4

14 1 0
                                    

[ 2 Hari kemudian]

Sangat tidak biasa, pada hari Sabtu aku sudah bangun pagi pagi dan bersiap-siap. Minggu lalu, jam segini aku masih berada di tempat tidur dan bermimpi indah tentang Stuart. Sekarang? Aku sudah berpakaian rapi dan siap untuk pergi ke studio vocal di dekat sekolah.

Ya.
Hari ini aku akan memulai latihanku bersama coach Mike. Ia berjanji akan membantuku mengembangkan suaraku, entah dengan alasan apa ia mau membantuku. Tapi, dalam hatiku, aku senang. Ternyata masih ada orang yang ingin memperjuangkan suara ku.

Rasanya... gugup.
Sepanjang perjalanan menuju studio pun, tanganku terasa dingin, sangking gugupnya. Bagaimana bila ternyata hari ini suaraku jelek? Bagaimana kalau ia berubah pikiran nanti?

Huft tenang chou
Tenang...
Hanya latihan biasa..
Tenang..

Sesampainya di studio vocal, aku pun tidak langsung masuk ke ruangan yang telah diberitahu coach Mike. Aku terhenti beberapa saat di depan pintu studio no.1 yang telah disewa oleh coach Mike. Jantungku berdegup lebih kencang dan tanganku sedikit gemetaran.

Ayolah Chou..
Hanya latihan vocal biasa, seperti yang dulu sering aku lakukan..

Krek!

Tiba tiba pintu studio terbuka dari dalam, hampir mengenaiku.

" Kya!" teriak ku sambil melompat kebelakang, untuk menghindari pintu.

"Apa yang kau lakukan? Berdiri di depan pintu dan tidak masuk ke dalam studio?" tanya Mike heran.

"A-a-a... tidak, tidak apa apa hahaha aku hanya takut salah ruangan" kataku mencari alasan.

"Kalau begitu, beruntunglah kau.. Ini studio yang benar, ayo masuk!" katanya sambil memberiku jalan untuk masuk.

" Iya, baiklah" kataku sambil berjalan memasuki ruangan.

Ruangannya tidak terlalu besar dan dinding nya berwarna krem dihiasi dengan poster musik serta lantai nya diselimuti karpet berwarna biru. Disana disediakan piano dan gitar untuk membantu mengiringi penyanyi.
Tipikal studio.

"Nah, sekarang.. kita mulai dari pemanasan" kata Mike sambil memainkan beberapa nada untuk pemanasan vocal.

Pemanasan vocal berjalan dengan lancar, dan suara ku pun dapat keluar dengan baik. Permulaan yang bagus, Chou.

"Baiklah, cukup pemanasannya, kita mulai masuk belajar lagu.. Kau lebih suka lagu apa? Klasik atau pop? Atau yang lain?" tanya Mike sambil mencari partitur di tas nya.

"Umm.. bisa kita memulai dengan pop? slow pop? Ballad?" saranku dengan tidak percaya diri.

Sepertinya Mike menyadari rasa tidak percaya diriku dan mulai mendekatiku. Ia mengacak acak rambutku dan menatapku.

"Baiklah, pemilihan yang bagus. Dan Chou, hilangkan rasa tidak percaya dirimu. Suara mu indah, tapi akan lebih indah lagi bila kau percaya pada suaramu sendiri" kata Mike sambil tersenyum.

Deg deg deg deg deg
Jantungku berdebar dengan kencang, dan aku merasa pipiku panas.
Senyuman nya... sangat menawan.
Dengan melihat senyuman nya, aku merasa ada dorongan semangat dalam diriku.
Perasaanku sangat hangat melihat senyum nya..
Sudah kedua kalinya aku merasa begini di dekat coach Mike.

Tuhan.. ada apa denganku?

AU NOTE :
Helloo semua😊
Terima kasih untuk semua yang telah membaca 1st story ku ini😀😄
Maaf kalau tidak terlalu bagus😅 aku masih belajar untuk menjadi writer yang bagus dan semoga ke depannya chapter akan lebih bagus lagi😄
Jangan lupa untuk memberi tanggapan padaku😉
Pai paiii~~~~

Sing For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang