Sudah 8 bulan sejak Key meninggalkan Irene. Mereka tidak pernah sekalipun saling bertukar kabar. Irene merasakan seolah lelaki yang ia cintai itu hilang ditelan bumi.
Ia mengingak perkataan Key Nanti juga kau akan lupa, seakan aku ini tidak pernah ada. Faktanya ia tidak merasa seperti itu. Hatinya masih terasa sakit apabila melihat kabar Key di Jepang.
Beberapa media korea masih sering memuat kabar tentang dirinya di Jepang. Apalagi saat ini ia debut sebagai aktor di negeri kelahirannya itu.
Seperti sekarang ini, irene sedang menatap wajah key nisimura yang terpajang di sebuah majalah. Ia tersenyum sambil memeluk seorang wanita cantik. Hatinya terbakar oleh rasa cemburu. Entah kenapa key terlihat lebih bahagia.
"Unnie, ini tehmu." Hye sun memberikan irene teh hijau pesanannya.
"Terima kasih." Ia melemparkan majalahnya dan mengambil teh dari tangan hye sun.
Hye sun terlihat kaget melihat irene seperti itu. Ia dan bokma saling pandang.
"Noona, apa itu key?" Bokma bertanya.
Irene diam saja dan menyesap tehnya.
"Unnie, apakah key menghubungimu?"
Irene menatap hye sun tajam "untuk apa dia menghubungiku? Kami tidak memiliki urusan apapun."
Hye sun menunduk setelah mendengar jawabannya. Ia tahu ia telah salah menanyakan hal bodoh seperti itu.
"Irene." Danny memanggilnya.
Danny adalah salah satu member all star. Irene dan Danny dipasangkan untuk melakukan pemotretan pakaian musim dingin.
"Hai." Jawab irene.
"Apa kau sudah lama disini?"
"Lumayan."
"Sepertinya aku terlambat."
"Tidak, aku yang datang lebih awal."
Yah, irene datang lebih awal karena ia sudah tidak tahan berdiam diri di apartemen lebih lama. Ia tidak suka sendirian. Karena setiap kali irene sendiri, ia selalu teringat pada key. Sehingga membuatnya ingin menghubungi lelaki itu.
"Oh, key." Ia mengambil majalah yang irene lempar.
Irene meresap tehnya. Ia sangat merindukan key. Sangat merindukan lelaki itu.
"Wah, key terlihat lebih sehat. Syukurlah." Kata Danny.
Irene hanya diam.
"Apa kau masih berhubungan dengannya?"
Pertanyaan itu lagi, irene menghembuskan nafas dan menggeleng.
"Oh, maafkan aku."
"Tidak, tidak apa-apa."
Seorang stylist memanggil kami untuk berganti pakaian.
Syukurlah..
***
Irene menatap layar ponselnya. Ia menatap wajah ibu angkatnya di layar ponselnya. Entah kenapa semenjak key pergi. Ia lebih sering memikirkan ibunya. Ingin rasanya irene menghubungi wanita yang sudah merawatnya itu. Tapi ia merasa malu dan tidak pantas menghubungi wanita itu. Ia sudah mengecewakan wanita itu."Noona, semua sudah beres. Bolehkah aku pulang sekarang?" Bokma membuyarkan lamunannya.
"Ya, kau boleh pulang."
"Unni, kopermu sudah siap. Besok kita berangkat ke jepang pukul 9." Kata hye sun.
"Mm-hmm."
"Noona, apa kau yakin ingin pergi ke jepang?"
Irene menatap bokma. Ia memang besok akan mengadakan fan meeting di jepang. Ia tadinya akan melewatkan negara itu. Karena ia tidak ingin pergi ke negeri dimana ada key didalamnya. Tapi ia berfikir, mungkin mereka tidak akan bertemu. Karena jepang sangatlah luas. Lagi pula, seorang temannya di jepang mengundangnya ke pesta pernikahannya.
"Tentu saja. Aku harus pergi ke pernikahan Miho. Dan bekerja dulu sebelum berpesta lebih baik kan?"
Bokma dan hye sun mengangguk kompak.
"Noona, kau harus istirahat yang cukup malam ini. Kau terlihat lelah dan kurang tidur."
"Baiklah, baiklah. Kalian pergilah dan istirahat juga."
***
Irene mendarat di bandara Haneda, Tokyo Jepang. Ia akan mengadakan fan meeting dengan penggemar sekaligus promosi film terbarunya. Ia berharap dalam hatinya tidak bertemu dengan Key.
"noona, setelah ini kita akan ke hotel untuk istirahat. Setelah itu kau akan mengadakan fan meeting sore ini. Malamnya kau akan menghadiri pernikahan miho."
Bokma menjelaskan kegiatannya hari ini.
"Aku tahu." Jawab Irene
Beberapa penggemarnya menunggunya di bandara. Irene melambaikan tangan dan tersenyum sopan pada mereka.
Acara fan meeting berjalan dengan lancar. Penggemarnya sangat banyak dan sangat mendukung irene. Hati irene lega dan bahagia melihat dukungan dari mereka.
Setelah itu ia pulang ke hotel dan beristirahat sebentar. Ia hanya sempat mandi, ia belum sempat makan dari siang. Ia hanya makan sepotong buah apel.
Malam ini, dalam balutan gaun hitam panjang sederhana. Irene melihat dirinya didalam cermin. Terlihat kurus dan pucat. Ia kehilangan beberapa kilo berat tubuhnya. Lingkar hitam matanya telah tersamarkan oleh make up tipis. Ia memang kurang tidur beberapa bulan terakhir karena jadwalnya yang padat. Ia sendiri sengaja mengambil beberapa pekerjaan, karena ia tidak tahan tinggal sendiri dirumah.
Ia menambahkan lipstik berwarna pink pada bibirnya. Malam ini ia ingin terlihat sederhana.
"unni, ayo kita pergi." Hye sun memanggilnya.
"ya." Jawabnya sambil mengenakan sepatu merahnya yang senada dengan dompetnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Shine Me
RomanceIrene, seorang aktris korea yang sedang berada dipuncak karirnya harus ditinggalkan oleh sang kekasih, Key Nishimura. Hidupnya hancur dan karir yang sudah ia bangun sampai puncak terasa sia-sia tak ada artinya tanpa Key disampingnya.