Zinnia’s Diary Entry 10
A visit part A
Ketika itu Nikko sempat terbangun di malam hari, merasa kaku-kaku di seluruh tubuhnya terutama pada bagian kaki karena dia tertidur dengan posisi yang tidak nyaman dan terutama karena kepala Zinnia yang berada di di pahanya
Zinnia tidak bangun sampai pagi, Nikko tidak sampai hati untuk membangunkannya karena Zinnia tampak sangat lelah dan badannya panas tinggi, Nikko tidak bisa menghubungi orang di rumah Zinnia, atau siapapun karena ponsel Zinnia rusak terkena air ketika dia berenang untuk menyelamatkan Nikko
Karena hujan turun di malam hari dan tampaknya Zinnia semakin kedingingan, Nikko mengobrak-abrik seluruh tempat yang ada di gubuk itu untuk mencari selimut dan sesuatu yang bisa dia gunakan agar Zinnia tidak kedinginan, Nikko juga memasak air panas dan mengisinya ke dalam botol-botol air minum dan meletakkannya di tangan dan kaki Zinnia supaya dia tidak kedingingan
Nikko memperhatikan wajah Zinnia semalaman, sampai akhirnya dia tertidur saat lewat tengah malam
Mereka pulang keesokan paginya, masih dengan Zinnia yang terhunyung-huyung tapi entah kenapa cukup kuat untuk memandu mereka berdua kembali ke rumah, dan disambut oleh Ibu Emma yang kalap, karena mereka berdua tidak pulang semalaman
Zinnia laki-laki ibunya tidak terlalu khawatir kalau Zinnia tidak pulang, tapi Nikko perempuan, Ibu Emma tidak mau terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada mereka berdua, tetapi kemarahannya mereka ketika melihat kondisi Zinnia yang kacau balau
“aku sudah 25 tahun mam” protes Zinnia, Ibunya tidak membalasnya dengan perkataan tapi membalasnya dengan tatapan yang berkata seakan-akan berkata ‘justru itu makanya aku khawatir’
Mereka berdua beristirahat di rumah seharian setelahnya, kemudian keesokan harinya, yaitu hari ini, karena Zinnia masih terkena demam tinggi, hanya Nikko yang pergi ke Taman Ashby
Taman Ashby sangat berbeda tanpa Zinnia, tidak ada aroma kopi di pagi hari, tidak ada suara dentingan senar gitar buatan Zinnia tak ada musik, hampir tidak ada suara
Nikko sedang melamunkan Zinnia saat sedang mengerjakan laporan keuangan mingguan Taman Ashby sehingga dia tidak mendengar saat pintu toko terbuka dan seseorang masuk
Orang itu seorang gadis berambut hitam sepundak dan sedikit keriting, memakai kacamata hitam dan terlihat seperti model atau gadis sampul, gadis itu tidak memperdulikan Nikko yang duduk di meja reseptionis dan langsung menuju ke ruang kerja Zinnia, sepertinya gadis itu mengenal Zinnia
“permisi, ada yang bisa saya bantu?” tanya Nikko
“dimana Zinnia? Aku ada janji dengannya” tanya gadis itu tanpa melihat kearah Nikko
“Zinnia sedang sakit, jadi dia tidak bisa datang”
“sakitnya kambuh ya? “ tanya gadis itu, kali ini sambil melihat Nikko, Nikko menjawabnya dengan mengangguk, Nikko sedikit penasaran tentang gadis itu, kalau dia tahu tentang keadaan Zinnia mungkin gadis itu temannya atau saudara Zinnia
“mungkin seharusnya aku ke rumahnya aja, kenapa dia gak telepon sih kalau dia lagi sakit” gadis itu berkata seakan kepada dirinya sendiri dia lalu menggelengkan kepalanya
Sudah jelas gadis itu sepertinya mengenal Zinnia dengan baik, terasa hentakan rasa cemburu didadanya apa gadis ini pacar Zinnia? tapi, ketika Nikko akan bertanya sesuatu pada gadis itu, pintu toko terbuka lagi dan seseorang masuk ke dalam
Yang datang adalah Nani sepupu Zinnia, yang walaupun kata Zinnia mereka cukup akrab dulu, sepertinya saat ini Nani membenci Nikko, Nikko meresa hatinya semakin melesak, tapi hanya sebentar karena kejadian merikutnya sama sekali tidak diduga Nikko
BINABASA MO ANG
Zinnia's Diary
Teen FictionZinnia dan Nikko berjanji akan selalu bersama, tapi dua belas tahun kemudian Nikko melupakannya