Happy Reading...
Kereta yang mengantarkan kedua makhluk berjenis kelamin perempuan namun beda generasi itu sudah terparkir indah di depan sebuah mansion yang begitu megah dan besar bak istana. Seorang gadis segera berlarian masuk kedalam mansion tanpa menunggu waniata tadi yang ikut bersamanya.
"Ma, mama..." Panggil Xiania begitu masuk kedalam mansion. Nampak raut kekhawatiran dari wajahnya sejak tahu kalau ibunya jatuh sakit dan di tambah dia yang masih pucat karena beberapa waktu sebelum ke mansion dirinya yang sempat pingsan membuat kulit wajahnya yang putih mulus itu terlihat begitu pucat.
"Selamat datang nona!" Sapa seorang kepala pelayan keluarga itu.
"Mama di mana sir Nein?" Tanya gadis itu kepada sosok yang di panggilnya Neon.
"Nyonya sedang berada di kamarnya saat ini nona." Jawab pria kyang sudah berumur itu kepada anak tuannya.
"Terimakasih Nein." Ucap Xian atas jawaban dari pertanyaannya kepada Nein dengan seulas senyum yang tersungging dari wajah yang pucat itu. Ketika hendak berbalik ternyata sudah ada ayahnya Lord Lefrank yang baru saja ingin menemuinya begitu dirinya mendengar suara yang khas milik putrinya itu.
"Sayang kamu sudah datang, maafin papa karena sudah membuatmu jauh-jauh datang kesini padahal kamu sedang sekolah." Wajah Lord Lefrank juga nampak sedikit kusut karena mengkhawatirkan istrinya dan juga putrinya yang barusan saja tiba. Awalnya dia tak mau membuat putrinya khwatir namun dirinya akan merasa bersalah jika tak memberitahukan keadaan istrinya itu kepada putrinya sendiri.
"Iya pa, aku baru juga datang bersama dengan madam Roseta. Papa tak perlu mengkhawatirkan ku dengan merasa bersalah seperti itu lagi pula aku memang juga begitu rindu dengan mama saat ini."
"Kamu tak perlu seperti itu itu Xev, obat yang manjur untuk kesembuhan Axelya itu adalah putrinya maka dari itu aku membawanya bersamaku untuk menyembuhkan mamanya." Kata madam Roseta yang ternyata sudah ikut bergabung bersama keduanya.
"Saya jadi merasa tidak enak dengan madam karena sudah merepotkan membawa putri kamu ke mansion."
"Memangnya kamu sudah lupa walau bagaimanapun Axelya itu sudah seperti adikku sendiri dan karena itu tak perlu merasa seperti itu padaku."
"Baiklah kalau begitu kita kekamar sekarang saja, Axelya sudah menunggu kita." Ajak Lord Lefrank kepada Xian dan madam Roseta untuk menuju ke kamar di mana Nyonya Axelya sedang beristirahat.
"Mama, bagaimana keadaanmu? Xian dengar kalau mama tadi sempat pingsan tiba-tiba. Mama sakit apa? Apa yang membuat mama jadi begini?" Tanya Xiania tanpa memberikan kesempatan kepada ibunya untuk menjawab satu persatu dari pertanyaan yang di lontarkannya.
"Kalau bertanya satu per satu Xian." Kata Lord Lefrank membuat Xiania malu karena sikapnya yang tidak sabaran.
"Axel!"Panggil madam Roseta yang sudah berada di dalam kamar juga membuat Nyonya Axelya nampak terkejut sekaligus bahagia karena bertemu dengan sosok yang dirindukannya. Dengan langkah pelan madam Roseta berjalan menuju kasur di mana Axelya berbaring.
"Kamu kenapa? Aku dan putrimu begitu khawatir saat mendapatkan kabar kalau kamu pingsan." Madam Roseta mengelus lembut kepala ibu Xiania sambil tersenyum manis.
"Sebaiknya biar suamiku yang mengatakannya kepada kalian karena aku merasa sedikit malu untuk mengatakannya." Rona di pipi istri lord Lefrank begitu jelasmenandakan jika dia memang sudah sangat malu namun itu membuat madam roseta dan Xian merasa heran melihat perubahan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My little Cattaleya
FantasyHanya orang biasa saja, itulah yang di katakan mereka tentang dirinya. Namun tak ada yang tahu siapa dia sesungguhnya, seiring berjalannya waktu satu per satu fakta yang sesungguhnya muncul ke permukaan. Dia adalah kesempurnaan. Cattaleya Rank #3Fan...