D O S / / D U A : BEFORE

145 14 0
                                    

D O S / / D U A : BEFORE

Berakhir bersama Ethan di toko grosir lokal yang berusaha berbelanja kilat, akhirnya kami harus membatalkan beberapa barang penting titipan Scar karena uang kami kurang dan menyebabkan berkerja ganda; pergi ke rumah Scar untuk meminta uang nya dan kembali lagi. Aku ogah menggunakan ATM ibu Ethan lagi, dan teman ku juga ogah mengingat terakhir kali dia tertangkap basah membeli minuman keras untuk kakak nya, bodoh nya Ethan jujur dengan pemikirkan kakak nya yang akan di marahi Ibu nya, padahal kalau aku jadi ia aku sudah tau kakak nya akan menghabisi nya.

Aku menyetir. Tidak biasanya Ethan diam sambil menatap ponsel nya ketika kami bersama, dia biasanya tidak berhenti bicara. "Kakak ku pulang besok, kemungkinan dia bawa FIFA terbaru." Aku bicara.

"Grrrrreat." Balas nya datar.

"What's going on?"

Dia menghela napas dan membanting tangan nya yang menggenggam ponsel ke pangkuan nya, "Have you sign up for college?"

"Ah, yeah. Why?"

"Sudah di terima?"

Aku mengangguk, "You?"

"This is the second time I've been rejected. Sialan, kalau sekali lagi aku tidak di terima, aku pindah ke Perth."

"Dan kenapa itu terdengar menjengkel kan?'

"I want to be in a national football team, like you."

Aku mengangkat alis tinggi-tinggi, walau aku tau dia pernah bilang begitu, dan aku tau West Ham menolak nya, "Yah, kau tau, masih banyak.."

"You dont have to do that, aku gak iri dengan mu atau sedih-sedih amat," ucap nya, "Masalah nya kalau di Perth aku gak yakin sama jurusan di kampus itu."

"Jurusan apa?"

"Scarlet menelpon," Ethan mengabaikan pertanyaan ku, "Apa? Kami masih jauh. Sabar."

Tidak biasa nya dia bicara singkat pada Scar, biasanya dia sok manis. Ethan terlalu sering menggoda Scarlet sebelum Rick merebut nya atau sebelum Scarlet di keluarkan dari sekolah. Ethan menutup telpon, "Never mind, it's Rick."

Rick. Terakhir kali aku bertemu Rick adalah saat Scar menghubungi ku dengan FaceTime saat aku ulang tahun. Cowok itu muncul berjalan di belakang Scar, lalu Scar memanggil nya untuk melihat ku. Rick mengucapkan selamat ulang tahun dengan nada riang waktu itu. Walaupun Rick baik, dia tidak ada di daftar. Aku tidak pernah berpikir untuk menulis kategori untuknya.

Kami tiba di 'rumah' Scarlet. Membawa masuk barang-barang titipan nya, aku nyaris tidak fokus karena wangi yang menusuk hidung, Scar sedang memanggang. Aku meletakan belanjaan di atas meja makan saat Scar menoleh dari dapur, rambut panjang nya di kuncir rendah, di belakang kaus nya da lembab keringat, dan di kedua tangan nya ada sarung tangan motor sebagai pengganti sarung tangan memanggang, karena tidak mungkin dia mau repot-repot membeli sarung tangan memanggang seperti itu.

"Hei," Sapa nya sambil menutup oven, dan menyeting suhu dan waktu, atau apalah.

"Tunggu, sebenarnya ini pesta macam apa, sih?" Ethan menyeletuk, sama, aku juga mau bilang begitu.

"Yah kau pasti berharap akan ada musik keras mengganggu warga, dan alkohol ya?" Dia tertawa.

"Lho, kalau begitu..?"

"Sebenarnya tidak juga," Aku berbisik.

"It's a party, but it's different," Ia melepas sarung tangan konyol nya itu, "Because i don't go to school anymore but i still do want to meet my friends for the last time. I mean before we split up. Even you still have prom dan graduation coming, but I don't."

Dig for a Reason (c.h)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang