Hate You More 8

2.6K 223 3
                                    

Prev.
"Tae...." panggil jungkook.
Taeri berbalik dan menatap jungkook.
"Wae?" Tanya taeri datar.
Jungkook gugup dan hanya tersenyum senyum menatap taeri.
"Dasar aneh," kata taeri berbalik dan berjalan masuk kedalam rumahnya.
"Sampai bertemu besok, aku akan menjemputmu," teriak jungkook saat melihat punggung taeri yang sudah menghilang dari hadapannnya.
Jungkook berbalik dan berjalan meninggalkan rumah taeri.
"Ternyata dia gadis yang menyenangkan, walaupun terkadang menyebalkan," kata jungkook sendiri sambil terus tersenyum.
Jungkook berjalan sambil bersiul siul kecil menandakan kalau dia benar benar bahagia hari ini.
***
"Oppaa..." kata taeri berlari menghampiri oppanya.
"Jangan berlari, bagaimana kalau kau jatuh?" Kata taehyung memeluk adik kesayangannya.
"Kalau aku terjatuh, bukankah kau yang akan menangkapku," jawab taeri tersenyum.
"Kau ini," kata taehyung mencubit gemas pipi adiknya.
"Bukankah itu benar?" Tanya taeri manja.
"Eemmm, tentu saja, aku akan selalu siaga menangkapmu saat kau akan terjatuh," jawab taehyung tersenyum.
Taeri tersenyum manis memeluk oppanya. "Oppaaa, apa yang akan terjadi jika kau menikah nanti, aku pasti akan sangat kesepian," kata taeri tiba tiba.
Taehyung menatap lekat wajah adiknya.
"Kenapa kau berkata begitu?" Tanya taehyung.
"Ntahlah, tiba tiba saja aku merasa takut kau meninggalkanku dan lebih mencintai wanita lain selain aku, aku pasti akan kau tinggalkan oppa," jawab taeri menunduk.
"Berapa umurmu sekarang?" Tanya taehyung.
"14 tahun," jawab taeri.
"Umurmu masih kecil tapi kenapa kau berfikiran begitu jauh?" Kata taehyung tertawa. "Tae, dengarkan aku, kalau kau takut aku mencintai wanita lain, kau tidak perlu khawatir, kau dan eomma adalah wanita yang paling aku cintai di dunia ini, dan juga jika kau takut aku akan meninggalkanmu saat aku menikah nanti, kau juga tidak perlu khawatir, aku tidak akan menikah, setidaknya sampai kau menikah dan menemukan orang yang bisa menjagamu dan menggantikan posisiku, jadi kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu," jelas taehyung menatap intents adik kesayangannya ini.
Taeri tersenyum, "apakah aku bisa mempercayai itu?" Tanya taeri meyakinkan.
"Eeemmm, aku berjanji tak akan pernah meninggalkanmu, aku akan slalu menjagamu," jawab taehyung tersenyum.
"Janji ya oppa," kata taeri menunjukkan jari kelingkingnya.
"Janji," jawab taehyung tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking taeri.
"Aku akan membencimu jika kau mengingkari nya oppa," kata taeri.
Taehyung hanya tersenyum mendengarnya.

"Aku bahkan mengingkari janji yang kubuat sendiri," kata taehyung menitikan air matanya.
Taehyung memandang pantulan dirinya dicermin besar yang terdapat diruang latihan kantor agencynya.
"Aku memang oppa yang buruk, kau pantas membenciku tae, ini memang kesalahanku," kata taehyung lagi. "Aku mengingkari janjiku padamu, aku.. aku benar benar buruk," kata taehyung lagi kali ini dia menangis terasedu sedu.
"Sedang apa kau disini?" Sebuah suara mengangetkan taehyung.
Taehyung dengan cepat menghapus air matanya dan mengarahkan pandangannya pada pemilik suara itu.
"Jin hyung... Kau belum tidur hyung?" Tanya taehyung
"Aku tidak bisa tidur, makanya aku kesini," jawab jin dan duduk disebelah taehyung. "Apa yang kau lakukan disini?" Tanya jin lagi.
Taehyung tak menjawab, dia hanya menunduk.
"Apa kau tak ingin menceritakannya padaku? Apa masalah mu?" Tanya jin lagi.
Jin benar benar sangat penasaran. Taehyung berubah saat dia kembali bersekolah, taehyung tak lagi seceria sebelumnya dan juga dia sering tak fokus baik saat latihan atau kegiatan lainnya.
"Tae," panggil jin pelan menepuk puncak kepala taehyung.
Taehyung mengangkat wajahnya dan menatap jin dengan berkaca kaca.
"Apa yang terjadi hah?" Tanya jin heran.
Taehyung menghambur kepelukan jin. Dia menangis tersedu sedu. Jin merasa sangat bingung, namun dia hanya bisa diam membiarkan taehyung meluapkan semua perasaanya.
Cukup lama taehyung menangis, namun jin dengan sabar menunggunya.
"Hyung," kata taehyung melepaskan pelukannya dari jin. Ada sedikit rasa malu yang taehyung rasakan karna dia menangis seperti tadi.
"Apa kau sudah tenang?" Tanya jin menatap taehyung.
Taehyung mengangguk lemah.
"Ceritakan padaku," kata jin lagi.
"Hyung, kau tau aku ini kakak yang sangat buruk untuk adikku, aku benar benar buruk hyung," kata taehyung menunduk dan kembali menangis.
"Apa yang terjadi tae?" Tanya jin.

Taehyung menceritakan semua masalahnya dengan adiknya pada Jin. Karna saat ini dia sangat membutuhkan orang yang bisa diajaknya berbagi.

"Aku memang anak yang tidak berbakti hyung, aku anak yang tak tau diri, aku oppa yang jahat," kata taehyung disela sela isakannya.
Jin menarik nafas panjang setelah taehyung menceritakan masalahnya.
"Tae, kau tau agency dan juga kami tak pernah memaksamu untuk tetap tinggal saat itu, tapi kau yang bersih keras untuk tetap tinggal dan melanjutkan semuanya, kau berkata, semuanya akan baik baik saja," kata jin menepuk pundak taehyung.
"Arra hyung, aku menyesal, aku benar benar menyesal, seandainya aku bisa mengulang waktu, aku ingin memperbaikinya, aku pasti akan pulang untuk mendonorkan darah ku, aku pasti akan pulang untuk menemani taeri," kata taehyung menangis histeris.
"Tae, itu yang dinamakan penyesalan, sekarang kau tak perlu meratapi semua ini, yang harus kau lakukan adalah hadapi semua ini," kata jin sambil mengangkat dagu taehyung membuat taehyung menatapnya.
Jin ikut meneteskan bulir beningnya saat dia melihat wajah taehyung, wajah yang benar benar seperti bukan taehyung yang dia kenal selama ini, mata yang bengkak karna terlalu banyak menangis.
"Apa yang harus aku lakukan hyung?" Tanya taehyung.
"Tebus semua kesalahanmu, buat dia memaafkanmu, buat dia kembali tersenyum seperti yang kau ceritakan padaku tadi," kata jin menatap taehyung.
"Tapi dia membenciku hyung, dia sangat membenciku," jawab taehyung kembali menangis.
"Dengarkan aku tae, dia tak sepenuhnya membencimu, jauh didalam lubuk hatinya dia sangat menyayangimu, dia merindukanmu," jelas jin.
"Bagaimana kau tau?" Tanya taehyung.
"Dia itu adikmu, seharusnya kau lebih mengenalnya daripada aku, buatlah dia tersenyum kembali, buatlah dia bahagia kembali," kata jin lagi.
"Dia... dia slalu menghindariku hyung," jawab taehyung.
"Jangan menyerah tae, aku yakin hatinya akan luluh suatu saat nanti, tetaplah berada di dekat nya, aku yakin dia pasti akan menolakmu, namun kau tak boleh menyerah, kau harus tetap berusaha tae, aku yakin kau pasti bisa melewati ini," kata jin yakin dan tersenyum pada taehyung.
"Ne, aku akan berusaha hyung, aku tidak akan menyerah sampai taeri mau memaafkan aku," jawab taehyung sedikit menyemangati dirinya.
"Aku percaya kau bisa tae," kata jin tersenyum manis pada taehyung.
"Senyummu meneduhkan hatiku hyung," kata taehyung tersenyum.
"Jangan menggodaku," jawab jin cemberut.
"Aku jujur hyung," kata taehyung lagi tersenyum tulus.
Jin hanya tersenyum sambil mengacak ngacak rambut taehyung.
Taehyung tersenyum menerima perlakuan itu.
"Ayo kita kembali ke dorm, ini sudah pagi, dan aku harus memasak sarapan untuk yang lain," kata jin bangkit dari duduknya.
"Hyungg..." panggil taehyung.
Jin menoleh menatap taehyung dengan tatapan heran.
"Hyung," panggil taehyung lagi yang juga ikut berdiri dan mendekatkan wajahnya ke wajah jin.
"Tae, apa yang kau lakukan?" Tanya jin terkejut melihat wajah taehyung yang sekarang sangat dekat dengan wajahnya.
"Aku hanyaaa....."

TBC!!
-
-
-
JANGAN LUPA VOMENTNYA YA READERS.. Gomawo ^_^

HATE YOU MORE (BTS FanFiction) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang