10

2K 100 2
                                    


"Memang itu kenyataannya, dia sudah tidak membutuhkanmu lagi. Dia menyesal menikah denganmu, kau itu harusnya sadar kau tidaklah lebih dari gadis jel.."

"Gadis jelek? Apakah itu maksudmu?" Tiba-tiba ada suara seorang lelaki yang memotong omongan Takami, ya itu Naoki.

" Jadi selama ini aku salah menilaimu" Lanjut Naoki sambil berjalan ke arah Kotoko yang sedang menangis.

"I...i...Irie-sensei... s...sejak kapan sensei ada disini?" Melihat Naoki ada disitu Takami langsung kaget.

" Kau tidak berhak berkata seperti itu kepadanya. Alasan aku menikahinya karena aku mencintai kekurangannya. Tak peduli seberapa banyak kekurangannya,aku tetap mencintai dia lebih dari apa pun." Bantah Naoki dengan nada yang serius.

"Irie-kun... benarkah itu?" Tanya Kotoko sambil melihat wajah Naoki.

" Kau pikir kita sudah berapa lama pernikahan kita? Dasar bodoh"

" Oh ya dan satu hal lagi,gaun ini untuknya bukan untukmu Takami." Lanjut Naoki sambil merebut kantung kertas yang ditangan Takami.

"Baiklah kalau begitu,aku mengalah dari semua ini" kata Takami sambil meninggalkan Kotoko dan Naoki

Kotoko masih menangis,entah itu karna bahagia atau sedih. Seketika Naoki memeluk Kotoko. Perasaan hangat yang dirasakan Kotoko membuatnya tersenyum dipelukan Naoki. Seharusnya ia menyadari bahwa Naoki benar-benar tulus mencintainya.

"Ayolah kita pulang. Wajahmu jelek sekali saat menangis." Kata Naoki dengan nada datar seperti biasanya.

Kotoko hanya menunduk menandakan setuju. Akhirnya mereka berjalan pulang. Mereka kembali seperti semula kembali. Canda tawa yang beberapa hari ini hilang,datang kembali diantara mereka berdua. Air mata Kotoko perlahan mulai hilang,sekarang air mata itu digantikan oleh wajah yang tertawa bahagia. Naoki senang melihat wajah Kotoko yang bahagia. Itulah salah satu hal yang ia sukai pada istrinya tersebut.

______________________________________

Irie's FamillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang