Kepribadian Ganda

332 24 4
                                    

Happy reading, gais

-----

Shelina POV

"Raniaaa! Liat doong!"

"Ah elah, ntar dulu kek!" ucap Rania yang masih berkutat sama buku ipanya.

Anjir emang, udah tau gue bego sama ipa, Rania pake segala entar-entaran.

Capek aing. Gue masuk IPA tapi gue paling bego sama IPA. Mancaylah.

"Temen banget sih lo, gue kan gak bisa ipa." gerutu gue sambil memainkan rambut Rania.

"Iya, sayang. Bentar ya, dikit lagi selesai. Abis itu ... Gue kasih ke lo. Oke?"

Huh, lama.

"Serah lo, deh."

Gue membuka layar handphone, cek ada yang ngechat gue apa nggak.

Dan ternyata, nggak ada.

--nggak ada.

Udah biasa. Kan emang jomblo.

Gak deng, kan Shelina lagi mengejar cinta akang Vino.

Ah, iya. Ngomong tentang Vino, kok gue kangen ya? Dua hari gak ngeliat dia.

Iya, semenjak yang di taman belakang itu. Terus besok besokannya nggak ketemu lagi.

Sedih.

Iyalah, kelasnya jauh woi.

Gue kelas 11-2, dia kelas 11-8.

Jadi susah buat ketemu.

Alah, kayak dia mau ketemu sama lo aja, Shel.

"WOI!"

Anjir, kaget gue!

Sialan banget sih Rania. Tai otok banget.

"Kaget gue, Ran!" Kata gue ke Rania yang lagi tidur-tiduran di kasur gue.

Eh iya, gue lupa bilang.

Rania lagi main ke rumah gue abis pulang sekolah, biasalah karna gue minta ajarin ipa. Ehehe.

Gak pernah mudeng tapi nya.

Gitu.

"Ya lo sih, pake bengong segala. Gue udah manggil lo beberapa kali, lo nya nggak nyaut." Jelasnya.

Gue cuma manggut manggut gak jelas.

"Lo lagi mikirin apaan, sih? Vino? Lo kangen sama Vino?" Tanya Rania.

Iyalah! Siapa lagi?

"Iya, emang kenapa?" Tanya gue balik.

"Yaelah, kalo kangen mah chat aja!"

"Ya kali, Ran. Punya kontaknya aja enggak."

"Kok lo jadi cewek bego, sih? Biasanya soal cowok lo paling jago, Shel." Ucapnya sambil menjulurkan lidahnya.

Sialan, nggak gitu juga.

"Maksud lo apaan, sih, Ran?" Tanya gue bingung.

"Aduh, Shelina sayang... Lo minta kontaknya dong ke temen sekelasnya Vino, kan lo kenal temen-temennya. Pinter dikit, kek!"

Sialan, lagi-lagi gue dikata bego.

Siplah gapapa, yang penting idenya bagus juga.

Bisa gue coba. Hm, yakan.

Apa aja gue lakuin buat akang Vino.

"Oiya! Yaudah, gue minta ke Luna aja, ah!" Ucap gue langsung membuka aplikasi Line.

SELENOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang