Part 13

18.6K 1.3K 13
                                    

pagi cerah..sinar matahari yang hangat,membuat pria tampan di dalam ruang kerja nya terbangun dan merenggangkan otot otot nya yang kaku karena tertidur duduk..

di tatap nya taman belakan lewat jendela besar di sebelah nya
"Apa dia benar benar pergi ?" tanya nya dalam hati, bangkit dari tempat duduk nya dan keluar dari ruangan itu menuju dapur, di sana sudah ada Markus sedang memakan serapan nya.

"Di Mana Luna,Mark?" 

"Di kamar, kenapa?" Markus menghentikan suapan roti nya dan menatap Evan

"tap_"

"Alpha, Beta" teriakan Julius menghentikan ucapan Evan.

"Ada apa Juli, apa ada Rogue" tanya Markus kembali meminum kopi nya

"Bukan ,Lu_Luna!" 

"kenapa, Luna?" tanya Markus cepat dan tatapan nya menajam

"Semalam, Serigala Luna berlari Ke luar istana, kami sudah mengikuti nya tapi luna berhasil menghilangkan jejak'' Julius menatap takut takut ke arah markus

"Apa?" markus Meledak, dia benar benar lupa kejadian tadi malam.

"Dengan siapa dia pergi Jul?" tanya Evan pelan

"Saya tidak tahu Beta, tapi Kata pengawal yang melihat nya, Luna sendiri"

"Pergilah" 

"Baik!"

Evan menatap Markus "Kalian bertengkar?"

"Entah lah Ak_,oh Shit..Laila?!" seakan sadar sesuatu markus berlari ke arah kamar mereka, membuka pintu dengan kasar hampir merusak pintu itu

"Laila!"

"Sayang?"

"Honeyy?"

"Oh..jangan..aku mohon semalam itu bukan untuk mu.." Markus kalut dia sudah mencari ke seluruh kamar, bahkan dia dengan gila nya mencari di kolong tempat tidur dan di dalam lemari 

"Baby? , jangan bermain main, aku minta maaf" teriakan Markus membuat seluruh Pengawal dan Maid di Dalam istana berkumpul

Markus Menatap seluruh Ruangan dari Lantai 2 dan berteriak "Cari Luna, Cari di seluruh ruangan ini dan kau Julius cari di Seluruh Hutan perbatasan ,CEPAT!!" bentakan, teriakan dan Mata Merah Darah nya menandakan rasa Marah, Takut, dan penyesalan.

"Evan!?" teriak nya mencari beta nya itu

"Evan!, apa yang kau lakukan di sini Hah?" tanya Markus meskipun sedikit Pelan tapi Tetap ada Aura pembunuh dari tubuh nya

bukan nya menjawab Evan Malah menatap kamar yang selama ini di tempati Mate nya dengan pandangan kosong..Dari aura nya seperti nya kamar ini sudah kosong semalaman.

"Kau benar benar, tidak memiliki sedikit pun perasaan pada ku" Hati nya miris jika mengigat kenyataan bahwa mate nya menolak nya "Mungkin Dengan begini Aku akan mati perlahan lahan dengan mencintai mu terlalu dalam" Evan tersenyum kecut dan menutup kembali pintu kamar itu

"Dimana Lucy?" tanya markus

"Dia Pergi!"

"Pergi?, apa maksud Mu?"

"Aku, semalam yang Melepas nya" Jawab evan lirih

"Bodoh, bagai mana bisa kau mengusir nya di tengah malam, Kau ingin dia Mati" tanya Markus Murka, awal nya dia berniat menayakan Laila pada Lucy

DEG

"Evan, tersentak tak seharus nya dia mengusir gadis itu tengah malam, kawasan mereka kawasan yang penuh Makhluk Imortal, di perbatasan terdapat kekai yang tidak bisa di buka dari dalam kecuali Makhluk Yang memiliki Kasta, Mereka bebas masuk dari Luar tapi tidak untuk keluar.




TBC

Doctor and Wolf 2 ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang