Akhirnya hari yang mereka tunggu buat hiking pun tiba.
"Mah, aku minta doa ya semoga aku bisa selamat sampai tujuan." Uccap Felic sambil memvawa ransel yang tentunya isinya perlengkapan pribadinya.
"Iya hati-hati ya nak, inget kamu harus jaga kesehatan selalu jangan sampai drop. Maafin bunda gak bisa anterin kamu ke bandara" Sahut bunda Ani sambil mengelus rambut anaknya tersebut.
"FELIC." Suara Dillon yang berasal dari luar rumah.
"Tuh udah di samper Dillon, biar bunda anterin kamu sampai teras." Ucap bunda Ani.
"Hai bun, hai Fel." Ucap Dillon ketika bunda dan Felic tiba di teras rumah.
"Hai Lon, ayo lah langsung berangkat 45 menit lagi pesawat kita take off nanti kita telat. Lagian kasian yang lain pasti udah nungguin dari tadi."
"Lon, jagain anak tante ini ya." Sahut bunda sebelum mereka masuk taxi.
"Beres Bunn Dillon bakal jagain calon istri Dillon yang cantik ini kok." Ucap Dillon sambil buka pintu taxi.
Saat tiba mereka di bandara Lombok
"Gengs, kita bakal ke Desa tempat gunung Rinjani pakai mobil. Tadi, gua pesen mobilnya jadi kita hanya nunggu sebentar aja disini." Ucap Renald yang bakal jadi koordinator saat hiking.
"Lonn,,, gua takut." Tiba-tiba saja Felic mengalami ketakutan dan sambil bersandar ke pundaknya Dillon.
"Udahh lu gak usah takut, kan udah gua bilang kalo gua bakal jagain lu." Sahut Dillon sambil menenangkan keadaan Felic.
"Bener ya, lu bakal jagain gua?"
"Iya Felicia Kalyani Denaya Waraouw"
"Gengs, ayo naik mobil nya." Tiba-tiba Renald memecahkan keheningan.
Mereka pun akhirnya menaiki mobil Jeep berwarna hijau muda, untuk jarak bandara ke rinjani sekitar 3 jam. Saat di dalam mobil.
"Lon, gua ngantuk." Ucap Felic dengan nada agak manja.
"Tuhh kan mulai manja, ya udah sini tidur di atas paha gua." Sahut Dillon
O iya Author lupa siapa aja yang ikut dalam hiking ini, yang ikut didalam hiking ini ada orang yaitu : Dillon, Renald, Elhanan, Emery , Felic, Putri, dan Ardiana.
********
"Gengsss kita udah sampai di posko pemantauan gunung rinjani, disini kita bakal di kasih arahan untuk mendaki gunung rinjani ini." Ucap Renald
"Ya udah cepetan, gua pengen cepet-cepet ke puncak gumung rinjani itu. Pasti rasanya behhhh" Ucap Ardiana sambil melangkah menuju posko pemantauan dan meninggalkan teman-teman nya.
"Misi pak, kenalkan saya Renald. Saya disini bawa teman-teman saya buat naik ke gunung rinjani itu. Ucap Renald saat tiba didalam posko.
"Oh iya. Baik disini saya akan menjelaskan tata tertib pendaki sebelum menaiki gunung rinjani. Jadi tata tertib disini itu,,,,,, nah itu tadi tata tertib dan ingat jangan sampai ada yang melanggar satu saja dari tata tertib itu, paham kalian semua?" Ucap petugas posko dengan panjang lebar.
Mereka pun menundukkan kepala dengan serentak
"Wooooo rinjani, amazing men." Ucap Dillon saat hendak menaiki zona 1 gunung rinjani itu.
"Ca bareng gua yuk jalannya biar kita sekalian bareng.Mau kan?" Ucap Putri sambil memegang tangan Felic.
"Ehhh ntar dulu Put, gua mau ngomong sebentar sama Felic, lu duluan aja nanti biar gua sama Felic nyusul." Ucap Dillon sambil melepaskan tangan Putri dari tangan Felic.
Setelah Putri pergi dari hadapan Felic dan Dillon. Dan kini hanya ada mereka berdua saja.
"Fell, di puncak gunung nanti gua mau lu kasih satu harapan buat gua." Ucap Dillon dengan berbisik ditelinga Felic.
"Harapan?" Sahut Felic dengan muka sedikit heran.
"Ya harapan, dan nanti gua bakal kasih satu harapan buat lu. Lu mau kan?" Sahut Dillon sambil menerangkan tujuannya itu.
"Oke lah,kalo itu mau. Dah ayo lah kota pergi nanti keburu ditinggalin sama yang lainnya." Ucap Felic dan dia beranjak dari Dillon
"Eh tunggu, (tiba-tiba saja Dillon mencium keningnya Felic sambil mengelus rambutnya yang halus itu).
"Ihh apa-apaan sih lu, rame malu tau gak."
"Kenapa? demi calon istri ini :p" Ucap Dillon
"Huuu kepedean banget lo jadi cowo."
Akhirnya mereka melakukan perjalanan ke zona 1.
"Gengss, kita bakal sampai ke zona 1 kira-kira jam 5 sore. Jadi rencananya kita bakal diriin tenda disitu sambil istirahat dan besok pagi kita langsung berangkat ke zona 2 dan kita bakal sampai di puncak gunung rinjani itu besok juga." Ucap Renald sambil memberhentikan perjalanannya.
"Haaa besok kita udah sampai di puncak gunung? ulalala gua seneng banget.Ehhh iya gua lupa gua harus bikin one wish buat Dillon.Ah elah tuh cowo emang bisanya bikin ribet doang" Ucap Felic dalam hati
******
"Ok, sekarang kita bangun tenda.Gua, Elhanan sama Renald mau cari kayu bakar dulu buat nanti malam. Lon lu, dirii tenda sama jaga in mereka ya." Ucap Emery ketika mereka baru tiba di zona pertama.
"Sip, lu tenang aja selagi ada gua, cewe-cewe ini bakal gua jagain dan gua pastiin ketika lu sampai nih tenda udah berdiri semua." Sahut Dillon
Renald, Emery, dan Elhanan pun pergi meninggalkan mereka untuk mencari kayu bakar.
"Ehhh ayo kita bangun tenda, biar bisa cepet-cepet istirahat." Ucap Dillon.
Saat malam tiba dan mereka semua duduk di depan api unggun yang mereka nyalakan.
"Lon, gua kedinginan disini." Ucap Felic sambil terlihat menggigil
"Lu kan udah pake jaket, masa iya lu masih kedinginan?" Tanya Dillon
"Ihhh jaket ini gak cukup." Sahut Felic
"Ya udah nih lu pake jaket gua." Ucap Dillon sambil melepaska jaket dari tubuhnya.
"Tapi nanti lu kalau kedinginan gimana? kan nanti lu yang sakit." Tanya Felic dan menolak jaket Dillon.
"Udah, lu gak usah pikiran keadaan gua nanti. Yang terpenting itu kesehatan lu, lu itu harus jaga kesehatan lu sampai nanti pulang. Nih pake jaket gua." Ucap Dillon yang membuat Felic terdiam karena omongannya
"Ya udah lah kalau itu yang lu mau, Makasih ya." Sahut Felic sambil mencubit hidungnya Dillon.
Dillon pun hanya membalas dengan senyuman dan anggukan kepalanya.
Haii gimana chapter ini? garing ya? hehehe. Mau next apa nggak nih?
Kritik dan Saran:
FB : Bagas Nugroho
BBM : 5B9E66C8
IG : Bagasnugroho19
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATIONSHIP
Ficção Adolescente~ Gua gak mau mengikat lu dalam suatu hubungan, karna percayalah suatu saat nanti gua bakal pergi dari kehidupan lu ~ Felicia Kalyani D.W ~ Jika suatu saat nanti aku berlutut dihadapan perempuan lain selain kamu, itu adalah saat aku...