#3 Pangeran Joseon

2.3K 156 11
                                    

Byul kembali ke kediaman keluarga Shin yang merupakan majikannya. Myeongwol menatap Byul yang baru tiba dengan tatapan cemas.

"Kenapa lama sekali? Aku bosan sendirian" keluh Myeongwol.
"Maaf Nona, tadi aku mengalami sedikit masalah" jawab Byul sambil tersenyum.
"Byul, wajahmu kenapa? Kenapa memar seperti ini?" Tanya Myeongwol cemas sambil meraba pipi byul yang lebam terkena tamparan.
"Tidak apa-apa Nona, ini hanya lebam kecil" jawab Byul dengan senyumannya.

Myeongwol tidak mengatakan apapun dan langsung menarik tangan Byul dengan lembut. Myeongwol membongkar-bongkar isi laci di kamarnya. Myeongwol dengan cepat mengompres lebam di wajah Byul.

"Ibuku bilang, wajah adalah perhiasan berharga bagi seorang wanita. Jangan sampai wajah cantikmu rusak Byul" ujar Myeongwol sambil menepuk pelan wajah Byul dengan kain hangat.

Myeongwol dibesarkan di keluarga yang harmonis, ibu Myeongwol sudah meninggal saat Myeongwol masih berusia tujuh tahun. Myeongwol adalah anak semata wayang, sehingga Myeongwol sering merasa kesepian. Kehadiran Byul membuat Myeongwol bahagia dan Myeongwol sudah menganggap Byul seperti adiknya sendiri.

____

Keesokan harinya Byul kembali berbelanja di pasar, namun kali ini Byul justru heran, karena orang yang menamparnya kemarin justru terlihat ketakutan saat melihat Byul. Byul berjalan dengan menyeret belanjaannya yang sangat banyak. Tiba-tiba sepasang kaki muncul di hadapan Byul. Byul menatap sepasang kaki tersebut, kemudian menatapnya sampai ke atas.

"Tuan..." ucap Byul yang hanya dibalas senyuman oleh si pemilik sepasang kaki tersebut.
"Tuan yang membantuku kemarin kan?" Tanya Byul.
"Aku JongHyun, bukan tuan..." jawab lelaki tersebut sambil tersenyum.
"Tapi tuan, aku hanya seorang budak, tidak pantas memanggil tuan dengan nama" jawab Byul.
"Budak juga manusia kan? Lalu siapa namamu? Kita belum sempat berkenalan kan?" Tanya lelaki bernama JongHyun tersebut.
"Aku... namaku Byul tuan" jawab Byul
"Tuan? Ya sudahlah..." jawab JongHyun. Jonghyun kemudian mengambil belanjaan Byul dan membawanya sebagian.
"Tuan, tolong jangan diambil. Itu milik majikanku" seru Byul dengan cemas.
"Aku bukan mau mengambilnya tapi mau membantumu tenang saja jangan terlalu cemas seperti itu" jawab Jonghyun sambil mengusap-usap kepala Byul.

Setiap hari Byul dan Jonghyun bertemu, Byul pun merasa nyaman dengan Jonghyun. Byul perlahan terbuka dengan maksud dan tujuannya datang ke Joseon. Jonghyun pun berjanji akan membantu Byul dalam mencapai tujuannya.

_____

Keadaan putera mahkota semakin lama semakin membaik, setiap malam putera mahkota bermimpi didatangi sebuah bintang yang amat besar yang kemudian berubah menjadi sosok wanita yang bercahaya. Putera mahkota mulai merasa bosan karena selalu terkurung di dalam paviliunnya. Putera mahkota selalu meminta izin kepada Raja untuk keluar istana dan melihat keadaan di luar istana, namun raja selalu melarang. Putera mahkota tidak kehabisan akal, ia memanggil kakaknya yang merupakan anak dari seorang selir yang tinggal di luar istana.

Seorang lelaki muda masuk ke dalam paviliun putera mahkota dan disambut dengan pelukan oleh putera mahkota.
"Kakak, aku sangat merindukanmu" seru putera mahkota.
"Yang mulia pasti ada yang diinginkan dariku" jawab pangeran JongHyun.
"Kakak tahu saja, padahal aku belum mengatakannya" jawab putera mahkota.
"Bukankah selalu seperti itu yang mulia? Jawab pangeran Jonghyun mencibir.
"Yah... memang benar. Kakak, bawalah aku keluar istana." Jawab putera mahkota dengan wajah serius.
"Tidak bisa" jawab JongHyun tegas.
"Kakak" rengek putera mahkota.
"Tidak bisa, kalau terjadi sesuatu padamu nanti, hamba bisa dipenggal yang mulia" jawab JongHyun tegas
"Kakak... aku janji, ini permintaan terakhirku, aku tak akan meminta apapun lagi darimu" pinta putera mahkota, kali ini putera mahkota meminta dengan tegas.
"Baiklah, hanya untuk sekali ini saja" jawab Jonghyun mengalah.

_____

Byul kembali ke pasar namun kali ini ia ditemani Myeongwol yang penasaran dengan lelaki yang diceritakan Byul.
"Mana Byul? Di mana lelaki tampan itu?" Tanya Myeongwol penasaran.

"Biasanya dia selalu muncul di sini Nona" jawab Byul.
Byul terus menatap Myeongwol yang tengah sibuk mencari-cari sosok yang diceritakan Byul. Byul lagi-lagi menabrak. Kali ini dia menabrak seorang nona yang merupakan anak seorang bangsawan.

"Yaa! Kau budak rendahan! Beraninya kau mengotori pakaianku dengan bau busukmu itu!" Teriak seorang gadis yang lebih muda dari Byul dan Myeongwol.

TBC
Jangan lupa vote dan komentarnya ya 😊

Starlight On Joseon Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang