#11 Puteri Mahkota (3)

3K 195 35
                                    

Senja hari telah tiba, MyeongWol dan Byul telah sampai di rumah. MyeongWol melirik sinis ke arah Byul, sementara Byul hanya terdiam, terpaku, dan masih merasa tidak percaya kalau JaeBam adalah seorang putera mahkota. MyeongWol mencubit keras pipi Byul hingga pipi Byul berwarna merah.
"Akkhh!" Teriak Byul yang langsung memegangi pipinya.

"Astaga Byul, apa yang kau pikirkan? Seharusnya saat ini aku yang termenung dan banyak pikiran. Kau tahu, seharian ini apa saja yang telah ku lakukan? Kau yang memintaku mengikuti pemilihan ini, tapi kau justru tidak ada di dekatku tadi. Aku sangat kesulitan Byul, dan kau tahu? Mata ibu suri tidak lepas dari diriku, dia melihatku sepanjang hari, dan aku gugup sekali Byul" jelas MyeongWol panjang lebar.

"Ah, maafkan hamba yang mulia" jawab Byul.

"Apa? Kau sebut aku apa? Aku tidak akan menjadi puteri mahkota." Teriak MyeongWol.

"Maaf nona, aku harus terbiasa menyebutkan kata 'yang mulia', aku akan menjadi dayang istana mulai besok" jawab Byul singkat.

"Benarkah? Ah, syukurlah. Aku sangat bahagia mendengarnya" jawab MyeongWol sambil tersenyum lega.

"Astaga nona, apakah kau sungguh bahagia saat aku akan meninggalkan rumah ini?" Tanya Byul sedih.

"Oh tidak, tidak, tentu saja tidak Byul. Aku pasti akan sangat kehilangan dirimu. Tapi besok aku tidak harus melanjutkan pemilihan ini, dan kau bisa menjalankan rencanamu, dan kau juga bisa terus dekat dengan pengawal itu. Hmm" MyeongWol menggoda Byul.

"Nona, apa kau tahu, ternyata pengawal itu adalah seorang putera mahkota" ucap Byul yang membuat MyeongWol terkikik geli.

"Kau ini ternyata benar-benar ingin menjadi puteri mahkota, sampai kau berkhayal yang bukan-bukan" jawab MyeongWol.

"Tidak nona, dia benar-benar putera mahkota. Saat aku masuk ke istana, aku benar-benar terkejut." Jawab Byul.

"Lalu kalau benar dia putera mahkota, kau mau mengikuti pemilihan ini?" Tanya MyeongWol.

"Tidak, tujuanku bukan menjadi puteri mahkota tapi membersihkan nama ibuku" jawab Byul.

"Tapi, kalau aku mengundurkan diri, gadis sombong itu yang akan menjadi puteri mahkota, dan suatu saat dia akan menjadi ratu. Astaga membayangkannya pun aku tak sanggup" ucap MyeongWol.

"Maksudmu adik tiri ku nona?" Tanya Byul.

"Benar sekali, kalian mempunyai satu ayah yang sama, walaupun ibu kalian berbeda, tetapi sikap kalian berdua benar-benar bertentangan" jawab MyeongWol.

_____

Pemilihan puteri mahkota hari kedua baru akan dimulai, tetapi sebuah gulungan surat yang menyatakan pengunduran diri MyeongWol membuat pemilihan dihentikan, dan calon puteri mahkota tunggallah yang terpilih.

"Awan gelap akan segera menyelimuti Joseon" gumam biksuni yang merupakan nenek angkat Byul di kuil.

Sementara di istana sudah ramai pemberitaan mengenai terpilihnya Kim Heu Rin sebagai puteri mahkota. Saat itu pula Byul menginjakkan kakinya ke dalam istana. Byul diberikan tanggung jawab untuk menjadi dayang pribadi bagi putera mahkota. Semua itu adalah rencana permaisuri untuk mendekatkan Byul dan PM JaeBam. Namun, semua itu ditentang oleh banyak dayang istana, tetapi tetap saja semuanya setuju dengan terpaksa. Semua dayang istana merasa iri dengan Byul yang baru saja masuk ke istana dan langsung diberi kepercayaan untuk menjadi dayang putera mahkota.

Byul berdiri di depan pintu kamar putera mahkota, Byul masih belum percaya kalau dia akan masuk ke dalam istana dengan semudah itu. Byul mengingat apa yang telah dia lakukan kepada putera mahkota, dan ia benar-benar merasa bersalah atas perlakuannya itu.
"Hey dayang masuk kemari!" Teriak PM JaeBam. Kemudian Byul dan dayang Ahn masuk ke ruangan PM JaeBam.
"Dayang Ahn, tinggalkan kami berdua. Silahkan berkeliling istana" perintah PM JaeBam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Starlight On Joseon Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang