Edisi Revisi
Alan itu kakak kelas Fani. Dia kelas XII E. Waktu itu Fani gak sengaja berkenalan di pinggir lapangan. Jadi ceritanya, Fani dan Kath lagi jalan di pinggir lapangan. Tiba-tiba ada bola basket mengenai kepalanya. Jelas saja Fani yang gak siap menghindar langsung meringis kesakitan. Tiba-tiba datang seorang cowok tinggi menghampirinya.
"Kamu gapapa? Ada yang sakit gak?" katanya setelah menghampiri Fani. Fani yang bingung hanya menjawab, "Eh? Gapapa kok." "Sorry sorry, tadi gak sengaja kena." katanya dengan memperlihatkan muka khawatir. "Iya ... gapapa kok beneran." katanya dengan senyum kecil. "Kamu kelas X kan? Namanya siapa?" tanyanya. "Fani, kelas X D." "Oh ... kenalin, namaku Alan, XII E" katanya sambil menjabat tangan Fani. "Udah dulu ya kak, harus cepet pulang." "Oh? Yaudah, hati-hati di jalan ya." kata Alan sambil tersenyum lalu meninggalkan Fani dan Kath.
"Ehem, ada yang lagi pdkt nih." kata Kath menggoda Fani. "Apaan sih Kath, jangan aneh-aneh." kata Fani sambil melihat Kath malas. "Hahaha ... udah yuk, kita kan mau buat PR di rumahmu." "Iya, ayo.". Mereka berdua naik bus menuju rumah Fani. Sesampainya di rumah, mereka disambut pembantu Fani, Bi Nia. "Eh, non Fani udah pulang. Ini non Katherine, ya? Udah lama gak kesini." Kath yang merasa disebut menoleh ke Bi Nia. "Iya Bi, baru sempet sekarang." katanya sambil tersenyum.
O ya, daritadi Fani tidak cerita tentang orangtuanya ya? Kedua orangtua Fani sedang dinas ke luar kota, jadi Fani ditinggal disini. "Kami naik dulu ya Bi, nanti tolong antarkan makanan dan minuman ke atas." kataku pada Bi Nia. "Baik non, akan segera saya siapkan." kata Bi Nia dan berlalu ke dapur.
"Fan, ortu mu kapan pulang?" tanya Kath setelah kami sampai di kamar ku. "Katanya sih 1 minggu lagi. Aku sampe kadang bosen sendirian di rumah." jawab Fani pada Kath. "Yaudah, siapin dulu bukumu, biar cepet selesai kita." "Oke." . Setelah itu, mereka mengerjakan PR sambil sesekali mengobrol. "Udah jam segini, harus pulang, nih." kata Kath sambil lihat jam. "O ya, gak ada yang jemput kamu? Yakin mau pulang sendiri? Gak mau telpon supir kamu?" "Tanya satu-satu Fanii ... Aku udah dijemput supir kok dibawah." "Yaudah, kalo gitu hati-hati yaa. Sampe ketemu besok.". Fani pun mengantarkan Kath sampai luar pagar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Little Things [ Hiatus ]
Teen Fiction"Aku gak tau kenapa, tapi tatapan matanya saat pertama kali aku melihatnya begitu dalam, benar-benar membuatku terpaku padanya" Kita dipertemukan tak sesuai kehendak kita. Tapi pertemuan itulah yang menjadi awal dari kisah kita berdua.