Aku melangkahkan kakiku kedalam kelas dengan gontai. tak mempedulikan semua mata memandangiku dengan melotot dan mulut menganga. Sejak kapan mereka begitu terpesonanya dengan penampilanku? Aku tahu, saat ini penampilanku terlihat berbeda dari biasanya. Tapi gak gitu juga kali ngeliatin gue. Memangnya mereka belum pernah melihat orang dengan lingkaran hitam dikantung matanya? Huft..
Aku menjatuhkan tas selempangku dengan asal diatas meja lalu merebahkan kepalaku ke atasnya. Kepalaku terasa sedikit pusing juga tubuhku lemas tak bertenaga. Padahal tadi pagi Mom sudah memberiku vitamin, bahkan sebelum itu menyuruhku untuk tidak perlu ke sekolah mengingat kondisiku saat ini begitu menyedihkan.
Aku kenapa memangnya? Mom sepertinya terlalu berlebihan. Aku ini hanya kurang tidur. Atau bisa dibilang aku tak tidur sampai pagi. Itu saja. Tak perlu dikhawatirkan, iya kan? Kalau orang lain begadang sampai pagi memang biasa. Tapi aku, sudah tak terbiasa begadang malah terpaksa begadang. Bukan karena tugas, insomnia atau apapun itu. Tapi...
GUE GAK BISA TIDUR KARENA MIKIRIN SMSNYA BIAN !
Dan sejak kapan juga aku jadi memikirkan cowok itu? Sepertinya otakku sudah koslet akibat sengatan listrik yang Ia kirimkan lewat pipiku. Ugh! Kenapa aku harus mengingatnya lagi? Lupakan, Ara. Lo harus lupain kejadian itu. Walau sebenarnya diri lo yang paling dirugikan disini. Ya, benar. Aku memang sangat merasa dirugikan. Memangnya dia siapa? Hanya seorang cowok yang aku benci dan dia juga benci padaku, namun entah kenapa dia malah menyatakan rasa sukanya padaku belakangan ini. dan aku tak peduli akan hal itu.
Kenapa juga aku malah harus tak bisa tidur karena isi pesan dari cowok itu? Aku sendiri tak tahu kenapa. Aku hanya merasa kecewa. KECEWA? Entahlah. Hanya saja, perasaan itu tiba-tiba datang. Kecewa karena dia menganggap hal tersebut tak pernah terjadi? Ya, mungkin saja. atau jangan-jangan aku ...
“Ara” seseorang mengguncang pelan bahuku membuatku membuka mata. Sejak tadi aku memang memejamkan mataku. Dan kulihat Rere sedang menatapku dengan khawatir. Pasti Dia baru datang.
“Kenapa, Re?” sahutku dengan suara serak. Aku kembali memejamkan mataku. Rasanya dunia berputar-putar saat mataku terbuka.
“Lo keliatannya gak sehat, Ra. Pulang aja, ya?” usul Rere membuatku menggeleng lemah.
“Gak. Gue gak apa-apa, Re. Cuma kurang tidur”
“Apa? Kurang tidur? Lo kan gak biasa begadang, Ra. Memangnya lo kenapa?” Tanya Rere dengan tak percaya.
Aku harus jawab apa? Aku gak mungkin cerita soal itu. Pasti, tapi nanti. Keadaanku yang seperti ini tak akan bisa membuatku mengelak ataupun kabur dari kekepoan Rere yang pasti akan terus menanyakan ini-itu.
“Gue insomnia kayaknya” jawabku berbohong. Setidaknya ini hanyalah kejujuran yang tertunda.
Rere terdengar menghela napas “Yaudah. Tapi gimana kalau lo istirahatnya di UKS aja? Kebetulan mata pelajaran pertama kosong. Guru-guru pada rapat”
UKS?
Boleh juga..
Gue emang perlu merebahkan diri diatas kasur..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetbreeze
Teen FictionSTATUS: [TAMAT] Hari-hari Ara selalu dipenuhi dengan kesialan semenjak bertemu Bian, si cowok angkuh anak pemilik sekolah. Apa jadinya jika suatu saat ia dikejutkan dengan pernyataan cinta dari Bian? "Gue suka sama lo!" - Bian "Huh? Nembak apa ngaja...