Part Nine( First Kiss?)

617 42 5
                                    


Enjoy!

Kini dengan kekuatannya ia mendribble suatu bola berbentuk bundar berwarna kuning tersebut. Matanya yang tajam mencari celah untuk memberi umpan kepada rekannya, seakan melihat celah yang begitu lebar ia memberikan bola tersebut pada rekannya.

Ia berlari melewati musuh yang sudah berdiri menjaganya "dapat!" gumamnya begitu senang saat berhasil mendapatkan bola yang melambung kearahnya hingga...

" Yes!"

Bola tersebut berhasil memasuki ring, sorak sebuah murid tampak begitu senang saat tim Kelas mereka mendapatkan skor yang mungkin kini sudah mengungguli jauh dari tim lawan. Sehingga beberapa detik sebuah pluit berbunyi menandakan pertandingan kompetisi selesai.

" wouuu....akhirnya kita menjadi kelas yang tidak pernah terkalahkan!" Dhika dengan senyuman lebarnya. ia tampak senang dengan akhir kompetinsi kejuaraan Basket di sekolahnya ini yang dimenangkan oleh tim kelasnya.

" gue kira tadi kelas kita bakalan kalah ama kelas si Mario." Vino kini begitu lega setelah pertandingan berakhir.

" tapi kelas kita yang menang Vroh!!" Dhika.

" thanks Ver..udah ngerubah Skor kita tadi." ucap Sandy ia menepuk pelan lengan dari Vernando. Vernando yang masih meneguk minumannya hanya mengacungkan jari jempolnya saja.

" eh..tapi gue lihat emang si Vernando kagak ada beban hari ini?"

" lu lagi dapet pacar Ver?" tanya Dhika yang kini mendapatkan sebuah tatapan tajam dari Vernando.

" pacar ndasmu.." ucapnya lalu berlalu entah pergi kemana. Rekan-rekannya hanya bisa terdiam mendengar ucapan Vernando tadi beberapa detik kemudian mereka lalu tertawa terbahak-bahak.

" aneh emang tuh anak..baru kali ini gue denger Vernando ngomong kek gitu."

" gue kagak pernah ngajarin.." Dhika.

...........

Vernando berjalan menuju kelasnya dengan sebuah handuk kecil yang mengantung dilehernya apalagi masih ada keringat yang bercucuran di sekitar keningnya membuat seseorang yang melihatnya pasti klepek-klepek.

" Halo..Vernando! Selamat ya atas kemenangannya!" Shania tiba-tiba berhenti di hadapan Vernando. Membuat ia memberhentikan langkah kakinya dengan cekatan.

" yaampun..keringat kamu banyak banget!" Shania mengeluarkan sebuah tissue dari sakunya dan mengelap kening Vernando. Vernando sedikit risih atas apa yang Shani lakukan padanya ia dengan cepat menyingkirkan tangan Shania dari wajahnya.

" gue bawa handuk.."

" ihst..biar romantis tau!"

" gue bisa sendiri Shan, sekarang lu minggir!" Vernando ingin melangkah pergi namun Shania mampu menahannya. Vernando sebal ia menerobos secara paksa sehingga Shania terjatuh. Ada rasa bersalah juga saat melihat Shania terjatuh akibat dirinya.

" sorry...." Vernando lalu berjalan meningalkan Shania tanpa memberi pertolongan untuknya. Shania hanya berdecak sebal karna Vernando tidak membantunya berdiri.

" apa lu lihat-lihat hah!!" Shania dengan sinisnya kepada murid-murid yang sedang lewat dan menertawakannya.

Di lain tempat Mario sedang bersama Kinal. Mario tampak sedikit lesu saat ia kalah bertanding dengan tim dari kakak kelasnya. Padahal selama ini ia selalu berusaha keras latihan. Melihat itu Kinal mencoba untuk menghibur Mario agar tidak menunjukan wajaah lesunya.

" udahlah....kalah itu hanya sementara." Kinal menepuk beberapa kali punggung dari Mario. Mario menatap Kinal ia lalu menunjukan senyuman manisnya lagi.

I LOVE YOU MR.cuek[HIATUS DULU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang