Kini Ali dan Sheila pun telah sampai di mall yang mereka tuju, berbeda dengan Prilly dan Rey yang memilih timezone tempat pertama yang dipilih, Ali dam Sheila lebih memilih makan terlebih dahulu.
"Li , kita mau kemana dulu?" tanya sheila saat mereka memasuki mall.
"Hmmm, terserah lo aja gue ikut" jawab ali acuh sheila hanya menghela nafas gusar dengan sikap ali yang berubah
"Yaudah deh kita makan dulu ya , soalnya aku laper banget" usul sheila memelas yang diangguki ali.
Saat langkah kaki mengantarkan Ali dan Sheila memasuki salah satu restoran yang ada, tidak sengaja mata Ali terkunci melihat prilly dan rey sedang memasuki tempat bermain yaitu timezone, ali terperanga melihat penampiln Prilly.
"Cantik" Gumam Ali dalam hati tersenyum simpul.
"Li , ali" sapa sheila melambaikan tangan ke muka ali yang tatapannya terkunci melihat ke arah timezone tetapi tidak juga membuat sang empu tersadar.
"Li , Ali , Aliiiiiiiiiiiiii" Teriak sheila dimuka ali , yang membuat sang empu mengusap-ngusap dada karena kaget dengan tindakan Sheila.
"Apaan sih Lo teriak-teriak gitu malu tau gak diliatin banyak orang" ujar ali ketus yang tak enak mereka jadi pusat perhatian.
"Iyaa maaf kamu sih ngelamun aja dari tadi sambil senyum-senyum gitu liat ke arah timezone sana" ucap sheila. "emang kamu liat apa sih sayang?" Lanjutnya lagi.
"Ahh gak liat siapa-siapa kok, yaudah yuk makan katanya tadi laper" ajak Ali datar yang hanya dianggukin sheila.
Disisi lain kini Prilly tengah berbahagia melepas kesedihannya dengan bermain timezone bersama Rey.
"Yeyyyyyyyyyy gue menaaanggggggggg, lo kalah Rey kalah" teriak prilly girang saat ia dan rey adu memasukan bola basket dengan mendapatkan skor terakhir 18-12.
"gue akuin lo menang disini tapi gue jamin kalo dilapangan lo pasti kalah" ucap rey dengan nada sombongnya.
Prilly memutar bola matanya malas atas ucapan rey. "idiiih sombong lo" sahut prilly sengit.
"Gue bukan sombong kali prill, emang kenyataannya kok. Asal lo tau aja yee dulu pas gua disekolahan yang lama tuh gue ini jadi idola kerena gue kapteen basket" cerita rey dengan membanggakan diri.
"Siapa?" Tanya prilly.
"Aku prill, aku Rey Fernando" jawab rey sambil tersenyum.
"Yang nanya! Hahahahahaha" Jawab prilly cepat yang diiringi tertawa lepas.
"Prillllyyyyyyyyyy" teriak rey yang tak terima saat ia dikerjain dan langsung mencubit pipi chubby prilly dengan kuat.
"Awwwwsh lepas-lepas rey sakitttttt" ucap prilly menepuk-nepuk tangan rey yang sedang mencubit pipinya.
"Makanya jangan ngerjain gue" sahut rey yang melepaskan cubitannya.
"Iye iye, yaudah yuk cari makan dulu udah laper. Kalo perut udah kenyang ntar baru jalan-jalan lagi" tutur prilly diangguki rey.
"author Pov"
"Li habis ini kita mau kemana?" Tanya sheila saat mereka sedang menyantap makanan.
"Terserah gue ikut lo aja" jawab ali acuh tak acuh.
"Heuum" sheila menghela nafasnya gusar. "kamu itu kenapa sih li?" tanya sheila dengan bibir bergetar. "aku salah apa sama kamu , kenapa kamu berubah banget sekarang ? Kenapa li?hikshiks" tutur sheila saat itu pula tangisannya pecah.
Melihat Sheila menangis Ali pun tak tega, menggeser kursinya didekat sheila dan memeluknya erat. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihatnya dengan mata berkaca-kaca.
"Yatuhan sakit, sakit banget hati ini melihat orang yang ku cintai sampai saat ini, sekarang dia tengah memeluk erat sahabatku didepan mataku. Segitunya kamu cinta sama sheila li? Apa artinya hubungan kita selama 1 tahun ini? Secepat itukah kamu melupakanku? Perlu kamu tau Li walaupun kamu sudah menyakitiku sampai saat ini cinta dan sayangku masih tetap untukmu" ucap prilly dalam hati yang tanpa sadar air matanya meluncur bebas tanpa seizinnya. Ya orang itu adalah prilly.
"Prill" tegur rey yang melihat prilly nangis disekanya air mata prilly, ia menyesal coba aja ia nurutin kata prilly untuk makan di restoran yang lain pasti saat ini ia tak menangis melihat 2 orang yang ia sayangi tega mengkhianatinya.
>>Flashback on<<
"Rey kita mau makan dimana?" Tanya prilly saat mereka keluar dari timezone.
"Di solaria aja yaa prill" usul rey.
"Ahh bosen ahh disolaria terus" tolak prilly karena kalo dia sedang kemall pasti tak lain ia mampir di solaria hanya untuk makan.
"Lha terus mau makan dimana?" Tanya Rey.
"Direstoran bumbu desa aja, dilantai 3" ajak prilly kepada rey.
"Aahhh nggak aahh , disolaria aja yah prill?" pinta rey memelas kepada prilly.
"Sekali gak tetep gak" bantah prilly yang menyilangkan tangannya didada.
Rey mengusap wajahnya kasar, tak lelah membujuk Prilly dengan berbagai cara pun dilakukannya.
"hmm gini deh, kita makan disolaria entar abis itu kita beli ice cream sepuas lo gimana?" usul rey kepada prilly.
"Ahhh mau-mau ayok kita makan disolaria" setujui prilly dengan mata berbinar dan langsung menyeret rey ke solaria.
>>Flashback off<<
"Prill aku mint..." ucapan rey terpotong saat prilly melangkah keluar dari restoran solaria, ia hanya menghela nafas saat ini dan menyusul prilly yang telah melangkah jauh.
Sekarang Ali tengah menenangkan Sheila yang menangis, ntah menangis karena apa Ali belum menyadarinya karena tangisan Sheila adalah dia penyebabnya.
"Sssstttt udah jangan nangis lagi"ucap ali mengelus punggung sheila.
"Hikshiks sebenarnya kamu cinta gak sih li sama aku? Kenapa tiba-tibs kamu berubah" tanya seila yang menangis sesunggukan.
"Cin..taa kokk "jawab ali gugup entah mengapa ia baru tersadar ini hanya cinta sesaat atau malah yang disebut hanya KAGUM kepada sheila seperti apa yang telah diucapkan Angga. "yaudah yuk kita pulang aja udah sore, jalan-jalannya dilanjut lain waktu" lanjut ali yang meninggalkan uang beberapa lembar dimeja.
Rey terus mengejar Prilly yang sedang menangis, Rey merasa bersalah karena telah memaksanya untuk makan ditempat yang Rey mau.
"Priilllllllllll, prillyyyyyyy tungguin guee Priiiiiillllllllll" teriak rey yang mengejar prilly.
"Hikshiks kamu jaahaaaaaattttttttt li kamu jahhhaaatttttttt" dalam lari tangis Prilly pecah, ia tak memperdulikan orang-orang yang memandanginya aneh.
"Prill" seru rey menepuk pundak prilly yang membuat sang empu memeluknya erat tubuh Rey.
"Kenapa aku gak bisa ngelupain dia rey? Sakit banget aku ngeliat dia bersama sheila" adu Prilly dalam dekapan rey.
"Sssttttttt udah-udah jangan nangis lagi prill" ucap rey menenangkan Prilly.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi tengah ada 2 pasang mata yang memperhatikannya bahkan mendengar semua percakapan mereka.
"Maafkan aku prill, aku telah begitu menyakitimu. aku menyesal aku sungguh menyesal prill" batin ali berkecamuk antara sedih dan menyesal melihat wanita yang dulu pernah mengisi hari-harinya kini menangis karenanya.
Tak ada penyesalan yang berada diawal, karena yang letaknya diawal adalah pendaftaran. Setelah menyesal apa yang bisa dilakukan? Hanya waktu yang mampu menjawab.
__________________________________
Niatnya pengen semalem updatenya, tapi udah keburu teler ya udin pagi aja gpp lah ya. Cabee maafin daku yang ngaret updatenya, tetep semangaaaaaaat meski greget juga...ahahahha

KAMU SEDANG MEMBACA
3 Hati 1 Cinta
RandomMencintai 2 hati dalam 1 waktu ?? Sungguh hal yang sangat menyiksa.. Dimana harus memilih salah satu untuk disakiti.