Just One Day, Jungkook Version (6) Ending

229 29 0
                                    

Jungkook mengurung diri di kamar milik Jin bahkan sejak upacara pemakaman Seokjin, dia mengingat sesuatu, buku yang Seokjin simpan di laci miliknya sebelum mereka pergi ke gedung itu?? Jungkook membuka laci itu perlahan, buku yang tidak terlalu besar dia temukan, itu bukanlah sebuah diary itu hanya buku biasa yang berisi tentang curhatan seorang Kim Seok Jin saat dia tidak ingin mengatakan pada siappun masalah apa yang dia hadapi. Tetapi beberapa lembar disana menarik perhatian Jungkook, sebuah pengakuan tentang hal yang membuat dia menjauhi Jungkook dan terkesan membencinya. Sebuah perasaan pada seorang yeoja, sejak dua tahun belakangan ini Jin sangat menyukai seorang yeoja yang bahkan 6 tahun lebih muda darinya.

Menurutnya yeoja itu adalah yeoja yang sangat sempurna, cantik, pintar, tentunya memiliki hobi yang sama dengannya "Memasak" Park Na Ra, yeoja yang berusia 1 tahun lebih muda dari Jungkook bahkan kekasih dari Jungkook itulah yeoja idaman Kim Seok Jin.

Jungkook tersentak saat membaca beberapa lembar tulisan dalam buku itu, bagaimana bisa Seokjin begitu pandai menyimpan perasaannya pada Park Na Ra bahkan tak seorangpun tau tentang hal itu termasuk Jungkook??

'Jungkook-ah, mianhae.. aku tidak membencimu hanya saja aku merasa kesal setiap kali melihatmu, aku merasa ingin marah setiap kali kau bersikap manja padaku seperti biasanya karena sungguh aku sangat menyukai Park Na Ra, entah kenapa aku menyukainya jauh sebelum kau mengenalnya, jauh sebelum kau menjadikan dia kekasihmu.. setiap kali aku menjemputmu di sekolah aku yakin akan melihat yeoja itu pula, tapi saat kau menceritakan padaku mengenai hubunganmu dan dia aku merasakan sakit yang luar bisa dalam dadaku, sebuah degup jantung yang berdetak menyakitkan membuat nafasku serta emosiku tidak terkontrol.. maaf aku menjauhimu karena aku tidak ingin emosiku memuncak yang nantinya akan menyakitimu..'

Jungkook menghapus air matanya singkat, dia tidak pernah mengira jika Jin sangat menyukai Nara, apakah dia begitu kejam pada Seokjin? Jungkook bahkan tidak ingin menyakiti perasaan Seokjin, jika saja Seokjin masih hidup saat ini mungkin Jungkook akan merelakan Nara untuknya tapi...

'Aku sangat menyayangimu Jeon Jung Kook, walau sikapku berubah padamu tapi rasa sayangku terhadapmu tidak akan pernah berubah, kau adalah adikku dan aku harus selalu melindungimu, jika saja pikiran dan hatiku berjalan seirama, mungkin aku tidak akan bertindak bodoh dan bersikap kasar padamu hanya karena Nara lebih menyukaimu..'

Jungkook membuka lembar berikutnya

'Maaf, aku bersikap kasar padamu kembali hari ini Jungkook-ah.. saat eomma dan aboji pergi sungguh aku ingin menemanimu saat tadi kau mengatakan sangat kesepian, tapi sejak sepulang mengajar dalam kelas memasak Nara selalu menanyaiku apa makanan kesukaanmu dan bagaimana cara memasaknya, sungguh aku yakin kau tau bagaimana perasaanku saat itu..'

Jungkook menangis histeris setalahnya, beberapa kali namja itu memukul kepalanya sendiri, mengatakan dirinya bodoh karena tidak tau jika Seokjin menyukai Nara, hyung yang telah mengorbakan nyawa untuk menyelamatkannya diam-diam pernah merasakan sakit karena dirinya dan yeoja itu,

"Hyung.. maafkan aku.. kenapa kau melakukan semua itu padaku hyung?? Aku bahkan sangat tersiksa saat kau menjauhiku dan mulai membenciku, aku bahkan tidak menyangka jika satu hari itu, dimana sikapmu mulai berubah, kau memperhatikanku, khawatir ketika aku demam dan kembali menjadi hyung yang sangat baik padaku adalah terakhir kalinya kita bersama, aku bahkan tidak pernah tau jika kau sampai rela menyelamatkanku bahkan dengan nyawamu sendiri.."

Sebuah ketukan pintu terdengar disana..

"Jungkook-ah Taehyung dan Jimin ingin bertemu.." Suara ibu dari Seokjin yang juga telah menjadi ibu Jungkook mengetuk pintunya, berita kematian Seokjin membuat kedua orang tuanya shock dan memutuskan untuk pulang saat itu juga,

Jungkook membuka pintunya memandangi ibunya yang matanaya telah bengkak, Jungkook memeluknya erat..

"Eomma.. maafkan aku, karena aku Jin hyung.."

Yeoja itu menepuk pundak Jungkook dan beberapa kali menangis,

"Ini bukan salahmu.. aku sangat tau jika Jin sangat menyayangimu oleh karena itu dia melakukan semua ini untukmu.."

"Jungkook-ah.." Suara panggilan Jimin membuat pelukan antar keduaya terlepas,

"Eomma akan meninggalkan kalian, jika perlu sesuatu katakanlah.." Ucapnya sebelum pergi,

Taehyung dan Jimin mengangguk singkat,

"Jungkook-ah, ada seseorang yang sangat merindukanmu.." Ucap Taehyung, beberapa saat seseorang yeoja menghampirinya, Park Na Ra.. Jungkook diam dalam posisinya,

"Oppa.. kau baik-baik saja? Jin oppa.." Sekali ucapan itu kembali membuat yeoja itu menangis, bahkan kepergian Jin membuatnya sangat terpukul, bagi Nara Jin adalah sosok kakak yang sangat baik, walau sama sekali dia tidak tau jika Jin menyukainya lebih dari perasaan adik dan kakak,

"Jin hyung.. sebenarnya dia menyukaimu.." Ucap Jungkook singkat membuatnya sedikit tertegun,

"Mwo??" Nara membulatkan matanya, Jungkook tersenyum singkat dan memberikan buku milik Jin padanya,

"Simpanlah ini, ini milik Jin hyung"

***

Jungkook menuntun Nara ke tempat dimana Jin di makamkan, namja itu terseyum singkat saat melihat foto Jin disana, setidaknya senyum itulah yang sangat Jungkook rindukkan, jari-jari Jungkook mengelus foto itu perlahan bersamaan denga air mata Jungkook yang sudah berjatuhan di atas tanah yang kini sudah di tumbuhi beberapa rumput, terlihat sejuk dan damai, mungkin hal itu pula yang Jin rasakan saat ini.

"Hyung, bagaimana kabarmu? Aku sangat merindukanmu.. aku bahkan sangat merindukan masakanmu, tapi kau hebat semua ilmu memasakmu kau wariskan kepada orang yang tepat.. yeoja di sampingku ini bahkan dapat membuat masakan sehebat masakanmu walau masih jauh lebih enak masakan yang kau buat,," Goda Jungkook membuat Nara memukul lengannya,

"Oppa.. aku sangat menyayangimu, walau aku tidak tau jika kau menyukaiku, maafkan aku oppa.. aku tidak akan melupakanmu.." Setidaknya hanya itu yang Nara ucapkan, kalimat singkat karena yeoja itu tidak ingin banyak bicara yang nantinya akan membuatnya menangis,

"Hyung aku sangat berterimakasih karena kau dapat menjagaku dengan baik, walau aku tidak suka jika kau menyelamatkanku dengan cara seperti ini, kau membuatku sedih dan sakit.. kehilangan kau adalah hal terburuk yang aku rasakan.."

Jungkook bangkit dari tempatnya dan menuntun Nara pergi sebelum keduanya menangis kembali di tempat ini, tentu hal itu juga akan membuat Seokjin sedih disana..

"Oppa, apakah itu semua karena Hitori Kakurenbo? Kau memainkan permainan itu di saat kau berdua dengan Jin oppa di rumah? Aku pernah membacanya jika kau bermain dan ada orang lain selain kau di rumah, secara tidak langsung orang itu akan terlibat dalam permainan.."

"Itu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan.."

Beberapa saat keduanya terhenti saat seorang yeoja kecil dengan rambut bob dan mengenakan Kimono berdiri di hadapan mereka sedangkan tangan kirinya memegang sebuah boneka Okiku, pandangannya terlihat penuh dendam..

Jungkook dengan cekatan menarik tangan Nara untuk berlari dan berteriak..

"Huaaa itu Zashiki Warashiiiii!!"

(THE END)

[

Just One Day (Jin & Jungkook Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang