Perasaan?

1.1K 65 5
                                    


"Gin-san, aku tidak percaya kau bisa melakukan hal seperti itu tadi." ucap Shinpachi sambil menghampiri Gintoki.

"Gin-chan mesum aru!"

"A-ah aku speechles Gin-san."

"Nani? Aku tidak mengerti" jawab Gintoki sembari meneguk sake yang ia minum. Ia terlihat santai, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Gin-san romantis juga! bagaimana kalau Tsukuyo-nee juga suka." ucapan Seita membuat semua orang menatap horor kr arah Seita dan Gintoki.

"Oi tenen pama, selain rambutmu yang keriting otakmu ternyata juga mulai keriting ya?" sindir Otose kepada Gintoki.

Beberapa komentar singgah di telinga Gintoki, mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi si bos Yorozuya satu itu.
Ya seperti yang kalian tahu, si ikal bego itu baru saja mengungkap sisi lain dari dirinya.

Sasuga Gin-san.

Namun ia hanya memberikan reaksi seadanya.

"Shinpachi, Kagura, ayo pulang. Tiba-tiba aku rindu rumah." kata Gintoki, lalu berjalan melalui Hinowa.

"Dan.. Terima Kasih jamuan makanannya Hinowa-san. Kami pamit dulu."

Perkataan Gintoki membuat Shinpachi dan Kagura menoleh satu sama lain. Hinowa memaklumi hal tersebut, mungkin Gintoki sedang kirang enak badan.

"Hai~ terima kasih Yorozuya dan Otose-san jangan sungkan untuk mampir lagi ke Yoshiwara." ucap Hinowa kepada yang lain.

"Ah titip salam pada Tsuki kami pulang aru ne! Jaa!!"

Kemana perginya Tsukuyo?

Ah, kalian bertanya-bertanya bukan?

Dari insiden ciuman yang ia alami dengan Gintoki beberapa waktu lalu, membuat Tsukuyo syok berat. Dan ia pun meninggalkan acara tersebut.
Kemana?
Kegunung! *emang lu dora? /plak

Ia langsung mengurung diri dikamarnya, sambil merenungkan insiden yang Gintoki lakukan terhadap dirinya.
Namun, itu tidak menjadikan dirinya benar-benar mengurung dalam artian 'tidak ingin bertemu siapa pun' Tsukuyo hanya berusaha mengendalikan dirinya.

Gintoki kau sungguh keterlaluan!

Batin Tsukuyo berteriak. Tsukuyo tidak habis pikir kenapa bisa si rambut ubanan itu MENCIUMNYA ya MENCIUMNYA. Di tambah lagi ia menyatakan SUKA pada Tsukuyo.

"Aku menyukaimu."

Tapi setelahnya?

"Tidak usah ambil pusing, lupakan saja."

Kata-kata Gintoki kembali terngiang di pikiran Tsukuyo.

"Bukankah aku sudah bilang, bahwa akan membuatmu merasakan yang namanya menjadi wanita eh?"

Lagi, kalimat itu kembali menyadarkan Tsukuyo.
Kini ia menatap langit-langit kamarnya, menepis jauh-jauh pikirannya. Ia sadar sudah membayangkannya terlalu jauh.

Tapi bagaimana bisa ia menyukai seseorang secepat itu. Hanya karena ciuman yang Gintoki berikan pada Tsukuyo dengan cara tiba-tiba dan waktu yang tiba-tiba pula.

Suka? Apa benar aku menyukai Gintoki? Ti-tidak mungkin! Itu terlalu cepat!

Tsukuyo berusaha mengelak dalam hati, apa iya sih dia suka betulan?
JIKA memang Tsukuyo benar menyukai Gintoki, lantas apakah Gintoki menyukainya juga?

Tidak mungkin aku paham betul. Gintoki itu mesum!

Tsukuyo paham betul apa yang Gintoki sukai didunia ini, judi, mabuk, susu stroberi, gula dan Ketsuno Ana.

GintsukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang