"Kalian pergilah saja. Aku yang akan menemani June." Ucap Jinhwan pada member lain.
Malam itu seusai iKONCERT di Chiba para member iKON berniat untuk makan malam di salah satu restoran Jepang. Tapi Jinhwan memutuskan untuk tinggal di hotel saja tidak ikut bersama yang lain, karena dia ingin menjaga Junhoe yang sedang demam tinggi seusai konser tadi.
"Ya sudah kita pergi dulu hyung. Kalau kau perlu apa-apa panggil saja managernim." Hanbin menepuk pundak Jinhwan.
Hanbin, Bobby, Yunhyeong, Donghyuk dan Chanwoo lalu pergi meninggalkan Jinhwan sendirian di depan pintu kamar no 408. Itu adalah kamar hotel Junhoe dan Chanwoo. Dia lalu masuk kedalam. Begitu tiba di dalam kamar dia melihat Junhoe yang sedang tertidur di atas ranjang dengan selimut tebalnya.
Jinhwan berjalan mendekat ke arah ranjang. Di tatapnya wajah Junhoe yang tampak pucat itu. Sungguh tak tega ia melihatnya. Padahal saat konser tadi dia masih bisa bercanda tertawa bersama dengan Junhoe. Tapi sekarang namja yang selalu bisa membuatnya bahagia itu sedang sakit. Dia lalu duduk disisi ranjang. Tangan mungilnya ia letakan di atas dahi Junhoe.
"Omo.. panas sekali demamnya. Yaa! June-yaa apa kau tak kenapa-napa ?" Jinhwan langsung panik begitu dia tau demam Junhoe sangat tinggi. Dia lalu memegang tangan Junhoe. Tangan itu terasa panas sekali. Jinhwan berpindah ke leher Junhoe. Seluruh tubuh Junhoe terasa panas.
"June.. june.. kau tak apa-apa ? Apa perlu kita ke rumah sakit saja ? Demam mu sangat tinggi sekali."
"Hyung.. hyungg.." Junhoe berseru lirih. Matanya masih terpejam. Sepertinya dia mengigau.
"Ne.. aku disini June. Ini aku Jinhwan hyung. Demam mu tinggi sekali. Aku akan memanggil manager dulu. Kau harus di rawat di rumah sakit."
Baru saja Jinhwan hendak beranjak bangun dari duduknya. Tangannya tertahan oleh genggaman tangan Junhoe yang hangat. Junhoe menahannya.
"Tunggulah sebentar saja June. Aku hanya akan memanggil manager, kau harus di bawa ke rumah sakit."
"Hyung.. hyung.." Suara Junhoe masih terdengar lirih. Matanya perlahan mulai terbuka pelan.
"Jangan pergi." Lanjut Junhoe. Tangannya masih menahan tangan mungil Jinhwan.
Jinhwan mengurungkan niatnya untuk pergi. Dia kembali duduk mendekati Junhoe. Membelai rambut Junhoe lembut. Mungkin Junhoe hanya butuh dia disisinya, itu saja.
"Aku disini June. Ada aku disini, besamamu."
Junhoe mempererat genggaman tangannya ke tangan mungil Jinhwan. Seakan dia tak mau melepas tangan itu sampai kapanpun.
"Dingin hyung.. dingin sekali." Junhoe berseru lagi. Suaranya yang biasanya tampak bersemangat kali ini sangat terdengar lirih.
Jinhwan semakin tak tega melihat namja yang ia sayangi itu kesakitan. Dia bingung harus berbuat apa. Bagaimana agar Junhoe tak merasa kedinginan. Dia lalu membenarkan posisi duduknya.
"Tidurlah di pangkuanku. Aku akan berusaha mengurangi demammu." Dia mengangkat kepala Junhoe agar berada di atas pangkuannya. Membelai kepala Junhoe lembut. Menyalurkan kasih sayangnya pada namja yang sangat ia sayangi itu.
"Apa masih terasa dingin ?" Tanya Jinhwan.
"Heemm.. dingin, dingin sekali."
Jinhwan lalu membetulkan selimut yang menutupi badan Junhoe. Tiba-tiba saja tangannya merasakan seperti ada hembusan angin. Dia lalu melihat ke arah jendela kamar.
"Yaa! Sudah tau sedang demam begini, kenapa kau malah membuka jendela kamar ?" Jinhwan berseru kesal. Pantas saja Junhoe merasakan dingin. Jendela kamar ternyata terbuka lebar-lebar. Dia lalu memindahkan kepala Junhoe di atas bantal. Dan beranjak dari duduknya. Tapi tangan Junhoe lagi-lagi menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just YOU_KJH
Fiksi PenggemarHanya cerita fiksi tentang Junhwan a.k.a Junhoe - Jinhwan iKON.. boyXboy ©kim_nann