3

273 26 0
                                    


"Yup, kau benar Ahrin-ah! Tapi cepat atau lambat ini pasti akan diketahui banyak orang, mungkin dia juga sengaja meninggalkan sekolah terakhir supaya tidak ketahuan,"

Aku hanya mengangguk membenarkan kalimat teman baikku ini.

"Ramyun?" celetuknya tiba-tiba dengan cengiran, membuatku tersadar.

"Kau benar! Hari sudah semakin sore, Kajja..."

***

"Young-ah," aku menghentikan makanku dan memanggil teman baikku yang sedang duduk tepat disebelahku didepan supermarket. Ya kami sekarang sedang menikmati ramyun siap saji yang selalu disediakan di kebanyakan supermarket di korea.

"Wae, aku sedang makan kau lihat!" jawabnya dengan mulut masih dipenuhi ramyun.

"Kau tau, aku memikirkan Saeron,"

Setelah aku mengatakan ini, Young tiba-tiba menghentikan makannya dan terdiam, mungkin dia juga merasakan sepertiku,

"Young, sudah berapa lama ya kita tidak melihatnya?"

"Yak! Kita selalu melihatnya di acara televisi Ahrin-ah, apa kau tidak punya televisi?"

"Yak! Bukan begitu, maksudku bertemu dan bercanda lagi seperti kita ditahun pertama sekolah dulu,"

"Yah, kau benar,"

"Aku merindukannya..."

"Nado Ahrin-ah,"

Sesaat kami terdiam, tenggelam dalam kenangan bersama teman baik kami dahulu.

Drrttt... drrrttt...

Ponselku bergetar disakuku, tanda ada seseorang yang menelponku. Kuraih ponselku dan melihat nama siapa yang tertera. Eomma. Raut wajahku tiba-tiba malas.

"Siapa?" tanya Young yang memang punya rasa ingin tau yang besar.

"Eomma..." dia hanya menggangguk-anggguk sambil mempoutkan bibirnya,

Dengan berat hati kuangkat,

"Yeoboseyo Eomma-ya,"

"Nde, sayang... kau dimana ini? Sudah pulang sekolah?"

"Nde, Aku sekarang di supermarket eomma,"

"Di supermarket? Sedang apa kau?"

"Ya, aku hanya ingin makan Ramyun, itu saja,"

"bukankah ada chef kiriman eomma yang selalu datang ke apartemenmu untuk memasak?"

"Aku hanya mampir sebentar eomma,"

"Oh, kau tertarik makan ramyun rupanya, dengan siapa kau?"

"Ah ini aku bersama temanku, Young,"

"Ah begitu, ya sudah kalau sudah selesai langung pulang ke apartemen ne,"

"Nde.."

"Oh iya, sayang, jangan sering-sering makan ramyun oke, ramyun bukan makanan yang mengandung gizi banyak, hati hati kalau kau makan diluar,"

"Nde eomma..."

"Oh iya, jangan lupa makan nasi ya, eomma akan pesankan pada chef untuk membuatkanmu makanan yang enak dan penuh gizi untuk makan malam ini,"

"Nde terserah saja..."

"Oke sayang, ingat langsung pulang setelah makan ne, snack snack untukmu sudah eomma pesankan pada bibi Han,"

"Nde eomma,"

"Oke sayang, eomma tutup, bye~"

"Bye eomma,"

Tiit..

"Kau terlihat malas sekali, apa yang eommamu katakan?"

"Ya seperti biasanya, harus ini harus itu, tidak boleh ini tidak boleh itu,"

"Yah, kalau orang tuaku sih terserah padaku saja asalkan aku masih jaga diri,"

"Enak ya jadi kau Young-ah,"

"Ah tidak juga Ahrin-ah," jawabnya malu-malu,

"Oh iya Young! Tentang idemu tadi pagi,"

"Tunggu, tunggu! Ideku tadi pagi... oh yang pergi tanpa pamit itu?"

"Nde, sepertinya aku akan mengikuti arahanmu,"

"MWO!?"

"hey Young-ah, dengarkan aku dulu, aku punya rencana,"

"Wah wah, oke, apa rencanamu,"

"Jadi begini, bagaimana kalau aku pergi ke rumahmu, dan kemudian kita pergi ke konser bersama bagaimana? Dengan begitu, bibi Han hanya tau bahwa aku hanya pergi ke rumahmu, dia tidak akan tau bahwa aku pergi ke konser,"

"Tapi, konser itu lama Ahrin-ah, kalau kau pulang malam, sudah dipastikan eommamu..."

"Yah kau benar Young, bibi Han pasti akan melapor, gagal sudah," lirihku, mungkin semua ini sia sia, aku tidak akan pernah melihat dengan asli bagaimana jongin-Oppaku menarikan dance terbaiknya diatas panggung,

"Ahrin-ah, bagaimana kalau kau menginap saja!"

"Menginap? Hmm, dengan alasan?"

"Yak! Ahrin-ah, pakai otakmu sedikit! Kau bisa beralasan kerja kelompok, atau mengerjakan tugas atau ada proyek atau apalah apalah,"

Kenapa aku tidak terpikirkan sampai kesana! Kau bodoh Kim Ahrin!

"Benar sekali, menginap dengan alasan kerja kelompok denganmu! Kau jenius Young!"

Young menggangguk mantap, "Tentu saja!"

"Benar sekali, aku akan menagabarkan eomma duluan, dan jangan mengganguku mengerjakan tugas nantinya,"

"Bagus Ahrin-ah! Dengan begitu eommamu tidak akan menanyaimu macam-macam"

"Konser tinggal 6 hari lagi kan? Kita beli tiket online atau langsung"

"Hey, kau lupa ya, aku punya paman yang bekerja di biro tiketing,"

"Astaga Young! Paman Choi-mu! Benar sekali! Ah aku semakin tidak sabar,"

"Nado ahrin-ah!"

"Jadi Young, kita sepakat!""

"Sepakat!"

Kami saling kompak dan tertawa bersama. Lengkap sudah hanya tinggal menjalankan dengan baik rencana ini.

***

TBC

Annnyeong?

bagmohon kritik sarannya yaa~

kamshahamnida^^

Just be a Fan; Moonbin [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang