07:06
gue memberikan selembar uang dua ribuan pada luke, lalu ia menyerahkannya pada sang juru parkir.
"eh kar," panggilnya setelah menaikkan kaca jendela. "cinta tuh kayak tukang parkir ya."
"iya, iya. kali ini apalagi, luke, filosofi lo?"
"cinta itu kayak tukang parkir; tiba-tiba ada, tiba-tiba ilang, eh tiba-tiba ada lagi."
"tai," kata gue sambil menoyor kepalanya.
dan mungkin gue baru aja pake kekuatan di jurus silat gue, maka kepala luke kejedot kaca di mobilnya.
"aduh!" jeritnya kesakitan. "sakit su. lo mah kekerasan mainnya."
"sori, sori. ga maksud sekenceng itu."
dia geleng-geleng. "ga. parah. ini namanya kekerasan dalam pertemanan."
pertemanan.
PERTEMANAN. HHH GOLDEN RETRIEVER.
"asu lo," kata gue setengah baper.
"lah? napa jadi gue yang asu?"
"ga tau. tanya aja tuh sama tukang tahu gejrot." gue nunjuk abang-abang random di pinggir jalan yang sedang memanggul dagangannya.
"ih baper," ujarnya usil. "kenapa baper?"
"lo pikir aja sendiri, nyet."
"IH LO MAH BAPERNYA BENERAN, BEGO."
"bacot ah."
gue ngubek-ngubek tas, mencari earphone yang ngga pernah absen jadi penghuninya.
"kar," panggil luke saat gue mulai masang earphone. "yaampun baper kenapa sih?"
"ga tau."
"karla." luke menarik earphone sebelah kanan gue hingga lepas. "kenapa? bilang sama gue."
"ga bisa bilang."
dia menghela. "ah ee lu. harusnya gue yang marah gara-gara lo naboknya ga pake perasaan."
yeee bungkus mentos, gue mah ngapain aja ke elo pake perasaan.
gue melirik ke arahnya dengan sinis, lalu kembali memasang earphone dan berpaling dari luke, menurunkan kupluk gue hingga menutupi mata.
"little do you know, how i'm breaking while you fall asleep...."
hell. luke baru aja nyanyi. gue bisa denger itu dibalik suara matt healy di earphone gue.
"little do you know—" luke berhenti. "kar, ayo dong. kita kan biasanya nyanyi bareng. lo jadi sierra, gue jadi alex."
gue melepas earphone, menoleh padanya. "ya."
"ya?" luke mengernyit. "jawaban macem apaansi tu?"
"bm banget si. gue ngacangin salah, ngejawab salah."
"serba salah."
"iya. jadi kayak raisa."
"idih najis gue mah," kata luke geli.
"luke, lo mau gue jedotin lagi?"
luke tergelak keras banget. tawanya menggema di mobil. "ngga kok, kar. raisa itu cantik. kalo manis, lo menang telak."
—
luk km belajar gombal dmn sayang
aku mau kursus
e itu dengerin dah alex&sierra paraah otp gue banget thok
maafkan chapter gadanta ini guys yang penting dobel apdet he
KAMU SEDANG MEMBACA
dekat • lrh | ✓
Fanfictionpada akhirnya, gue dan lo tau ke mana hati harus pulang. [ sequel of 'jauh • lrh' ] highest rank #34 in fanfiction [14/4/2016] copyright © 2016 by bajigur