjutkan nanti. Okay, here we go.
________________________________________________________

Bel istirahat berbunyi.

"Dean, ayo kita ke kantin." Aku masih sibuk merapikan alat tulisku dan siswi di kelasku sudah berkerumun di sekitar meja belajarku. Selalu saja begini.

"Maaf, tapi aku tidak lapar. Aku ingin ke perpustakaan saja." Balasku. Aku hanya menundukkan kepalaku tidak berani melihat wajah siswi-siswi di sini.

Ini masih siswi yang di kelasku, belum lagi yang ada di luar kelas. Mereka sudah menunggu entah dari kapan, padahal bel istirahat baru lima menit lalu dikumandangkan.

Mereka mendesah pelan, kecewa akan jawabanku. Aku berdiri dari dudukku, dan mulai melangkah keluar kelas. Sangat sesak di sini. Terlalu banyak orang yang berkumpul. Apa mereka tidak pergi ke kantin saja ? Apa mereka tidak punya kegiatan lain selain berkerumun di sekitarku ? Itu pertanyaan yang terlintas di kepalaku.

Brakk...
Aku mencari sumber suara yang baru saja ku dengar. Aku menoleh, ternyata di kelas sebelahku. Yang ada di depanku sekarang adalah pemandangan seorang gadis yang sibuk mengumpulkan buku-buku yang ia jatuhkan. Orang-orang di sekitarnya tidak ada yang membantu, bahkan mereka tidak peduli.

Gadis itu berhasil menyusun kembali buku-buku itu di atas tangannya dan dia berdiri. Baru saja ia mau melangkahkan kaki, seorang gadis lain mendorongnya dengan keras dan dia terjatuh lagi. Buku-bukunya berhamburan kembali.

Aku melihat gadis yang mendorongnya, itu Luna Florist Lauren. Aku mengenal gadis itu, karena dia juga selalu datang kepadaku sama dengan gadis-gadis lainnya. Hanya saja dia lebih mencolok dari yang lain. Dia tersenyum puas setelah mendorong gadis itu dan berjalan menjauh. Dia menuju ke arahku.

Dia tersenyum, "Hai Dean. Ayo kita pergi." Katanya sambil memeluk lenganku.

Aku belum beranjak dari tempatku berdiri, aku masih memperhatikan gadis tadi. Gadis yang didorong oleh Luna.

"Apa yang kau lihat, ehm ?" Tanya Luna lagi.
Aku hanya diam. "Lebih baik kita pergi saja dari sini, kau tidak perlu memperhatikan manusia seperti dia."

Kulepaskan tangannya dari lenganku. "Maaf, aku harus ke perpustakaan." Aku berjalan meninggalkan kerumunan para gadis dan Luna yang merasa kesal dengan perkataanku.

Perpustakaan. Tempat ini merupakan satu-satunya tempat yang aman bagiku. Mereka tidak akan menggangguku di sini. Kalian pasti bertanya alasannya ? Baiklah akan kuberitahu. Itu semua karena penjaga perpustakaan. Haha... Aku harus berterimakasih padanya karena sudah menolongku.

Kalian harus tahu penjaga perpustakaan orang yang sangat tegas dan disiplin. Dia tidak akan mengizinkan orang-orang yang masuk kemari karena hanya ingin mengikutiku. Dia juga tahu kalau aku adalah nerd boy yang sangat terkenal di sekolah ini. Oleh karena itu, saat aku menginjakkan kaki di perpustakaan dia akan sangat selektif untuk membiarkan orang lain masuk. Apalagi para gadis.

Aku mengambil buku sains dari rak buku, kemudian mencari tempat duduk. Aku membuka buku tersebut dan membacanya. "Mengapa mereka memperlakukan dia seperti itu ?" Kataku sangat pelan.

"Dia bukanlah orang yang pantas diperlakukan seperti itu. Apa mereka tidak berpikir seperti itu ?" Aku bertanya pada diriku sendiri.

Kalian pasti tahu apa yang kubicarakan. Celine Kaitryn Freddy. Dia gadis yang tidak harusnya diperlakukan secara kasar. Aku tahu dia gadis yang baik, pintar dan juga pemilik sekolah kami ini. Sewaktu kami masih di kelas 1, siswa-siswi di sini memperlakukan dia sangat baik. Tapi sekarang mereka berbuat jahat, itu semua dimulai dari Luna.

Aku tahu Luna yang memulai semua aksi pembullyan untuk Celine, karena anak-anak sekolah di sini yang berkata... Ahh bukan, aku mendengar pembicaraan mereka. Dan aku tidak mengerti tentang perbuatan mereka itu.
--------------------------------------------------------------------------
"Apa kalian lihat tadi ? Celine menjatuhkan makanannya." Aku tidak sengaja mendengar perbincangan teman sekelasku.

"Apa kau serius?" Tanya teman yang menjadi lawan bicara gadis tadi. Aku penasaran dengan apa yang terjadi, aku mempertajam pendengaranku.

"Aku serius. Haha... Tapi dia tidak menjatuhkannya sendiri, dia cegal oleh Kally."
"Kally Ivander ?" Gadis yang ditanya mengangguk antusias.
"Dan dia juga tadi memunguti makanannya itu. Uhh.. Menjijikkan."
"Terus ?"
"Yah.. Pengurus kantin membantunya. Dan ingin mengambilkan makanan lagi untuknya. Tapi dia bilang, 'tidak usah, aku makan di rumah saja'." Ku rasa gadis itu memperagakan cara bicara Celine. Setelah itu mereka tertawa. Apa yang lucu ? Seharusnya mereka tidak tertawa. Pikiran mereka begitu dangkal pikirku.

Guru yang mengajar masuk ruangan, teman kelasku yang tadinya berhamburan sekarang sudah duduk manis di tempat masing-masing.
--------------------------------------------------------------------------
Hai.
Sekedar informasi, saya nulis ini setengah jam sebelum menuju hari kelahiranku. Yeah prok..prok..
Iya tanggal 26 maret tepat hari lahirku, hari sabtu.
Mohon doanya readers buat saya. Makasih.

Oke back to the story, ini bab IV. Ceritanya versi Dean, kalian pasti udah baca tadi. Hehehe...
Saya harap kalian suka dan tertarik mau baca kelanjutan cerita ini. Amin.

Oke.
Vote dan comment yah ?

25 Maret 2016

yuni_jr26

The Victim Of BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang