Hate You More 10

2.3K 214 1
                                    

Prev.
"Bisakah kau melakukannya?" Tanya jungkook.
Taeri menghentikan langkahnya dan menatap jungkook.

Jungkook balik menatapnya.
"Gomawo, sekarang kau pulanglah," taeri menjawab pertanyaan jungkook dengan menyuruhnya pulang.
Jungkook terbelalak mendengar jawaban taeri.
(Kenapa cepat sekali? Kenapa tiba tiba sudah berada didepan rumahnya?) Omel jungkook dalam hati.
"Ahhh, neh, aku akan pulang jika kau sudah masuk kedalam," kata jungkook.
Taeri langsung berjalan pergi meninggalkan jungkook dan masuk kedalam rumahnya.
"Apakah senyum itu sulit?" Tanya jungkook sendiri, sambil mencoba menyunggingkan seutas senyum diwajahnya.
"Tidak, ini sangat mudah," katanya lagi. "Tapi kenapa dia sangat susah melakukannya," sambung jungkook menarik nafas panjang.
Dengan wajah sedih jungkook berjalan meninggalkan rumah taeri untuk kembali ke dormnya.
***
Taeri duduk dibawah sebuah pohon muple sambil melukis sketsa wajah keluarganya.
"Sekarang kemampuan gambarmu mulai membaik," kata seorang lelaki menghampiri taeri dan duduk disebelahnya.
"Otte?" Tanya taeri menunjukkan gambarnya.
"Tunggu, bagaimana bisa appa lebih tampan dariku?" Katanya cemberut.
"Appa memang lebih tampan darimu, taehyung oppa dan appa sangat jauh berbeda" jawab taeri acuh.
"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi," kata taehyung mengambil gambar sketsa dari tangan taeri.
"Appa lebih tampan darimu, kembalikan gambarku," kata taeri berusaha mengambil gambarnya lagi.
Taehyung tersenyum licik pada adiknya itu.
"Appa atau aku?" Tanya taehyung sambil menggelitiki taeri.
"App...apppaaa..." kata taeri terbata menahan rasa geli karna gelitikan taehyung.
"Aku atau apa??" Tanya taehyung lagi tanpa menghentikan kegiatannya.
Taeri masih menggeliat geli. "Oppa gemanhae," kata taeri
Namun taehyung tak memperdulikan itu, dia masih melanjutkan kegiatannya.
"Arraseo, kau lebih tampan dari appa, jadi ku mohon hentikan," kata taeri menyerah.
Taehyung tersenyum dan langsung mengakhiri kegiatannya itu.
Taehyung berlari meninggalkan taeri, dia takut kalau adiknya aka membalas perbuatannya.
"Hyaaa!! Taehyung oppaa, aku akan membalasmu," kata taeri berusaha mengejar taehyung.
Namun karna ceroboh taeri tersandung akar dari pohon yang dia duduki tadi.
"Oppaa," taeri berteriak.
Namun taehyung tak juga muncul.
"Oppaa, jangan bercanda," kata taeri mulai kebingungan.
Namun taehyung tak juga muncul dihadapannya. Ini membuat taeri panik dan kembali berteriak memanggil nama taehyung.
"Opppaaa... oppaaa... jangan tinggalkan aku sendirian," teriak taeri.
Taeri menangis tersedu sambil memeluk sketsanya tadi.
"Oppaaaaaaa..." teriak taeri lebih keras lagi.

Taeri mengerjap ngerjapkan matanya dan mulai mengitari pandangan keseluruh ruangan bernuansa biru muda ini.
"Hanya mimpi," kata taeri bangkit dari tidurnya.
Taeri menekuk lututnya lalu memeluknya meletakkan dagunya diatas lututnya.
"Kenapa aku terus memikirkannya? Bukankah aku membencinya? Tapi kenapa dia hadir didalam mimpiku," lirih taeri.
"Tidak, aku tidak boleh memikirkannya, aku harus membencinya dia yang membuat eomma pergi," kata taeri lagi.
Setelah cukup lama termenung taeri bergegas untuk bersiap siap berangkat kesekolah.
"Mau saya antar nona?" Tanya pak lee supir keluarga kim.
"Tidak usah, aku bisa naik bis," kata taeri ketus dan berjalan pergi meninggalkan rumahnya.
"Nona taeri, aku merindukannya," kata pak lee menatap punggung taeri yang mulai menjauh dari pandangannya.
"Aku juga, nona taeri benar benar sangat berubah sekarang, tak ada lagi nona taeri yang dulu," sambung ibu lee istri dari pak lee dia adalah asistent rumah tangga keluarga kim.
"Rumah ini menjadi sangat suram semenjak nyonya kim meninggal," kata pak lee manatap istrinya.
"Semua terkubur bersama nyonya kim, tak ada lagi kehangatan dirumah ini, tak ada tawa ceria dirumah ini, tak ada lagi panggilan manja dari nona taeri, semua benar benar sudah menghilang," sambung ibu lee mununduk sedih.
"Berdoa saja semoga nona taeri bisa kembali seperti dulu," kata pak lee menepuk lembut bahu istrinya.
Ibu lee hanya mengangguk dan mengusap air matanya yang sempat terjatuh.
****
Jungkook berjalan sambil tersenyum menghampiri taeri.
"Ada apa?" Tanya taeri heran menatap jungkook.
"Kau hari ini terlihat berbeda," kata jungkook mencolek dagu taeri.
"Hyaaaa!! Jeugeulae?" Kata taeri mengambil buku yang ada dimejanya dan bersiap siap melempar jungkook.
"Hyaaa!!" Jungkook balik berteriak.
"Mwo?" Tanya taeri melotot.
"Kau itu menyebalkan sekali," jawab jungkook menghentakkan kakinya.
"Memang," jawab taeri cuek.
Jungkook menatap taeri kesal dia kemudian mengambil bukunya dan melampiaskannya pada buku tersebut.
"Menyebalkan," kata jungkook sembari mencoret coret bukunya.

Semua murid kelas 11 A berjalan menuju lapangan sekolah, ini adalah jam olahraga dan mereka diwajibkan untuk keluar dari kelas saat jam olahraga, walaupun mereka tak melalukan olahraga apapun mereka dilarang berada didalam kelas.
Taeri duduk di pinggir lapangan basket melihat siswa laki laki yang sedang bermain basket.
Para siswi yang bahkan bukan dari kelas 11 A juga ikut berteriak memberi support. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan seorang jeon jungkook.
"Jeon jungkook" teriak mereka bersamaan.
"Dia benar benar sangat tampan," kata siswi yang duduk disebelah taeri.
Taeri menatap mereka heran "tampan?" Tanya taeri sendiri lalu melihat ke arah jungkook yang sedang bermain basket. Taeri terus memandangi jungkook yang sedang bermain basket dan terlihat sangat berkeringat. "Benar, dia tampan," ucap taeri tanpa disadarinya.
"Apa yang aku ucapkan tadi?" Kata taeri menutup mulutnya saat menyadari kata yang baru dia ucapkan.
"Assshhh, aku pasti sudah gila," katanya sambil memasangkan earphone ditelinganya.

"Tae, kau tak ingin ke kantin?" Tanya jungkook dengan sedikit takut.
Taeri memandang kearah jungkook. "Tidak" jawabnya singkat.
"Haaahhhhh," jungkook menarik nafas panjang.
Kelas 11 A menjadi sangat berisik lagi dan penyebabnya sudah bisa ditebak, kedua hyung jungkook yang datang mengunjunginya.
Jimin dan Taehyung datang dengan membawa kotak makan siang.
"Kookie, tangkap," kata jimin yang ingin melempar kotak makan siangnya.
Jungkook reflek bersiap akan menangkapnya.
"Hyaaa!!! Apa apaan kau," kata taehyung menegur jimin.
"Aku hanya bercanda," jawab jimin tersenyum bodoh pada taehyung.
"Ini kookie," kata jimin memberikan kotak makan siang milik kookie.
"Woaah, kapan jin hyung membuatnya? Kenapa aku tidak mengetahuinya?" Tanya jungkook dengan mata yang berbinar.
"Molla, yang aku tau dia menitipkan punyamu padaku," jawab jimin.
"Kau mau tae" tawar kookie.
"Tidak perlu kook, itu jatahmu, punya taeri juga ada," jawab taehyung tersenyum pada jungkook.
Taeri menatap taehyung heran.
"Ini punya mu, Jin hyung membuatkannya untukmu," kata taehyung memberikan kotak makan siang milik taeri.
Taeri menatap heran taehyung dan jimin secara bergantian.
"Wae?? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya jimin gugup.
Taeri menyipitkan kedua matanya.
"Bukalah, kau pasti akan menyukainya," kata taehyung.
Dengan sedikit ragu taeri membuka kotak makan siang tersebut.
Matanya membulat sempurna melihat isi kotak makan siang tersebut.

TBC!!!
-
-
-
Vomentnya jangan lupa ya readers...
Saranghae 😘😘

HATE YOU MORE (BTS FanFiction) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang