-Taman-
"fiqrih cowo yang tadi itu beneran kakak lo?" Tanya ku kepo pada fiqrih.
"Iya dia kakak gue. Namanya Rio Tevy Anggara, dia dulu tuh anak band, terkenal banget di kalangan anak Sma, sekarang kak rio kelas 3 sma ya sebentar lagi dia lulus, gua sama dia beda 3 tahun. Dia dulu anaknya aktif, sekarang jadi pendiem" ucap fiqrih
"Kok jadi pendiem" tanya ku sambil menyimak pembicaraan fiqrih tersebut
"Kepo lu andrea" bisik zava
"Gapapa zav, gua sekedar cerita doang kok, kalo kalian gamau denger atau gamau perduli juga gapapa, gak bakal gua lanjutin ceritanya, lagi juga kalian tuh orang pertama yang gua ceritain tentang masalah kakak gua kaya gini selain keluarga gua" ucap fiqrih sambil tersenyum pada zava
"Cerita aja kih, kalo emang lo gak bisa mendem itu sendiri, ya gapapa lo bisa cerita ke kita" ucap ku
"Ya makasih ya zav andrea. Ya kak rio jadi pendiem gini tuh ya karna 'Percerian' ibu gue sama ayah gue, pas ayah gue sama ibu gue cerai ibu gua masih ngandung vino, ya mungkin pas gua umur 9 tahunan mereka pilih hal sekeji ini. Kak rio ikut ayah gue dan gue ikut ibu gue, semenjak itu kak rio jadi pendiem kaya ini, ya sekarang ayah gue gak punya apa apa , gak bisa apa apa, ya karna istri baru nya itu pun ninggalin dia gitu aja, ya gue sih cuma bisa bilang Alhamdulillah gua tau itu tuh 'Karma' buat ayah gue, terserah kalian mau bilang gue durhaka pun gapapa, intinya satu, Ibu gue baik baik aja dan ayah gue berubah." Ucap fiqrih yang memelaskan muka nya itu
"Terus ayah lo dimana kih?" Tanya zava
"Ayah gue? Gatau, terakhir gue tau ya cerita dari kak rio, ketika malam itu tiba tiba aja kak rio dateng ke rumah gue yang dibogor dan dia bilang pingin tinggal sama gue ibu gue sama vino, ya ibu gua bisa apa? Ya ibu gue mengiyakan aja. Penjelasan dari kak rio sih ayah gue masih dibogor, tapi gatau kalau sekarang dimana" ucap fiqrih
"Duh sorry ya kih, gua gak bermaksud juga tanya tanya tentang masalah pribadi lo, mmm yang sabar ya kih, gue yakin kok ayah lo bakal berubah" ucap ku sambil menghiburnya
"Iya gapapa kok" ucap fiqrih
"Fiqrih" panggil ibunya dari dalam rumah
"Iya buu" jawab fiqrih
"Sini ke dalam" ucap ibu fiqrih yang menyuruh kami untuk kedalam rumahnya itu
"Ayu ke dalem" ajak fiqrih pada ku dan zava
Setibanya aku fiqrih dan zava didalam, ternyata ibunya sudah menyiapkan makan.
"Sini andrea zava duduk, kita makan dulu ya sebelum kalian pulang" ucap ibunya yang ramah
"Aduh si ibu repot amat, gak usah buu" ucapku
"Kamu kok gitu sih ibu udah nyiapin makanannya buat kalian loh" ucap ibunya itu
"Tau nih andre belaga mau nolak, padahal mah laper banget itu" ucap zava yang mengejek ku
"Yauda bu kalo ibu maksa" ucap ku sambil menyengir seperti kambing
Tiba tiba saja Kak rio yang tadi diceritakan fiqrih muncul dan segera ke arah meja makan.
"Duh gimana ini, kalo dia liat gue bisa mampus, tadi kan gue ngatain dia, moga aja dia lupaa ya Allah" batinku sambil menutupi muka ku dengan telapak tangan
Dan kak rio pun duduk dimeja makan itu, tanpa menanyakan siapa aku atau siapa zava.
"Andrea lo kenapa?" Tanya fiqrih
"Hah? Ah eng-gaa" ucapku gugup sambil melepaskan tangan ku dari muka ku
"Bener?" Tanya fiqrih
"Iy-yah" ucapku terbatah batah
Kak rio hanya menatapku, menatapku dengan sinis, entah apa yang dia pikirkan, tapi aku merasa takut, entah apa yang aku takutkan, masa iya aku takut pada manusia pendiam seperti dia?.
"Kok kak rio natap Andrea gitu banget? Kalian udah saling kenal kah?" Tanya fiqrih
"Haa eng-gga" ucapku kembali terbatah batah
"Iya" ucap kak rio yang menjawab pertanyaan fiqrih itu dengan singkat.
"Iya apa engga inih?" Tanya fiqrih kembali
"Udah makan dulu" ucap ibu fiqrih
--------------------
Selesai makan langsunglah kak rio menuju kamarnya tanpa berpamitan, entah dia memang pendiem atau dia memang cuek, entahlah.
"Bu aku ke kamar mandi dulu ya" ucapku
"Iya sayang, kamar mandinya diatas yah, disebelah kamar fiqrih, kamar mandi yang dibawah rusak" ucap ibu fiqrih
"Iya bu" ucap ku
Dan aku pun menuju atas, ketika aku sampai diatas aku melihat ya tepat disamping kamar fiqrih, ada sebuah kamar, ya mungkin itu kamar kak rio. Aku tak memperdulikannya, langsunglah aku ke kamar mandi yang ada di sebelah kamar fiqrih.
Selesai aku dari kamar mandi, tiba tiba saja aku mendengar sebuah gitar listrik berbunyi dan aku mendekatkan telinga ku di kamar yang aku fikir itu adalah kamar kak rio.
"Bunyi gitarnya merdu" ucapku yang masih mendekatkan telingaku ke pintu kamar tersebut.
Tiba tiba saja pintu kamar tersebut terbuka, bukan kak rio yang membukanya tetapi aku, tak sengaja kepala ku membentur pintunya itu dan pintu itu pun terbuka, tiba tiba saja kak rio melihat ku. Dan aku hanya tersenyum malu.
"Ma-ma-af ya kak, gak sengaja" ucap ku yang terbatah batah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehadiranmu
Novela JuvenilKamu datang untuk menemaniku melewati Lika liku labirin, Meski dirimu sendiri juga sedang tersesat didalamnya.❤️ #salamloov Maafin ya aku masih pemula di wattpad ini jadi maaafin kalo ada kekurang atau cerita yang engga jelas adanya-,- jadi maafin a...