Part 2

867 56 5
                                    

"Prilly Pov"

"Ck!! Ali kemana sih? Ketoilet lama banget, ditelpon gak diangkat sms pun gak dibales" umpatku dalam hati.

Lama ku menunggu dikantin namun Ali dan sheila tak juga datang, ku putuskan untuk kembali ke kelas yang sebentar lagi jam istrahat pun akan usai.

Setibanya aku dikelas tepat bel masuk berbunyi, aku memincingkan mataku melihat dua orang yang ku sayangi menatap kedepan dengan pandangan kosong. ada apa ini? Kenapa dengan mereka? Kenapa ali tidak menyusulku kekantin? Ada apa ini sebenarnya? Tanya begebu-gebu dalam hati ku langkahkan kaki mendekati mereka

"Li, She" sapaku pada mereka.

"Ehhh iya prill" jawab sheila tersenyum.

"Kalian berdua kenapa?" tanyaku lirih.

"EHH ! Kami berdua yank? emangg kami kenapa? " Tanya ali balik kepadaku.

"Ck ! Aku ngerasa kalian berdua sama-sama menyimpan sesuatu tanpa aku ketahui" desisku lirih memandang kosong kedepan. "terus tadi kamu kemana li? Aku udah nungguin kamu dikantin tapi kamu gk datang, aku udah coba telepon tapi gak kamu angkat. kamu kemana li?" Tanyanya datar.

"Ehh ann..nuu ii..tuu tdi aku dipanggil Angga, buat latihan basket yank" jawab ali gelagapan, yang ku jawab dengan Oh ria.

selama pelajaran berlangsung, aku melihat sheila tampak gelisah. Dia kenapa? Tanyaku dalam hati.

"Shei" panggilku.

"Iya, kenapa prill?"Jawabnya.

"kenapa dari tadi ngelamun aja? ada masalah ayo cerita?" tanyaku padanya.

"Aku gakpapa kok" jawabnya lirih.

"Hmm yaudah kalo kamu entar mau cerita cerita aja" ucapku yang diangguki oleh Sheila.

Jam pelajaran berakhir, kini waktunya pulang dan melepas penat yang menempel.

"Prill, duluan ya" pamit Sheila

"iyaaaa" seru ku berteriak setelah Sheila tlah jauh melangkah.

"sayang, aku duluan yah aku lagi ada urusan gakpapa kan kamu pulang sendirian?" Ucap ali kepadaku.

"gakpapa ko baby, lagian tadi aku udah minta kak Tomi buat jemput aku" jelas ku dengan senyuman.

Ku langkahkan kaki ku keluar area sekolah untuk menunggu kak Tomi datang menjemputku. Lagi-lagi aku terbawa dalam lamunan ku akan keanehan Ali dan Sheila yang selalu ku lihat akhir-akhir ini.

Pimpiim Suara klakson menyadarkan ku dari lamunan, ku lihat mobil kak Tomi sudah berhenti tepat didepan aku saat menunggunya.

"Lo kenapa dek ngelamun aja? Ntar kalo udah kesambet bau tau rasa hihihii" ucap abangku sambil terkikik geli.

"Apaan sih kak? Aneh tau gak?" jutekku menanggapi kak Tomi. "udah ahh aku mau tidur kalo nyampe bangunin yah hihi" lanjutku.

"Ckck, enak bener tidur? Yaudah sana tidur dari pada telinga gue budeg karena suara cempreng lo" tutur kak Tomi.

"kakaaaakkkkkkkkkk!" sungutku "iya lah bikin enak aja. HAHAHA selamat tidur abangku. hati-hatiyah bawak mobilnya" ucapku terkikik geli.

"Ali Pov"

Waktu terus berputar, begitu pula dengan perasaanku yang makin tak menentu. Aku sayang dua-dua nya, aku butuh dua-duanya. Aku tak bisa memilih antara kedua nya, namun aku tak mau menyakiti nya.

"Maapkan aku shei" ucap ali lirih dengan pandangan lurus kedepan.

"Hiksshikkssshikkss aku sayang prilly li, aku gak mau menyakitinya. tetapi aku juga mencintaimu, sakit rasanya diiposisi seperti ini." ucap sheila sambil sesunggukan.

Ku tarik sheila dalam dekapanku, ku kecup singkat pucuk kepalanya. disinilah mereka berdua di taman komplek dekat sekolah saat sepulang sekolah.

"Hmmm, beri aku waktu untuk memantapkan hatiku. kamu ataukah prilly yang harus ku pilih?" tutur ali menatap sheila. "ayok sekarang kita pulang udah mau maghrib" lanjut ali yang diangguki sheila.

Disisi lain saat malam kian larut Prilly masih belum bisa memejamkan matanya. Pikirannya menerawang jauh, jauh akan apa yang sebenarnya terjadi antara Ali dan Sheila. Berguling kekanan kekiri berharap mata nya terpejam namun tetap saja, perasaan gundah menyelimutinya.

"Prilly Pov"

"eughtt" erangan Prilly merentangkan tangannya dibawah selimut yang menghangatkan malamnya.

Dilihatnya wakeer yang berada dinakas tempat tidur jarum pendek berada diantara angka 6 dan 7 sedangkan jarum pendek berada diangka 10. Menganga sempurna mulut Prilly dengan mata yang siap loncat dari tempatnya.

Segera berlari turun dari kingsize nya menuju kamar mandi. Tak lama kini Prilly sudah terlihat rapi dan lari menuruni anak tangga tuk cepat-cepat menuju sekolahnya.

"Pagi ma , pa , kakk , prilly kesekolah dulu yah udah telat nih" ucapku menuju meja makan menyalami papa mama.

"Pagi juga" balas papa mama serta kak Tomi.

"kamu gak sarapan dulu prill" tanya mama.

"Aku sarapan disekolah aja ma , yaudaah aku berangkat dulu ma" ucapnya sambil lari keluar namun balik lagi menarik kak Tomi yang masih setia menyantap sarapannya. "ayo kak kok masih duduk aja sih, Assalamualaikum" teriak Prilly kembali berlari keluar.

"Waalaikumsalam hati-hati" ucap mama dan papa.

Sepanjang perjalanan aku tak diam meminta kak Tomi untuk cepat-cepat sampai di sekolah. Sampai terjadi perdebatan sengit antara aku dan kak Tomi.

Sesampai di depan gerbang aku segera mencium tangan kak Tomi pamit masuk ke sekolahan. Ku buka pintu mobil dan bergegas lari menuju kelas dengan jam pelajaran yang sudah hampir dimulai.

Bruukkkkkkkkk !!

"Awwwwww sakitttttttt" teriak prilly.

"Maaf-maaf aku gak sengaja, maaf aku jalan gak liat-liat" ucap seseorang yang bertabrakan denganku.

"Yaudah gakpapa, hmmm lo anak baru yah? Kayaknya aku gk pernah liat , tanyaku padanya.

"Hehee iya ini, oh iya kenalin namaku Rey , hmm kalo boleh tau ruangan kepsek dimana yahh?" Tanya Rey padaku.

"Ohhh iya aku prilly, lo tinggal jalan terus belok kiri entar disitu ada tulisan ruang kepsek" jelasku.

"Makasi yah" jawabnya dengan tersenyum.

"Iya sama-sama, yaudah aku kekelas duluan yah" pamit ku meninggalkannya.

Greet, tepat waktu memasuki ruang kelas karena belum ku temui ada guru didalam. Tak lama masuklah pak wanto dengan seseorng yang tadi bertabrakan dengan ku.

"Pagi anak-anak" sapa Pak wanto

"Pagi juga pak" jawab semua siswa.

"Hari ini kita kedatangan murid baru , ayo masuk perkenalkan dirimu" jelas pak Wanto.

"Hay semua namaku Rey Fernando aku pindahan dari bandung salam kenal semuanya" ucap Rey memperkenalkan diri.

"Yasudah Rey kamu boleh duduk disana" ucap pak Wanto menunjuk bangku kosong disebelah Ali.

"Baik pak makasih" jawab Rey.

Baik anak-anak buka buku matematika hal 121"

Pelajaran usai, jam istirahat pun tiba. Ali pun datang menghampiri Prilly dibangkunya.

"Prill" panggil ali.

"Kenapa baby?" tanyaku dengan kening berkerut yang melihat kegubdahan diraut wajah Ali.

"Aku mau ngomong sama kamu , yukk ikut aku bentar" ajak Ali menggandeng tanganku.

3 Hati 1 CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang