Blank Paper

49 0 0
                                    

Zinnia’s Diary

Entry satu: Blank Paper

Hal pertama yang dirasakan gadis itu ketika dia bangun di suatu hari dengan rasa sakit seperti ditusuk dengan beribu-ribu jarum di kepala dan di seluruh tubuhnya adalah kebingungan

Bingung dengan langit-lagit dan dinding yang rasanya tidak pernah dia lihat sebelumnya

Hal kedua yang dia rasakan adalah sangat bingung, dengan tingkat kebingungan yang melebihi sebelumnya karena kali ini dia melihat, wajah-wajah orang dengan senyuman dan tatapan mata yang tidak dia kenal

Hal ketiga yang dia rasakan adalah kekesalan

Dia merasa sedikit kesal karena manusia-manusia yang berdiri di samping tempat dia tidur membicarakannya seakan-akan dia adalah seonggok barang bekas yang merepotkan kalau tidak segera dibereskan

“dia belum bisa dikeluarkan dari rumah sakit Tanaka-san, keadaannya masih belum memungkinkan”

“tapi dia harus bisa Suzuki-sensei, kami tidak sanggup membayar biaya perawatan dia kalau lebih lama lagi” kata wanita setengah baya yang dipanggil Tanaka-san itu dengan nada kesal, si gadis yang terbaring setengah sadar itu ingin berkata bahwa dia tidak memerlukan bantuan wanita itu, tapi dia tidak dapat berbicara

“dia bahkan tidak punya asuransi jiwa”

“saya tidak bisa mengizinkan dia untuk pulang, terlalu bahaya baginya karena dia masih belum pulih” jawab suzuki-sensei, karena tidak mau diganggu lagi dokter itu pergi keluar dari ruangan meninggalkan si wanita itu sendirian

Gadis itu bisa melihat dari matanya yang terbuka sedikit si wanita bernama Tanaka itu memandangnya dari sisi tempat tidur dengan pandangan benci

“merepotkan, kenapa perempuan ini tidak mati bersama ibunya sewaktu rumahnya meledak” Tanaka hanya berbisik tapi si gadis mendengarnya dengan jelas, dia tidak bisa bereaksi selain menjadi lebih kaku di atas tempat tidurnya

ibunya sudah  meninggal?

Hal keempat yang dia rasakan adalah frustasi

Frustasi karena dia tidak bisa melakukan apapun untuk membela dirinya sendiri

Frustasi karena dia tidak bisa mengingat wajah ibunya yang baru saja meninggal

Frustasi karena dia tidak bisa mengingat kejadian yang menimpanya

Frustasi karena dia bahkan tidak bisa mengingat tentang dirinya sendiri

....

Rasanya mungkin seperti menonton film tanpa melihat adegan-adegan awalnya, atau membaca buku langsung dari halaman tengah, rasa bingung karena tidak tahu bagaimana kejadiannya, rasa marah karena tidak tahu dan tidak bisa melakukan apa-apa dicampur dengan rasa takut yang amat sangat karena semuanya terasa asing baginya

Bahkan wajahnya sendiri pun seperti orang asing

Apakah benar itu adalah wajahnya yang menatap balik padanya saat dia melihat di cermin?

Dia terlihat menjijikan dengan bengkak dan bekas luka dimana-mana

Bahkan dalam mimpinya pun dia hanya melihat, hamparan padang yang putih tanpa batas, tanpa warna, tanpa ada siapapun selain dirinya, dia berlari-dan berlari sampai akhirnya dia terbangun dengan perasaan campur aduk antara kesal takut dan kebingungan yang sama seperti sebelum dia tidur

..

Gadis bertubuh mungil dengan rambut hitam legam sepundak itu kemudian duduk di sebuah kursi di pinggir jendela kamarnya, tidak ini bukan kamarnya ini adalah salah satu kamar di rumah sakit jiwa di daerah dekat pegunungan Minami, itulah yang dikatakan mereka

Zinnia's DiaryTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon