Hate You More 12

2.5K 224 20
                                    

Prev.
Taeri membuka perlahan pintu pagar rumahnya.
Dan...
BRUKKK!!!

Taeri ambruk tepat didepan pintu pagar rumahnya.
Satpam rumah taeri langsung berlari menghampiri taeri.
"Nona Taeri," teriak satpam rumah taeri.
Dengan segera dia mengangkat tubuh kecil Taeri dan berlari masuk kedalam rumah.
"Ada apa?" Tanya ahjumma lee yang saat itu sedang membersihkan rumah.
"Nona Taeri," kata satpam tersebut dengan nafas yang terengah engah.
"Ya Tuhan, nona Taeri, ayo cepat bawa masuk kedalam," kata ahjumma lee berlari tergopoh gopoh menuju kamar Taeri.
Satpam tersebut mengikuti langkah ahjumma lee dan dengan hati hati merebahkan tubuh taeri diatas kasur.
"Kenapa bisa seperti ini?" Tanya ahjumma lee
"Aku tidak tau, nona Taeri datang dalam keadaan basah kuyub, dan dia jatuh begitu saja di depan pagar," jelas sang satpam.
"Ya Tuhan nonaa," kata ahjumma lee menangis dan mengusap lembut wajah taeri.
"Sekarang kau bisa kembali, aku akan merawat nona Taeri, terima kasih," kata ahjuma lee.
"Neh, rawatlah dia dengan baik," kata satpam tersebut dan berjalan pergi meninggalkan kamar Taeri.

"Aku harus menghubungi dokter minji," kata ahjumma lee.
"Gweanchana," kata taeri dengan suara paraunya sambil menarik tangan ahjumma lee yang berniat pergi.
"Noona sudah sadar?" Kata ahjumma lee sumringah.
"Eemm, aku butuh coklat panas ahjumma," kata taeri berusaha bangkit dan duduk menyadari dikasurnya.
"Baik nona, saya akan membuat kan nya untuk nona," kata ahjumma lee berlari dengan tergopoh gopoh.
Taeri menatap kosong ke luar jendelanya yang saat ini sudah terbasahi dengan air hujan.
"Terlalu sepi," kata taeri pelan dan kembali membaringkan tubuhnya lalu memejamkan matanya.
Ahjumma lee datang dengan segelas coklat panas.
"Suhu badannya tinggi," kata ahjumma lee bergegas lagi meninggalkan taeri dan kembali dengan sebaskom air dingin.
Ahjumma lee dengan telaten mengompres taeri. Sesekali dia menangis tertahan saat matanya menatap wajah pucat taeri.
"Kenapa menangis?" Tanya taeri saat membuka matanya.
"Nona sudah bangun?" Jawab ahjumma lee mengusap air matanya.
"Kenapa ahjumma menangis?" Tanya taeri lagi.
"Aniya, ahjumma tidak apa apa," jawab ahjuma lee tersenyum.
"Nona, mau ahjuma masakan apa buat makan malam?" Tanya ahjumma lee sambil mengusap lembut pipi taeri.
"Tak perlu ahjumma, aku ingin langsung tidur," jawab taeri duduk meminum coklat panasnya dan kembali tidur.
"Tapi nona," perkataan ahjumma lee terpotong.
"Sudah kukatakan tidak usah, aku ingin langsung tidur," jawab taeri ketus.
"Baik nona," kata ahjumma lee mengangguk dan berjalan meninggalkan kamar taeri.
***
Ahjumma lee masuk dengan sangat hati hati ke kamar Taeri.
"Nona, ini sudah pagi," kata ahjumma lee pelan berjalan mendekati kasur taeri.
Namun taeri tak menjawabnya.
"Nona, apa nona tidak kesekolah hari ini?" Tanya ahjuma lee membuka selimut.
Namun taeri tak ada ditempat tidurnya.
Ahjuma lee beranjak dari kamar taeri.
"Aku yakin nona dikamar nyonya," kata ahjuma lee sendiri.

Dengan hati hati ahjumma lee menghampiri kasur bernuansa putih.
"Nona, ini sudah pagi, apa nona tidak sekolah?" Kata ahjumma lee hati hati.
Namun tak ada jawaban dari taeri.
"Nona," kata ahjumma lee lagi sembari menyentuh lembut wajah taeri.
"Ya Tuhan, ini panas sekali," kata ahjumma lee panik. "Aku harus segera menelfon dokter minji" sambung ahjumma lee lagi.
"Oppa," taeri mengigau dengan suara paraunya.
"Haruskah aku menghubungi tuan Taehyung juga?" Tanya ahjumma lee pada dirinya sendiri.
Ahjumma lee berjalan meninggalkan taeri untuk menelfon dokter minji dan juga mengabari taehyung.
***
Jungkook terus menatap ke arah pintu masuk kelas dengan gelisah, sesekali dia melirik jam tangannya.
"Kemana gadis itu?" Kata jungkook mempoutkan bibirnya.
"Apa dia tidak masuk? Ini sudah jam berapa?" Jungkook terus bertanya tanya sendiri.
"Huuffftt" jungkook menarik nafas menopang wajahnya dengan kedua tangan sambil melihat ke arah luar kelas.
"Chim hyung, Tae hyung, kenapa mereka terlihat terburu buru?" Tanyanya sendiri saat melihat taehyung dan jimin yang berlari sangat kencang melewati kelasnya.
Secepat kilat jungkook menyambar tasnya dan berlari keluar kelas mengejar taehyung dan jimin.
"Hyaaa!! Kalian mau kemana?" Tanya jungkook yang langsung nyelonong masuk mobil taehyung dengan nafas yang terengah engah.
"Kamcyaga" kata taehyung dan jimin bersamaan.
"Apa yang kau lakukan disini? Kau tak boleh ikut membolos," kata jimin.
"Lalu kenapa kalian boleh membolos?" Tanya jungkook pada jimin.
"Kami tidak membolos kookie, kami ada urusan penting," kata jimin berusaha menjelaskan.
"Aku tetap ikut bersama kalian," jawab jungkook.
"Sudahlah chim, biarkan dia ikut kita" kata taehyung menengahi.
Taehyung menyalakan mesin mobilnya, dengan kecepatan tinggi taehyung meliuk liukan laju mobilnya agar segera tiba di tempat tujuannya.
"Hyung, sebenarnya akan kemana kita?" Tanya jungkook berpegangan erat sambil menutup kedua matanya.
"Ke suatu tempat, yang mungkin kau sudah mengetahuinya," jawab jimin tanpa menoleh pada jungkook.

CIIIIIIIITTTTTTT!!!
Bunyi decitan ban mobil yang bergesekan dengan tanah begitu memekikan telinga.
Taehyung memarkir mobilnya asal dan langsung berlari ke luar dari mobil.
"Ya Tuhan, aku masih hidup," kata jimin meraba raba sekujur tubuhnya.
"Hyung, bukankah ini rumah taeri?" Tanya jungkook dengan wajah bingung nya.
"Ini juga rumahnya taehyung bukan? Ayo kita turun," jawab jimin.
"Neh," kata jungkook menurut.

Saat tiba diruang tengah, Taehyung berpapasan dengan dokter minji.
"Dokter, bagaimana keadaan taeri? Apa dia baik baik saja?" Tanya taehyung terengah engah.
"Taeri, Dia......"

TBC!!!
-
-
-

Vomentnya jangan Lupa ya Readers...
Gomawo ^_^
Mian Update nya kelamaan

HATE YOU MORE (BTS FanFiction) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang