Hello, He's Married? : 9

12.5K 1.2K 263
                                    

PLEASE->baca author note setelah cerita okay :)

The deep, deep wound of your heart,Don't bear them all one by one.Nobody will blame youIt's okay to be who you're (Tohoshinki-Bolero)

_Chapter Nine_

Jaejoong melenguh pelan saat mencoba untuk membuka kedua matanya. Kepalanya berdenyut keras bagaikan sebuah drum yang dimainkan di dalam otaknya. Ia mengumpat kecil mengingat kemarin ia minum cukup banyak. Seharusnya ia tidak membiarkan alkohol mengontrolnya, karena hari ini bukanlah hari liburnya.
"Damn!" umpatnya mencoba untuk mendudukkan dirinya. Matanya menyipit melihat ke arah jam meja yang menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ia tidak akan bisa bekerja hari ini. Hangover.

Ia akan menghubungi Yoochun setelah ini. Ini jauh lebih baik karena ia tidak akan bertemu dengan Yunho hari ini. Lelaki cantik itu mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum puas. Ia merenggangkan tubuhnya sebelum kembali memegangi kepalanya yang berdenyut sakit.
"Minumlah," Jaejoong meraih gelas itu dan menyesap air madu hangat yang perlahan masuk ke dalam tenggorokannya yang terasa kering,"It's good." gumamnya sambil memejamkan matanya saat rasa madu memanjakan lidahnya.
"Huh?"
"Huh?" gumamnya dua kali dan saat merasakan jika gelas tidak akan bisa membuat minumannya sendiri. Yunho tidak memelihara hantu di apartemennya bukan?

Takut-takut Jaejoong menolehkan kepalanya dan hampir saja memuntahkan minumannya saat melihat Jung Yunho berdiri di depannya dengan hidung yang memerah dan warna lebam di ujung mulutnya. "Yunho?" tanyanya menyembunyikan rasa terkejutnya.
"A—apa yang kau lakukan disini?" tanya Jaejoong gugup. Bukankah hari ini seharusnya ia tidak bertemu dengan Yunho? Mengapa sekarang Yunho bisa berada di dalam kamarnya?!—kamar mereka.
Yunho tidak menjawab. Ia hanya menatap Jaejoong dengan tatapan menuntut membuat lelaki cantik itu menundukkan kepalanya takut. Apa dia melakukan kesalahan?

Apa semalam ia menyatakan perasaannya pada Yunho?
Tidak, tidak tidak!
Jaejoong menggelengkan kepalanya sebelum kembali mengumpat saat merasakan kepalanya kembali berdenyut sakit.
"Itu—ada apa dengan wajahmu?" tanya Jaejoong mengalihkan pembicaraan.
"Kau tidak ingat apapun?" tanya balik Yunho semakin membuat Jaejoong kebingungan. Mata bulatnya bergerak tidak tenang berusaha untuk mengingat kejadian semalam.

Apa dirinya memukul Yunho karena lelaki itu menolaknya? Demi Tuhan, jika ia melakukannya, Jaejoong akan menjatuhkan dirinya dari apartemen ini detik ini juga.
Yunho menghela nafasnya dan berjalan menuju meja rias mereka dan mengambil cermin bermotif beruang milik Jaejoong. Sesaat ia melihat cermin itu dengan mengerutkan keningnya tidak percaya jika benda ini adalah milik Jaejoong.
"lihat wajahmu," kata Yunho memberikan cermin itu ke arah Jaejoong dan sedetik kemudian apartemen itu penuhi oleh teriakan Jaejoong.

Yunho diam menatap datar ke Jaejoong yang mengumpat tidak jelas.

"Apa yang kau lakukan pada wajahku!? Kau memukulku!?" tanya Jaejoong menatap tajam ke arah Yunho. "Jae—"
"Apa yang kulakukan sampai kau memukul wajahku!?!" teriak Jaejoong lagi tidak terima dan memotong kalimat Yunho.
Lelaki cantik itu menggigit bibir bawahnya dan melihat wajahnya yang lebam di sekitar pipinya.

"Jawab! Mengapa kau memukulku?! Aku tidak akan tinggal diam. Aku akan menuntutmu!"pekik Jaejoong memberikan Yunho tatapan membunuhnya. Yunho menghela nafas dan mengambil cermin itu dari tangan Jaejoong.
"Changmin. Sepupumu yang melakukannya." Jawab Yunho tenang sambil kembali memberikan Jaejoong segelas madu hangat.
"Apa?!" tanya Jaejoong tidak percaya sambil kembali menyesap segelas madu hangat itu. Ia tidak percaya Changmin melakukan ini padanya.

Yunho menganggukkan kepalanya, "kau mengambil ciuman pertama—Kim Jaejoong! Kau menodai kasurku!" pekik Yunho saat Jaejoong menjatuhkan gelas madunya.
"A—pa? Bisakah kau mengulanginya?" tanya Jaejoong terbata-bata menatap Yunho datar. "Kau mengambil ciuman pertama Changmin, dia marah dan akhirnya memukulmu yang membuat kepalamu menghantam wajahku dan menyebabkan ini." jelas Yunho menunjuk wajah lebamnya.
Jaejoong diam. Tidak ada ekspresi apapun di wajahnya selain warna wajahnya yang mulai menghilang. Pucat.
"Aku akan mati Yunho,"
"Huh?"
"Changmin akan membunuhku," bisiknya kecil. "Apa?" tanya Yunho bingung.
Jaejoong menggelengkan kepalanya sambil menggigit kuku jarinya.
"You're dead meat Kim Jaejoong." Gumam Jaejoong sambil bangkit dan berlari menuju ruang mandinya.

Hello, He's Married!! [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang