4

124 19 2
                                    

"Kau?!" kata Yiji terkejut sambil menutup mulut dengan tangannya

"Gwaencanha?" tanya namja barusan dengan tulus

Yiji bangun dibantu dengan uluran namja yang menabraknya tadi

"Ne,naneun gwaencanha" jawab Yiji sembari membersihkan rok nya yang padahal tidak kotor sama sekali

"Maafkan aku,tadi aku sedang terburu-buru sampai akhirnya membuatmu terjatuh seperti ini. Sekali lagi maafkan aku" ucap namja itu sambil membungkukan badannya berkali-kali

Namja itupun pergi dan menampakan punggung yang semakin hilang dari penglihatan Yiji.

Tting!

Satu pesan singkat masuk ke ponsel Yiji,dan Yiji pun mengeceknya

Eomma~❤

Sayang maafkan eomma,hari ini kau harus pulang sendiri. Eomma sedang ada urusan.
Hati-hati dijalan Yiji-ya!!

"Ish" Yiji berdecak sebal karna harus pulang sendiri,bukan karna manja tapi dia lupa tidak membawa payung karna hujan turun cukup deras sore ini.

Yiji berlari dengan satu tangan yang ia angkat dan ia letakan diatas kepala nya.

Yiji pun sampai dihalte dekat sekolah,dan ia menunggu bis tujuan rumahnya datang.

Tak lama bis nya pun datang,Yiji langsung memasuki bis itu dan duduk dikursi yang telah disediakan.

•••

Yiji pov

'Apa dia tak mengenaliku?'

'Mana mungkin' Batin Yiji berkecamuk

Di perjalanan pulang,aku hanya memikirkan namja yang menabraknya tadi.

Bagaimana bisa dia bersikap seolah-olah tidak mengenal-nya?,apakah wajahku sangat berbeda dari SMP sampai sekarang?sepertinya tidak juga.

"Aku yakin namja tadi itu Xi Luhan!" ucapku tegas pada dirinya sendiri

"Iya,aku yakin!"

Aku mengalihkan perhatian dari namja yang sangat mirip dengan Luhan tadi keluar jendela dari bis yang sedang ku tumpangi.

"Hm..rasanya sangat tenang" gumamku.

Hujan sudah mulai reda,tetapi masih cukup membuat tubuhku basah kuyup jika ia menerjang hujan-nya.

Tiba-tiba aku melihat sosok orang yang dikenali olehku,tapi aku tak tahu namanya siapa.

Namja itu terlihat sangat ketakutan.

Pas sekali bis yang ditumpangi olehku berhenti tepat dihalte namja itu berada.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyaku pada namja itu-ya dia adalah namja yang tadi telah memberiku sapu tangan saat tragediku dengan Sojin-

"A---a--aku takut" ucap namja itu terbata-bata

'Aku harus bagaimana?'

Akhirnya aku pun melepas mantel yang kupakai dan ku selimuti tubuh namja ini.

Tubuh namja ini masih gemetaran

Aku melirik ke sekelilingku lalu dengan ragu aku pun memeluk namja ini untuk membuatnya sedikit tenang.

"Semuanya baik-baik saja,kau tidak perlu takut aku akan menemanimu" ucapku sambil menepuk-nepuk tanganku ke punggung-nya

Namja ini diam tak bergeming sedikitpun,tapi tubuhnya perlahan mulai tenang tidak gemetar seperti tadi.

My Lovely HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang