#1 Kelahiran Bintang Joseon

5.8K 201 4
                                    

Angin dingin berhembus di kesepian malam. Malam di langit Joseon terasa begitu sunyi. Entah kemana perginya sang rembulan, bahkan bintang pun seakan redup tak mampu menerangi langit Joseon. Di tengah sepinya malam itu, terlahir seorang putra mahkota dari kandungan sang ibunda, permaisuri.

Kelahiran putra mahkota bukan membawa kebahagiaan bagi para penghuni istana, namun justru membuat seisi istana khawatir. Mereka khawatir bukan karena kelahirannya yang akan berdampak bagi masa depan Joseon, tapi dikarenakan putra mahkota lahir tanpa suara tangisan, dan kulitnya berwarna pucat kebiruan. Air mata sang permaisuri sudah memberontak ingin keluar dan kemudian mengalir membasahi pipi sang permaisuri.

Angin malam yang dingin terus berhembus hingga ke ujung kerajaan Joseon. Di sana terletak sebuah kuil kecil yang selalu tampak bersinar. Tiba-tiba saja hembusan angin dingin itu sirna di hantam kehangatan yang berasal dari dalam kuil tersebut. Di dalam kuil tersebut ada seorang wanita yang tengah memperjuangkan hidup dan matinya demi melahirkan buah hatinya. Wanita ini hanya dibantu oleh seorang biksuni tua.

Setelah cukup lama bertarung menahan rasa sakit, wanita itu menghembuskan napas lega ketika didengarnya tangisan seorang bayi mungil yang baru saja dia lahirkan. Wanita itu melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Ketika bayi ini terlahir tiba-tiba saja bintang-bintang di langit bersinar dengan terangnya menyinari langit Joseon. Bintang-bintang seakan menyambut kehadiran bayi perempuan tersebut.

Seketika itu juga seluruh penjuru istana Joseon pun ikut bergembira, putra mahkota mengeluarkan suara tangisannya yang telah ditunggu-tunggu oleh seluruh penghuni istana. Kulit putra mahkota tiba-tiba berubah kemerahan layaknya bayi yang baru terlahir ke dunia. Air mata permaisuri kembali tumpah, namun kali ini bukan karena rasa sedih di hatinya, tapi karena bahagia. "Putraku" gumam permaisuri ditengah isakan tangis bahagianya.

"Putraku, kau terlahir di malam yang paling indah bila dibandingkan dengan malam-malam yang sebelumnya, kelahiranmu diikuti oleh cahaya bintang yang begitu terang, aku akan memberimu nama Bam(malam), Lee Jae Bam" ucap permaisuri seraya mengelus kepala mungil putra mahkota.

Sementara di kuil, bayi perempuan yang cantik itu tengah tertidur dengan lelapnya di pelukan sang ibu. Ibu dari bayi tersebut menatap buah hatinya dengan sebuah senyuman yang hangat yang terus saja menghias diwajahnya.

"anakku, kau benar-benar istimewa. Bintang-bintang pun ikut bersinar menyambut kelahiranmu. Ibu ingin kau terus bersinar, dan ibu harap kau akan bisa menyinari seluruh Joseon ini, maka dari itu ibu akan memberimu nama byul(bintang), Kim Ha Byul." Ucap sang ibu.

___________

Lima tahun berlalu, bumi terus berputar, begitu pula dengan waktu. Putra mahkota pun telah tumbuh menjadi seorang anak kecil yang menggemaskan, begitu pula dengan Byul. Putra mahkota tumbuh besar di istana dengan banyak orang yang mencintainya. Sementara Byul tumbuh di kuil dengan ibunya dan seorang biksuni tua yang sangat mencintainya. Byul tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang sangat manis, matanya bulat besar, hidungnya kecil dan mancung, bibirnya mungil dan berwarna merah cerah, kulitnya putih bercahaya, Byul benar-benar tumbuh menjadi seorang gadis yang sempurna, memiliki paras yang cantik jelita. Byul sangat menyayangi ibu dan biksuni tua yang sudah dinggapnya sebagai neneknya sendiri.

-----

Deru angin berhembus menembus sela-sela dinding istana. Putera mahkota merasa seolah angin itu menembus menusuk kulitnya hingga ke tulang. Malam itu langit Joseon begitu gelap, kepulan awan gelap menyelimuti langit Joseon menyongsong kelahiran seorang bayi perempuan. Putera mahkota kembali membiru, seluruh tubuhnya berwarna biru. Seluruh isi istana gempar, Raja mengerahkan seluruh pasukan untuk mencari tabib bagi putera mahkota, namun nihil. Putera mahkota tak sadarkan diri, permaisuri menangis lirih melihat anaknya terbujur kaku. Tabib istana sudah menyerah untuk menyembuhkan putera mahkota.

"Hamba mohon ampun yang mulia, hamba tidak berguna, hamba tidak mampu menyembuhkan putera mahkota" ujar tabib yang sudah renta.

Raja hanya menghela nafas panjang sambil memeluk permaisuri.

"Dia tidak mati kan? Anakku masih hidup, iya kan yang mulia?" Tanya permaisuri kepada Raja.

Namun raja terdiam sambil menatap permaisuri, kemudian raja menggelengkan kepalanya. Permaisuri menjadi histeris dan memeluk tubuh anaknya yang telah kaku.

TBC

Note:
Mohon maaf apabila tidak sesuai EYD. Saya hanya membuat ini untuk menghibur diri, bukan untuk dibukukan. Saya bukan orang yang berbakat dalam menulis. Terima kasih untuk tidak berkomentar seputar EYD (Ejaan) yang tidak beraturan ini ^^

Next part sesegera mungkin akan terbit :)

Starlight On Joseon Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang