Dua

577 58 4
                                    

Guilty Pleasure

Notes : story by Jeonghan's side

Aku memang gila.
Aku merasa dari awal ketika aku melihatnya aku akan terluka.
Jika aku menyentuhnya aku akan menggali neraka.
Aku tahu tapi aku aku memutuskan untuk menggapainya lebih erat.

"Eung?"

Kurasakan gerakan Seungcheol memelan. Dia mendongak menampakkan mata sayunya.

"Apa yang kau pikirkan sayang?"

Aku menggeleng dan mulai melepaskan diriku dari dekapannya. Namun tangannya yang besar menahanku dan membantingku pelan ke tempat tidur. Tubuh polosnya menindihku dan mengecupi rahangku.

"Hentikan, Cheol-ah. Kau tak mau sarapan?" Aku menginterupsi gerakannya.

"Aku sedang menikmati sarapanku sayang.."

"Pervert"

"Salahkan dirimu yang terlalu sempurna Hani-ah.."

Kata-kata yang dilontarkannya seakan melodi yang menghantarkanku masuk perangkapnya lebih dalam. Pria tampanku yang pandai berkata manis. Pria dengan sikap lemah lembutnya. Pria yang tanpa cela tanpa kutau apa yang dirasakannya padaku.

Perasaan apa ini? Sedari awal aku hanya memanfaatkan kebaikannya. Namun Tuhan seakan menjerumuskanku dalam surga yang bukan milikku. Aku bahkan merasa aku mulai serakah.

***

"Kembalikan cemilanku, Josh"

"Kau terlihat tak ada bedanya dengan orang sakit jiwa, J. ."

Ck. Aku memencet acak tombol2 remote televisi. Tak ada yang menarik lagi setelah seseorang yang duduk di single sofa menerorku dengan pertanyaan detektifnya. Bahkan sekarang kedua mata sipitnya seakan meminta penjelasan.

"Tak ada yang perlu kubicarakan"

"Terserah kau. Aku sudah memperingatkanmu dari awal. Jauhi pria berdompet tebal dan jangan sekalipun kau jatuh cinta dengannya"

Hufft. Aku menarik napas kasar.

"Apa yang dijanjikannya padamu?"

Hong Jisoo. Namun aku suka memanggilnya Josh. Sahabat sekaligus partner kerjaku di club dulu. Barista populer yang kini beralih profesi menjadi guru SMK.

"Aku akan menunggu, Josh"

"Sampai kapan?"

Aku hanya menatap kosong layar televisi. Pikiranku kembali buyar dan dadaku terasa sesak. Menahan perasaan bersalah ini sendiri membuatku seakan gila. Menggilai orang yang bukan seharusnya. Pertama. Kami sama sama pria. Kedua. Aku tak berhak atasnya. Seungcheolku suami orang..

***

Terlalu pendek? Biarkan yaa temanteman. Masih amatir dan pikiran banyakan stucknya daripada lancarnya. Huehehe.

Anyway, please enjoy it n leave some vomments.



Guilty PleasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang