Paradise School

3.6K 227 0
                                    

Gerbang besar dengan ukiran dua singa yang sedang duduk serta bebeapa ukiran lainnya yang menjadi khas lambing Royal Aprosky menjadi pemandangan awal bagi Xian dan ayahnya yang baru saja tiba setelah perjalanan panjang sejauh 7 kilometer dari kota Aphyliz menuju Paradise School. Sedangkan dari Gerbang menuju bangunan utamanya itu mencapai satu setengah kilometer.

Paradise School merupakan sekolah elite yang di khususkan untuk mendidik seluruh anak bangsawan maupun keluarga kerajaan yang ada di royal Aprosky. Letak sekolah ini sangat begitu jauh dari pusat keramain kota Aphyliz, alsannya adlah supaya para siswa tidak terganggu dan mereka bisa belajar dengan nyaman dan tenang.

Setiap tahunnya para bangsawan maupun keluarga kerajaan akan mengirim putra putri mereka untuk bersekolah di situ. Mereka yang bisa masuk di situ hanya berusia 16 tahun ke atas dan itu pun juga mereka harus melalui berbagai tes yang bisa meloloskan mereka untuk masuk. Akan menjadi suatu penghinaan apa bila anak bangsawan maupun keluarga kerajaan tidak lolos tes masuk, sehingga siapapun yang ingin masuk ke Paradise School harus bersungguh-sunggu mempersiapkan segalanya dengan matang karena nama keluarga mereka yang akan menjadi sorotan.

Kereta yang mengantarkan Lord Lefrank kin berhenti di depan halaman gedung utama. Di sana sudah ada seorang wanita paruh baya yang menyambut kedatangan mereka dengan senyum yang begitu memukau.'Pasti wanita ini juga salah satu pengajar di sekolah ini.'Ujar Xian dalam hatinya.

"Selamat siang Sir Lefrank, akhirnya kita bisa berjumpa kembali." Sapa wanita tersebut di depan keduanya.

"Selamat siang madam Roseta, saya sunggu merasa tersanjung bisa bertemu anda di sini lagi."

"Kau masih belum berubah juga sampai sekarang Xevano. Masih sama saat dulu menjadi junior ku."

Xian sempat terkejut karena wanita yang di panggil madam Roseta sebenarnya adalah Senior ayahnya, apa lagi di saat dia memanggil ayahnya hanya menggunakan namanya saja tanpa embel-embel di depan.

"Hahaha... Sudah lama sekali aku tak mendengar nama ku di sebut seperti sekarang madam. Mungkin hanya madam seorang sajalah yang suka memanggilku seperti itu."

"Bagaimana mungkin orang – orang memanggil mu hanya dengan nama saja Xevano?"

Mungkin bagi orang lain tidka mungkin tapi lain halnya jika orang itu adalah madam. Oh ya tadi Axelya menitipkan salamnya untuk madam, dia sungguh berkeras ingin bertemu madam."

"Axelya ya, sudah lama juga aku tak bertemu dengannya. Sampai sekarang aku sungguh tak bisa melupakan junior favoritku itu. Beruntung kamu bisa menikah dengannya sekarang. Sampaikan kepadanya nanti aku akan berkunjung."

"Dia pasti akan senang mendengar berita ini kepadanya."

"Dan dia ?" Tunjuk madam Roseta kepada Xian yang berdiri di samping ayahnya.

"Dia putriku dan Axelya madam. Xian ayo perkenalkan dirimu kepada madam."

"Hallo madam, saya Xiania Angeline Lefrank." Ucap Xian memperkenalkan dirinya dan menunduk hormat.

"Wah saya tak menyangka jika kalian sudah mempunyai putri sebesar ini Xev."

"Ya madam benar, hanya segelintir orang saja yang mengetahuinya karena selama ini dia hanya menemani istriku di rumah. Maka dari itu ku pikir sekarang waktunya dia untuk melihat dunia luar dan bersosialisasi dengan anak – anak yang seumuran dengannya."

"Pantas saja selama ini aku tak pernah mendengar kabar mengenai putri kalian nyatanya Axelya menyembunyikannya di rumah saja. Dia sungguh benar – benar mirip ibunya yang cantik itu." Kagum madam Roseta memandang Xian yang sekarang tersipi malu karena mendapat pujian dari orang yang baru di kenalnya.

My little CattaleyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang