ONE

104 9 9
                                    

"Met" terdengar suara lelaki yang seolah mengintruksi agar langkah seorang gadis berhenti. Gadis itu membalikkan badannya dan menatap seorang laki-laki yang sedag mengatur nafasnya dengan muka merahnya. Seperti...

"Ya?" Tanya Almeta pada laki-laki itu

Lelaki itu menghela nafas kasar melihat tingkah Almeta dengan tampang tanpa dosanya. "Lo sengaja ya gak ngumpulin buku gue?"

Almeta menggeleng disertai dengan senyum manis nya "Kan tadi aku sudah bilang, kalo kamu mau ngumpul sama aku ya waktu aku minta buku kamu, tapi kalo gak ya terpaksa ke kantor guru sendiri"

"Tapi kan lo bisa aja nungguin gue, orang gue nyalin nya bentar doang" ucap Aksel tidak mau kalah.

Lagi-lagi Almeta tersenyum melihat tingkah Aksel yang keras kepala "Sel, kan Bu Sugih sudah bilang untuk ngumpulin tugas nya secepatnya, lagiankan udah dari 2 jam yang lalu disuruh ngerjain." Ucap Almeta dan tersenyum kembali.

"Ya lo kan pintar, nah gue?"

"Nah, jadi kamu nganggep kalo kamu gak pinter? Salah, kamu cuman males. Udah ah, jadi kamu panggil aku cuma buat ngomong ini? Yaudah aku ke kantin dulu ya?" Ucap Almeta seraya menepuk bahu Aksel dan pergi.

"Sial, dia gak tau apa? Kalo dari tadi gue nahan pipis dan langsung ke dewan guru, itu rasa nya memalukan banget, apa lagi waktu Bu Sugih tau kalo gue mau pipis. " Ucap Aksel dalam hati, disertai rahang nya yang mengeras.

***

"Woyyy... siapa ini yang mau jadi king di drama kelas?" Teriak Ego pada teman-teman nya dikelas. Ego melirik Aksel yang sedang bercermin dicermin kelas, seraya memperbaikki rambutnya, ia melihat dari sisi kanan dan sisi kiri kepalanya untuk melihat apakah rambutnya sudah keren atau belum.

Tetapi ia merasa ada yang ganjal, ia terus melirik cermin, dan.... ia menemukan apa yang ganjal, yaitu Ego (yang sedari tadi menatapnya penuh arti) ia menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa'. Ego nyengir dan berteriak "Woy, Sel, lo kan ganteng, kenapa gak lo aja yang jadi king-nya?" Ucap Ego seraya menaik turunkan alisnya.

Aksel tersenyum penuh arti seraya berjalan menghampiri Ego "Ohh.. jadi gue ganteng Go?" Aksel merangkul Ego.

Ego mengangguk polos masih dengan cengirannya.

"Kalo gitu, lo mau gak taken sama gue?" Tanya Aksel seraya menaik turunkan alisnya.

Ego terdiam sejenak, sebelum..... "Astaga.... Sel.. gue mau banget taken sama lo?!?!?!?!?!." Ucap Ego histeris seraya memeluk Aksel keras dan menelusupkan wajah nya didada Aksel. Dan itu justru membuat seisi kelas tertawa.

Aksel berusaha melepaskan pelukan Ego yang menurutnya bego banget , Aksel memutar bola matanya malas saat pelukan Ego terlepas, "Najis. Homo lo" seraya meninggalkan Ego.

"Eh, Sel, tapi lo mau kan jadi king dramanya?"

Aksel menjawab pertanyaan Ego dengan menaikan jempol nya keatas lantas pergi ke kantin.

"Emang Aksel jago main drama Go?" Tanya Erika (teman sekelas Aksel yang sedari dulu tidak pernah percaya terhadap Aksel) yaiyalah, orang dia sama Aksel musuh bebuyutan.

"

Aelah... lo ragu banget sih sama Aksel, gue sahabatnya dari SMP kali..."

Trust MY "Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang