Edisi Revisi
Pulang sekolah Fani langsung cabut ke aula, tapi tertahan gara-gara Kath menahan tangannya. "Wey! Main ninggal-ninggal aja. Tungguin dongg" Kath pun ngedumel ga jelas. "Apaan sih? Gue mau ke aulaa." kata Fani sambil menatap Kath keheranan. "Hah? Ke aula? Ngapain?" tanya Kath dengan muka polosnya. "Mau ngancurin aulanya." "Hah?!" "YA MAU EKSTRA DANCE LAH." "Gausah sewot dong." kata Kath dengan kesal. "Situ yang bikin sini sewot." jawab Fani tak kalah kesal.
Fani pun melanjutkan berjalan ke aula. "Eh Kath, by the way, lo ada ekstra Inggris kan hari ini?" "Iya, tapi mulainya duluan gue.". Bener sih, Kath mulainya jam 13.15, sedangkan Fani, mulainya 13.30. "Nanti kalo ekstra lo udah selesai, tungguin gue di aula yaa" pinta Fani memelas pada Kath. "Iya iyaa. Gue duluan ya Fan! Takut telat!" "Yaa.". Di perjalanan, Fani melihat Selva - dia anak X B, Fani dan Selva cukup dekat karena berawal dari satu ekstra - "Sel, mau ke aula juga kan? Bareng boleh?" tanya Fani setelah menghampiri Selva. "Boleh." jawabnya sambil mengangguk dan tersenyum manis.
Sesampainya di aula, Fani dan Selva segera ganti baju bebas dan celana olahraga. Masih ada 15 menit, jalan-jalan dulu kali ya. "Sel, mau jalan bareng?" "Boleh, bentar ya, gue masukkin baju dulu.". Fani mengangguk dan menunggunya. Mereka berjalan-jalan mengelilingi sekolah. Di jalan, mereka bertemu kak Renna dan kak Audy. Mereka ini satu ekstra dengan Fani dan Selva, mereka kelas XI F. "Kamu Fani, kan?" tanya mereka. "Iya, kenapa ya kak?" "Temenku ada yang minta id line kamu. Boleh minta gak?". Eh? Siapa nih temennya? Jangan-jangan cowo lagi? "Boleh kak. Cari aja, faniealyssa." "Oh oke, thanks yaa!" "Ya kak."
"Tumben banget mintanya lewat perantara? Kok ga langsung aja? Jangan-jangan cowo kali, mau pdkt sama lo, Fan." tanya Selva menggoda. "Udah deh diem." "Pokoknya pulang ekstra lo harus buka line, siapa tau udah di add." "Iya iya ah bawel." jawab Fani sambil geleng-geleng. "Eh, temenin beli minum dong, Fan. Minum gue udah abis." "Cepet ya tapi." "Bawel, ekstranya kan mulainya masih 10 menit lagi." kata Selva langsung melenggang pergi. Dasar, kataku sambil menunggu Selva.
Fani melihat ke arah lapangan. Ada seorang cowo melihatnya dari tempat yang agak jauh. Gak usah diliatin napa sih? Awkward banget kalo diliatin gini. Fanu akhirnya memalingkan pandangan ke arah lain. "Hey, ngelamun aja. Ayo, balik." kata Selva mengejutkan Fani. Fani hanya mengangguk dan segera meninggalkan kantin. Sekilas matanya melihat ke arah cowo tadi. Dia masih terus menatapnya. Kelas XI kali ya? "Hey, ngelamun terus napa sih? Ngliatin apaan?" "Gak, gapapa. Kenapa emang?" "Itu gurunya udah dateng, ayo cepet." "Iya iya.".
Fani sudah selesai ekstra sekarang. Kath mana sih? Katanya mau nungguin. Kalo gini aku yang ke kelasnya aja deh. Fani melewati kantin sebelum sampai di lab inggris. Wait, itu cowo yang tadi ngliatin kan? Mereka berpapasan, tapi Fani hanya melewatinya. Sesampainya di depan lab inggris, Fani mencari keberadaan Kath. "Lo anak ekstra inggris kan?" tanya Fani pada salah satu anak yang menunggu juga di depan lab. "Eh, iya." "Kath nya ada? Kalo ada tolong panggilin dong." "Oh ya, bentar ya.". Fani hanya mengangguk sebagai balasan.
"Hey, yuk." sebuah suara terdengar di telinga Fani. "Lama banget keluarnya sih." kata Fani pada Kath. "Sorry, ada urusan bentar tadi sama gurunya." "Oh yaudah.". Mereka pun berjalan bersama menuju parkiran. "Eh, itu mobil gue." seru Kath sambil menunjuk salah satu mobil. Kath menarik tangan Fani untuk berjalan lebih cepat. "Gak usah narik bisa kali." kata Fani kesal setelah sampai di dalam mobil. "Yee, capek tau. Kan biar cepet sampe rumah juga." "Iya deh iya.". Di sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Hanya lantunan musik dari radio yang menemani mereka.
"Fan, udah sampe.". Sebuah suara memecah keheningan. "Oh ya. Thanks ya Kath, makasih pak." kata Fani pamit pada Kath dan supirnya. Sesampainya di rumah, Fani disambut Bi Nia. "Eh, non Fani udah pulang. Mau makan dulu non?" "Gak bi, buatin susu coklat aja ya, aku lagi gak mau makan. Nanti anterin ke kamar." "Oh, siap non.". Fani segera naik ke kamar untuk membasuh diri dan berganti baju. Ia melihat notification line di hape nya. Ada 3 orang meng-add line nya. Kak Renna, kak Audy, Revando ... eh, loh, kok cowo? Apa temennya yang dibicarain tadi ya? Fani meng-add back mereka semua. "Permisi non, ini mau nganter susu coklatnya." "Oh ya, masuk aja bi, gak dikunci kok. Taruh di meja ya bi." "Baik non.". Bi Nia menaruh gelas susu di meja dan segera keluar. Fani segera meneguk habis susu coklatnya. Mending tidur deh, daripada bangun kesiangan. Fani menata buku untuk besok, lalu segera merebahkan diri di kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Little Things [ Hiatus ]
Teen Fiction"Aku gak tau kenapa, tapi tatapan matanya saat pertama kali aku melihatnya begitu dalam, benar-benar membuatku terpaku padanya" Kita dipertemukan tak sesuai kehendak kita. Tapi pertemuan itulah yang menjadi awal dari kisah kita berdua.