Part 1

349 44 0
                                    

Andrea POV

    Didalam sebuah kamar yang berukuran 4x5 meter dengan barang-barang yang berserakan dan entah letaknya dimana. Ya itu adalah kamarku Andrea Winata . Aku seorang wanita tomboy berumur 15 tahun . Aku mempunyai 2 kaka laki-laki yang sangat sayang dengan diriku yaitu Andovi Winata dan Enjovi Winata. Mereka berdua tidak kembar yaa.

Andovi Winata adalah kaka pertama ku, andovi yang sering kupanggil kaopi itu berumur 19 tahun. Kaopi adalah Mahasiswa baru di Unviversitas didaerah malang. Sejak kaopi kuliah dimalang aku jarang sekali bergumam dengannya . Karna andovi memilih untuk mengekost didaerah malang tersebut.

Kaka ku yang kedua adalah Enjovi Winata, ya semua nama kami berakhir dengan kata 'Winata' itu adalah nama belakang kakeku. Panggilan sayang ku kepada Enjovi adalah kajo jadi kami disini memiliki panggilan tersendiri, aku pun sering dipanggil kajo dengan sebutan 'Eaaa' .Ngomong ngomong tentang Kajo, kaka ku yang satu ini adalah Atlet Taekwondo terkenal, mendali emas sudah dia raih, dia memulai hobinya itu sejak smp dan sekarang dia berada dikelas 3 sma. Umur Kaopi dengan kajo berbeda 11 bulan.

"Kajoooooo!!!" Panggilku dengan nada marah kepada ka enjovi sambil mengetuk pintu kamarnya dengan kedua tangan

"Berisikkk eaaaa. Apaaaa" teriaknya didalam kamar yang sedikit kesal dengan kelakuan adiknya itu

"Anter akuuu ayuuuu" Membuka pintu kamar ka endovi dengan muka memelas minta untuk diantarkan

"Ah engga ah males, hari minggu kaya gini tuh mending dirumah, tidur " Gumamnya yang membuat ku kesal

"Kajo mah jahat ih, emang aku kaka yang kerjaannya tidur-,- ayu kaa kaka ganteng deh" rayu ku masih dengan muka memelas

"Ini duluuu" menunjuk pipi. Yang bermaksut menyuruh ku untuk menyiumnya agar permintaan ku dikabulkan

"Iyaaa tuh udah" cium ku dipipi kajo dengan jiji yang sangat sangat

"Yaudah bentar kajo mandi dulu yaa eaa" menuju kamar mandi

"Udah kaya anak kecil aja gue-_-" gumamku dengan muka kesal

-Ruang Tamu-

"Kajoo lamaaa dah kaya perawan mandinya ih. Kajooooo cepet kee ih" gumamku diatas sofa abuabu yang berada diruang tamu

"Iyaa ini udaaah" jawab ka enjovi dengan nada tinggi sambil menyubit pipiku

"Aww sakit kajo mandi udah kaya perawan ih lama banget yaudah ayuuu cuss" ajakku sambil memegang pipi karna kesakitan

"Mau kemana sih emangg? Siang siang gini mau keluyuran? Panas tauu-,- wah jangan jangan mau jalan samaaaa....." Canda tanya ka enjovi yang penuh dengan teka teki

"Ah apasiii-,- aku mau beli buku-,- ada tugas besok" jawabku
"Yaudah ayu" ajak ka enjovi

-Toko Buku-

"Yaudaa makasih yaa kaka aku yang paling gantengg" rayu ku pada kaenjovi

"Iyaa eaa. Terus ini kamu aku tinggal?" Tanya ka enjovi

"Iya tinggal aja. aku lama soalnya. Entar aku pulang naik taxi atau angkot aja" jawabku

"Yauda kaka pulang dulu yaaa mau jalan sama cewee kaka:p" jawab ka enjovi dengan canda

"Serah lu ka ka" batinku
Tidak lama kemudian kaenjovi langsung menggas motor ninjanya itu menuju rumah.

-Dalam Toko Buku-

"Selamat datang. Selamat siang." Ucapan sambutan dari mas mas ganteng penjaga kasir itu.

"Iyaa siang" jawabku dengan penuh kegeeran.

Pencarian buku tugasku berlangsung selama 15 menit, dan itu pun belum ketemu ketemu. Ketika aku sedang sibuk mencari buku datang lah seorang pria mmm mungkin umurnya semuuran dengan ku, pria itu tampan, dengan rambut seperti boyband korea jaman sekarang dan sepatu sport berwana abuabu. Wah terlihat kece bukan. Dan dia pun menghampiri tempat buku yang sedang aku tempati itu.

"Hai?" Ucap pria itu

"Iya?" Jawabku dengan jutek

"Lagi cari buku apa?" Tanyanya padaku

"Buku Geografi" jawabku yang masih takk mau melihat kearahnya

"Mmm nih" dan pria itu pun mencarikan buku yang kucari, dan akhirnya ketemu.

"Eh buset dari tadi gue cari cari gaketemu-,- giliran elo yng cari ketemu-,-" gumamku yang sedikit kesal

"Lunya aja yang carinya engga bener?" Tawanya mengejekku

"Haha iya juga sih. Oia makasih yaa:)" ucapku sambil melihat wajahnya dengan senyum kedua lesung pipitku

"Iya." Kata pria tersebut sambil terpesona meliat senyum manis ku

"Yauda gue pengen bayar ini buku dulu yaa" beranjak dari tempat buku dan menuju kasir sambil sibuk membaca buku yang sudah dicarinya itu

-Kasir-

"Ini aja mba?" Tanya mas mas ganteng yang tadi menyapa ku ketika aku masuk kedalam toko buku ini

"Iya mas" sambil senyum dengan menunjukan kedua lesung pipit ku

"Adu mba senyumnya manis banget" canda mas mas tersebut

"Ah mas bisa aja, jadi berapa?" Tanya ku sambil kegeeran

"Semuanya 63.000 mba" menunjukan struk dan buku yang dibeliku

"Bentar bentar" mencari dompet ditasnya yang entah keberadaannya dimana dengan muka cemas
Tiba tiba datang seorang pria

"Inih" Sambil menunjukan dompet milikku itu

"Nah iya duh makasih yaaaa ko ada dielo ya?" Tanya ku penuh curiga

"Tadi pas ditempat buku itu lo ngejatohin dompet elu ini, gua mau panggil tapi elu sibuk sendiri sama buku itu" gumam pria itu

"Iyauda makasih" jawab jutekku

"Eh mas tadi berapa?" Tanya ku kpada masmas kasir tersebut

"63.000" jawabnya

"Nih. Makasih yaaa" memberikan uang pas

-Keluar dari toko buku-

Memperhatikan kendaraan yang lewat. •celangak celinguk

"Ayu pulang sama gue?" Ajak pria yang tadi dalam toko buku

"Haa?" Tanya ku bingung

"Ye ayu pulang gua anterin, selaw gua orang baik koo. Sekalian gua baru pindah disini mau tau aja daerah sini. Oia dari tdi sampe lupa ngenalin diri mm nama gue Fiqrih Wahyu Anggara ya lo bisa panggil gue fiqrih atau wahyu atau anggara juga boleh" perkenalan diri yang panjang

"Yauda ayu" aku pun langsung naik keatas motor miliknya itu. Memalukan emang? Iya, yatapi mau gimana angkot atau taxi takkakan lewat, karna ini bukan jalurnya angkot, taxipun jarang lewat, ya penuh dengan keterpaksaan aku pulang bareng dengan mmm Fiqrih

-Di Motor-

"Ini kekanan atau kekiri?" Tanyanya

"Kiri" jawabku yang menunjukan arah kerumahku

-Rumah Andrea-

"Makasih ya mmm Fii.. Qrih" gagap ku karna lupa dengan namanya itu

"Oia nama lu siapa?" Tanyanya kepadaku

"Andrea" sambil senyum dengan dua lesung pipitku

"Oke gua balik dulu yaa. Sampai ketemu lagi" sambil melambaikan tangannya

"Iyaaa hatihati" ucapku

KehadiranmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang