chapter 21 ✔

27.2K 1.1K 28
                                    

Gue dan Arnol ada di makamannya Clara, yah makam gue. Sebenarnya ini adalah makam sepupu gue yang meninggal saat gue diterbangkan ke london. Dia juga seperti sodara kembar gue, karna dia lahir sama kek gue. Gue beruntung dan sangat beruntung akan keadaan ini. Permainan gue didukung oleh alam dan jalan dengan mulus.

"Clara, gue berharap lo bahagia di syurga sana. Gue dan Leonard akan doain lo dimana pun, gue masih cinta sama lo. Andai kata gue disuruh buat milih lo dan Leonard, gue akan milih lo tapi gue juga cinta sama Leonard. Gue cinta dan miss you so much! "

Arnol berbicara pada Clara yah itu gue, dia memegang nisannya dengan sedih, gue juga ikutan sedih karna didalam hati gue mendoakan yang terbaik akan sodara gue itu.

Deg!!

Perasaan gue meracau, entahlah kenapa gue merasa luluh akan ucapan Arnol. Mungkin itu tulus, tapi semua itu gak akan memberhentikan tujuan sedari awal rencana gue.

"Leo? Kenapa kamu diam?"

"Hm?"

Air mata gue menetes, entahlah kenapa. Gue sedih sangat sedih akan perlakuan lo ke gue saat digudang. Itu menyakitkan, air mata gue gak berhenti. Arnol menyeka air mata gue dan meluk gue. Kenapa saat itu gue berteriak dan menangis lo anggap bohong kenapa? Batin gue berteriak. Ini sakit  Arnol, sangat sakit. Biarlah permainan ini berjalan hingga akhir.

"Semuanya salah aku, kamu jangan menangis!"

" Iya ini salah lo, dan lo akan membayarnya!! SEHARUSNYA LO MASUK KENERAKA!!"

Arnol mengusap kepala gue dan menepuk nepuk bahu gue untuk menenangkan gue. Yah tangis gue pecah dan gue beneran ingin menyelesaikannya.

•••••
Arnol POV

Gue gak pernah liat Leonard sesedih ini, gue bersalah sangat bersalah akan hal ini. Maaf juga tidak cukup, tapi tah kenapa, Leonard menyuruh gue mengubur semuanya dan hidup bahagia bersamanya. Leonard juga ingin melupakannya.

Semenjak minggu lalu, saat Leonard menangis pecah. Gue merasa Leonard lebih menutup akan cerita cerita tentang masalah gue dulu. Yah itu masa lalu dan gue harus menghapusnya. Leonard! Yah gue mabuk akan nya.

Gue akan bertunangan dengannya bulan depan, cepat sekali. Yah gue dan Leonard sudah setuju akan hal itu. Hari ini, gue dan Leonard akan ke Indonesia. Untuk bersiap siap dan Leonard juga ingin melihat negara kelahiran gue. Andre, kak Demian dan kak Steven akan menyusul saat pertunangan kami.

"Wah!! Inikah Indonesia?"

Yah begitulah ucapnya saat pesawat terbang mendekati bandara indonesia itu. Gue tersenyum akan mimik wajahnya.

"Yes this is Indonesia!"

Saat kami turun dari pesawat, gue melihat Rizky dan Dinda. Yah mereka menyambut gue dan calon tunangan gue. Gue meninggalkan Indonesia hampir setahun dan pulang membawa calon. Eak.

"Eh Arnol, gue kangen banget bro!"

Rizky memeluk gue dan menepuk bahu gue dengan senang dan gue membalasnya. Dinda hanya berdiri diam melihat Leonard dan Rizky juga terlihat heran. Leonard hanya tersenyum dan mengenalkan dirinya, sebelum itu terjadi, Dinda menghambur kepelukkannya dan sedikit terisak.

"Cla!! Lo kembali?"

Dinda melepaskan pelukkannya dan memutar mutar tubuh Leonard, gue terkekeh dan merasa sedih karna mereka menganggap itu Clara. Gue juga berharap itu Clara.

"Clara masih hidup?"

"Itu bukan Clara, itu sodaranya. Dia Leonard, dia sodara kandung Clara!"

Rizky hanya bisa menelan kenyataan itu, gue menceritakan pada Rizky dan Dinda, mereka kecewa sedangkan Leonard hanya bisa bingung akan tetapi ia menepisnya saat sudah sampai kerumah.

I AM A MAFIA NOT A NERD (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang