Jakarta merupakan kota metropolitan. Jadi jangan heran kalau ada berita kemacetan di Kota Jakarta.
Tapi bukan Jakartanya yang pengen gue ceritakan, tapi ini tentang gue.
Nama gue Ferry Aliansyah, umur gue sekarang 20 tahun. Demi untuk membiayai kuliah dan melanjutkan hidup, gue bekerja sebagai penyiar radio di salah satu stasiun radio ternama di Jakarta.
Bokap meninggal disaat umur gue menginjak 15 tahun, dan nyokap pergi ninggalin gue saat umur gue 18 tahun. Jadi gue tinggal bareng pembantu gue di rumah.
Gue sekarang lagi dijalan berangkat kerja, dan ini menjadi kebiasaan gue sebelum atau sesudah kuliah.
Kalaupun gak ada job, gue pasti akan tetap ke studio.Kini motor Jupiter Z warna merah udah gue parkirin, dan gue langsung masuk ke studio.
Gue lihat di dalam ramai sekali. Ketika gue mendekat, ternyata ada perempuan yang baru pertama gue liat.
"Dia siapa?" Gue beraniin diri buat nanya ke sahabat gue di studio, namanya Rendy Winata.
"Namanya Reni Dwi Putri, penyiar baru disini" katanya.
'APA!!??? PENYIAR BARU' gue membatin.
Gue gak masalah kalau dia adalah penyiar baru. Yang jadi masalah adalah, dia bakalan jadi partner gue. OMG, mimpi apa gue semalem. Gue akuin dia cukup cantik, dengan muka blasteran Cina-Jawa, mata sipit, dan hidungnya mancung. Tapi kan gue paling susah kalau disuruh kerja sama buat siaran.
Wanita yang mulai akrab dengan teman-temanku itu berusaha meninggalkan kerumunan menuju ke arahku. "Mohon bantuannya" kata wanita yang aku ketahui bernama Reni, sembari memberikan tangannya padaku bertanda ingin berjabat tangan denganku.
"I... Iyaa, sama-sama" jawabku gugup, dan membalas jabatan tangannya dengan ragu.*TBC*
------------------
Bawa cerita baru itu bagaikan punya tugas banyak yang belum diselesaikan satu persatu. Tapi gapapa, semoga suka sama cerita baru yg author buat.Voment + Krisar dibutuhin buat lanjutin cerita ini.
Kalian Warbyazaah :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Radio Gokil.fm (Late Update)
Любовные романыFerry penyiar radio yang cukup profesional dan kocak, memiliki partner baru bernama Reni yang lugu di stasiun radio tersebut. Keduanya sama-sama profesional dalam hal berbicara didepan publik. Bagaimana keseruannya? Akankah keseruan mereka berakhir...