Hampir sekitar 20 menit Gintoki berdiri di tengah antrian kasir Oedo Market sambil tangan kirinya memegang dua kotak susu Stroberi kesukaannya, wajahnya datar memandang antrian jika begini terus bisa-bisa ia menghabisi duluan susu stroberi sebelum Gintoki membayarnya. Setelah cukup di buat kesal oleh Shinpachi sekarang apa lagi? Gintoki mengutuk dalam hati, tahu begini sih beli di Lawsun saja pikirnya. Sampai akhirnya Wajah kusut miliknya menjadi perhatian seorang anak kecil didepannya yang tengah digendong oleh ibunya menatap penuh penasaran dengan mata berbinar memperhatikan rambut ikal abu kepunyaan pria ubanan tersebut, Gintoki heran mengapa banyak sekali anak kecil di Kabukichou yang suka menatap dirinya, ia paham bahwa dirinya memang ganteng tapi hei jangan bocil juga dong! Gin-san juga mau wanita yang meliriknya!
Dasar bujang lapuk tidak tahu diri.
Sebenarnya pria madesu itu tahu jika memang sudah waktunya juga ia menimang anak, tapi yah hatinya terlalu munafik untuk menyatakan cinta pada seseorang, hingga tega menggantung perasaan wanita galak itu. Cukup lama Gintoki dan anak kecil itu bertukar pandang ibu dari anak tersebut menyadari yang disalah artikan sebagai –Gintoki adalah pedofil anak yang hendak menggoda anaknya- satu tamparan lolos diwajah datar Gintoki. Tidak ingin menambah masalah dan menarik perhatian Gintoki hanya membungkukkan badan sebagai permohonan maaf, dan setelahnya ibu dari anak tersebut membayar dan pergi sembari melirik jijik wajah Gintoki.
"Selanjutnya."
Gintoki menghela napas kesal apa yang dipikirkan orang itu sampai membuat wajah gantengnya ditampar begini? Gintoki mengusap pipi kanan bekas tamparan ibu-ibu baperan tadi dengan meringis, “tenaga ibu-ibu buka main ya”. Terlalu lama ia memikirkan kekesalannya, ia sampai tidak sadar bahwa sekarang sudah menjadi gilirannya untuk membayar buru-buru ia mengambil uang, langsung membayarnya dan pergi dari konbini tersebut.
"Terima kasih, silahkan datang kembali" Gintoki berjalan keluar diiringi suara kasir toko.
"Kalo gitu mending ke Lawsun." Gerutunya sekali lagi.
Tidak tahan lagi menahan haus serta asupan gula tanpa mementingkan kondisi diabetes miliknya, Gintoki meminum langsung susu tersebut. Dibukanya ujung kotak karton susunya dan meneguknya dengan nikmat, tanpa menyadari lagi-lagi ada seorang anak kecil yang memperhatikannya. Gintoki berusaha menghiraukannya, demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti saat di konbini tadi. Pria itu fokus menikmati susu stroberi segarnya, sembari bersenandung pelan dan tidak sedikit pun menoleh ke kanan maupun kiri, karena ia tahu bahwa ada seseorang yang mengikutinya.
Ia kembali menegak susu stroberinya serasa cukup Gintoki menyeka bibirnya kemudian ia mendongak melihat langit, "mendung" pikirnya lalu ia memutuskan untuk cepat kembali pulang karena tidak ingin dirinya lagi-lagi mendapatkan tamparan serta ceramah panjang dari kedua rekannya.
"DASAR BUJANG LAPUK MADESU! KELUYURAN DOANG KERJAANNYA."
"DARI MANA SAJA KAU ARU KA? AKU TIDAK PERNAH INGAT MEMBESARKAN ANAK NAKAL SEPERTI MU ARU."
“DASAR BUJANG MADESU PASTI LU ABIS JUDI LAGI KAN?!”
"GIN-SAN CEPAT BAYAR UANG SEWA KURANG."
"KAPAN KAU MENGGAJI KAMI?"
atau-
BAK BUK BAK BUK.
Langsung saja badan Gintoki menjadi sasarannya.
Baru saja ia ingin melangkahkan kakinya seseorang menarik pelan belakang yukata putih miliknya. Cobaan apa lagi ini yang menghampiri Gintoki? Ia mendesah lelah, bisakah dirinya pulang kerumah dengan tenang tanpa ada halangan apapun? Tolonglah saat ini dirinya sudah menjadi perhatian orang-orang yang berada dijalan, alis Gintoki mengernyit kenapa bisa sih hal ini terjadi lagi? Apakah ini ujian untuk Gintoki? Apakah ini salah satu rintangan dari yang mulia benteng Takeshi?!
![](https://img.wattpad.com/cover/68199538-288-k766421.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintsuki
FanfictionApa yang terjadi jika kita melihat sisi lain dari Gintoki terhadap Tsukuyo yang jarang kita ketahui? Cekidot