Let's Go to London

98 4 2
                                    

Hari ini perpisahan kelas 9 dan juga pengumuman hasil ujian.

Aku terdiam menatap sebuah gedung yang agak tua dengan paduan cat hijau dan oranye,mengingat memori yang pernah terjadi selama tiga tahun ini,memori tentang aku bersama teman-temanku saat kami tertawa,menangis,dan juga tersenyum bersama.
Tiba-tiba lamunanku di buyarkan dengan suara seseorang

"Ve,kok kamu diam aja,ayo kita masuk", ajak Lita sahabatku

Kamipun masuk kedalam aula disana telah banyak siswa beserta orang tuanya,dan juga guru guru.

Pemungumanpun di mulai,mc menyebutkan anak anak dengan nilai tertinggi.Namaku tidak di sebutkan dalam urutan ketiga dan kedua,tetapi saat peringkat UN tertinggi di sebutkan,namaku ada di peringkat pertama dengan jumlah 39,8,terdengar suara tepuk tangan yang meriah saat aku menaiki panggung.

Kebahagiaanku hanya bertahan beberapa jam,saat aku dan sahabat sahabatku berpelukan dan berfoto bersama.Aku pun harus segera pulang untuk menyiapkan kepergianku ke London.

Selesai mengangkat koper ke ruang tamu,aku pun berpamitan pada Oma dan Opa,lalu berangkat ke bandara,meskipun penerbangan ku setengah jam lagi,tapi inilah Jakarta banyak jalan yang macet.

Selesai cek in aku duduk dalam pesawat,lalu melihat ke jendela. Sedih memang rasanya di paksa orang tua agar tinggal di London dan tanpa keluarga.

Tiba tiba terdengar suara dari pramugari untuk segera mengenakan sabuk,aku pun melakukannya.

Sepanjang perjalanan aku tertidur dan mendengarkan lagu di handphone ku.


Beberapa jam kemudian

Aku kini berdiri di sebuah kota yang indah,kota yang membuatku jauh dari sahabat sahabatku, kota yang membuatku jauh dari keluargaku,dan kota yang membuat Papa menginginkanku pindah kesini.

Lamunanku di bayarkan ketika seorang perempuan paruh baya menyentuh  pundakku dan berkata, "Excus me,If you Vea??"
"Yes,Mrs. I am Vea,Mrs. Lina??"
"Iya Vea,ayo ikut tante?"
"Iya,Tante."

Di mobil kami saling bercerita tentang perjalananku ke London,menurutku Tante Lina itu baik  dan asyik persis seperti mama.

Rumah keluarga tante Lina ada di dekat Big Ben,saat melawati Big Ben aku memutuskan untuk berhenti di sini dengan alasan ingin berjalan jalan sebentar.

Ketika aku asyik memotret tiba tiba seorang laki laki berlari dan menabrakku hingga aku terjatuh,tetapi saat kulihat dia malah pergi dan tidak minta maaf.


When London Unites UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang