Part 3

134 22 0
                                    

Ya ketika Zava meninggalkan ku dengan fiqrih, aku bingung harus mengobrol atau berbicara apa dengan fiqrih, dan akhirnya fiqrih pula yang harus memulai pembicaraan ini duluan.

"Entar sore mau temenin gua lagi gaa?" Ucap fiqrih yang seakan sudah lama kenal denganku

"Kemana?" Tanya ku sambil memakan makanan yang tadi ku pesan

"Yaelah jalan jalan doang kemana kek gua baru disini pengen tau aja daerah sini" jelas fiqrih

"Sekarang gua harus apa? Bingung mau jawab apa" Batinku

"Mmm ajak zava ya. Soalnya gua juga gaterlalu apal daerah sini toh gua juga jarang keluar." Alasanku pada fiqrih, karna aku tak ingin lagi percaya dengan dia apalagi aku baru mengenal dia

"Gua mau nya berdua aja kan gua bawa motor, kalo kita bertiga udah kaya terong dicabein." Fiqrih pun melontarkan candaannya yang garing

"Jeh yaudah kalo gitu lu sama si zava aja. Haha" gumamku sambil mentertawakannya

"Jah ogah, ntar dikira orang gua homo ama dia" celotehnya itu yang seakan hanya ingin pergi denganku saja

"Astagfirullah, ya kalo ga ngapangapain mah gapapa kali, kecuali lu ngapangapain tuh baru" gumamku pada fiqrih. Fiqrih pun menghentikan candaan yang tadi kami lontarkan. [Ha? Candaan apaan lucu juga kaga.]

"Yaela gamau bantuin temen amat sih. Gua cuma pengen tau daerah sini doang." Gumam fiqrih sambil memelaskan muka gantengnya itu.

"Iyauda iya, terserahlah" kata ku yang seakan terpaksa dengan apa yang dikatakan fiqrih.

"Okee ntar sore gua kerumah lu. Oia si zava ko gak balik balik ya?" Tanyanya sambil memotong pembicaraan yang tadi sedang kita bicarakan.

"Udah kekelas kali. Yaudalah ayu kekelas" dan aku pun mengajak fiqrih kekelas.

Bel pun berbunyi. Pas sekali aku sudah tepat didepan kelas. Fiqrih pun memasuki kelasnya itu. Dan aku pun memasuki kelas ku, dan segera duduk.

"Zava, kok tadi lu gabalik lagi ke kantin" bisik ku pada zava yang duduk didepanku

"Cembukur gue liat elu berdua sama fiqrih, udah kaya nyamuk gua disono yaudah gua ke kelas aja" jelas zava yang seakan tak senang dengan kebederadaan fiqrih

"Haha noh benerkan lu suka sama gue, duh iya gue tau gue cantik aela gausah cemburu cemburu gitu la zav" tertawa ku sambil menggoda zava yang terlihat baper dengan kata kata ku tadi

"Ih ogah gua suka sama lu" kata zava yang terlihat jiji dengan kata kata ku itu

"Hust udah ada guru" kata teman sebangkuku, ya dia adalah Sheila Tania.

Sheila POV

Sheila Tania, dia adalah teman sebangku ku, ya sama seperti zava, dia adalah sahabat ku juga, biasanya aku sering panggil dia dengan sebutan 'Setan' karna namanya Sheila Tania jadi kupendekan dengan kata 'Setan' kejamkah aku? Haha ya seperti inilah. Sheila sudah lama menyukai zava. Sejak MOS sheila sudah menyukai zava. Tapi zava tak pernah menanggapi sheila. Bahkan aku sering membantu sheila untuk dekat dengan zava. Tapi ya seperti kata ku tadi, zava tak pernah menanggapinya.

Guru pun datang.

"Selamat pagi anak anak. Bagaimana tugas ibu kemarin? Sudah dibeli?" Tanya bu guru dewi pada kami, ya dia adalah guru geografi

"Sudah bu" serentak kami pun menjawab pertanyaan bu dewi itu.

"Oke buka buku geografi kalian halaman 5. Dibaca dulu lalu kerjakan halaman 7. Ibu tinggal dulu oke" perintah ibu dewi kepada kami.

Tidak lama kemudian bu dewi pun meninggalkan kelas.

"Weh kelas IX C ada anak baru tau" bisik sheila

"Udah tau" ucap ku yang seakan tak perduli dengan keberadaan anak baru tersebut

"Ko lu udah tau. Tadi gua denger denger ya masa cewe cewe di kelasnya dia pada ngedeketin dia gitu" ucap sheila

"Jah bodoamat. Jangan bilang lu suka sama dia" bisik ku pada sheila sambil menunjukan muka curiga

"Dih najong. Tetep si zava yang ada dihati gue. HAHA" bisik sheila sambil tertawa

"Wah ngomongin gua ya lu" ucap zava yang tiba tiba memotong pembicaaraan kami

"Iya lagi ngomongin elu. Masa kata sheila dihatinya cuma adaaa...." Tiba tiba saja sheila menutup mulutku dengan tangannya itu

"Ada maknya" kata sheila yang terlihat gugup menjawabnya

"Udahlah kerjain ayu ntar budewi dateng" kataku kepada zava dan sheila

Tiba tiba saja bu dewi datang.

"Bagaimana apa sudah dikerjakan?" Tanya budewi kepada kami

"Belom bu" jawab kami

Pelajaran bu dewi pun berlangsung sampai pulang sekolah. Kami pulang sekitar jam 13.00 . Dan sekarang jam menunjukan pukul 13.00. Ya waktunya kami pulang.

Ketika aku, zava, dan sheila keluar dari gerbang sekolahku, tepat sekali kak enjovi datang menjemputku.

"Gece ayu balik" kata kak enjovi yang sepertinya ingin cepat aku pulang

"Iya ayu. Gua duluan ya" ucapku pada zava dan sheila

"Iya" ucap zava dan sheila

Dan aku pun pulang bersama kak enjovi menuju rumah.

"Zav gua pulang bareng lu ya?, angkotnya gak lewat lewat" Alasan sheila yang sepertinya ingin sekali pulang bersama zava.

"Iya selaw ae" kata zava

Dan mereka berdua pun pulang bersama.

------------------
------------------

-Rumah Andrea-

Aku dan kak enjovi sudah sampai dirumah kami. Ketika aku turun dari motor aku melihat ada sebuah mobil berwarna putih dengan plat nomor B 1587 WNT ya itu adalah mobil ayah ku.

"Kak ayah sama mama udah pulang?" Tanya ku pada kak enjovi sebelum memasuki gerbang

"Iya mangkanya tadi kakak suruh kamu cepet, udahlah ayu masuk"
Ajak kak enjovi

Dan aku pun memasuki rumah, ketika aku ingin menuju ruang tamu. Ternyata ayah dan mama ku ternyata sudah menunggu kedatanganku dan kak enjovi.

"Halo sayang, gimana kabar kamu?"
Tanya mama ku sambil mencium keningku

"Baik ma, gimana ma liburannya?"Tanya ku sedikit marah karna ayah dan mama ku tidak mengajakku berlibur bersamanya.

"Seru ko sayang." Kata mama ku sambil tersenyum bahagia

"Terus kita kapan liburan bareng barengnya?" Guamam ku sambil menaikan kedua alis.

"Mmm tanya kakak kakak kamu dulu tuh" ucap mamaku

"Yauda mah aku keatas dulu ya. Mau mandi udah gerah" kata ku sambil beranjak dari ruang tamu

"Iya sayang" kata mamaku

Dan aku pun menuju kamar. Ketika aku menuju kamar yang pertama aku lihat adalah Handphone ku. Ketika melihat handphone ku. Aku melihat ada Bbm dari fiqrih.

-BBM-

Fiqrih: PING!!!

KehadiranmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang