selingkuh

6.4K 288 3
                                    


"Jangan nangis terus!lo ganggu konsentrasi gue"

Ali menoleh ke arahku dengan wajah kesalnya.kemudian ia fokus kembali pada jalanan.

Cowok ini benar-benar tidak mengerti apa yang aku rasakan sekarang.cowok sialan ini ternyata sangat tidak peka dengan perasaan perempuan.terutama aku.istrinya!

Sedari tadi aku tak henti-hentinya mengeluarkan air mata.aku tak bisa menahan air bening ini untuk tidak luruh. sangat sulit.air bening ini semakin deras seiring dengan mobil yang kutumpangi yang meluncur meninggalkan kota kelahiranku.

Dan meninggalkan ayah.sebelum aku dan ali berangkat aku bisa melihat mimik wajah ayah yang terlihat sangat keberatan saat aku berpamitan padanya.tanganya bergetar saat aku mencium tanganya.dan mata sayu nya mengeluarkan air walaupun hanya beberapa tetes.ayah tidak rela aku pergi tapi ia sebisa mungkin menutupinya.aku tau itu.

"Ali balik lagi!hiks.."

Ucapku sesengukan.iya aku tau,aku cenggeng!

Ali tidak merespon ucapanku.meliriku saja tidak.

"Ali!!!"

Pekiku.ali tiba-tiba nge-rem mendadak.membuat tubuhku terdorong ke depan.untungnya aku telah memasang sabuk pengaman.ali menoleh ke arahku.lalu mengelap air mataku dengan tisue.

Aku kira ali mengghentikan mobil karna aku yang memekik terlalu keras dan membuatnya terkejut.ternyata bukan karna itu.tapi karna sedang lampu merah.

"Udah gak usah nangis lagi.lo tau gak?bagi istri-istri lain yang baru nikah,diajak pindah dan dibeliin rumah mewah di kota sama suaminya itu seneng.lo harusnya juga seneng.tenang lo masih bisa kok ketemu ayah lo"

Ali masih membersihkan pipiku yang dipenuhi air mata dan dahiku yang bercucuran keringat.

"Ali balik lagi"

Aku memegang tangan ali yang masih mengelap air mataku.ia menatapku dingin.

"Gak bisa pril.."

Aku membuang tanganya kasar di wajahku

"Kenapa gak bisa!"

Ia meluruskan posisi duduknya lalu kembali melajukan mobil.

"Karna dengan cara ini,gue mau lo mandiri gak manja-manja lagi"

Mandiri?manja?masih banyak cara untuk membuat aku mandiri!bukan dengan cara membawa aku pergi jauh dari ayah!

Aku tau selama 17 tahun ini aku tidak bisa jika tidak mengantungkan diri pada orang lain terutama ayah.apa-apa selalu pada ayah.tapi,aku yakin aku bisa mandiri tanpa harus jauh dari ayah.semua butuh waktu.lambat laun aku pasti bisa.

Ali egois!

"Inget ya pril!gue akan buat lo bahagia disana.kita akan bangun rumah tangga kita.gue janji akan jagain lo sebaik ayah lo!sebelumnya gue minta maaf gue sempet nyuruh-nyuruh dan bentak lo!"

Ali melirik ke arahku dengan senyuman manisnya.lalu kembali fokus menyetir.entah kenapa ucapan ali tadi membuatku rada tenang.tidak seperti yang aku kira.ali ternyata mempunyai sisi yang lembut.selama ini yang terlintas dipikiranku tentang ali adalah sosoknya yang dingin dan kasar.tapi ternyata pikiranku salah.

Apakah ini sebenarnya sifat asli ali?atau ini hanya trik nya saja agar membuat aku berhenti menangis?

Dan soal ucapanya'Kita akan bangun rumah tangga'ucapan itu seketika meleleh dalam hatiku.membangun rumah tangga tanpa adanya rasa cinta.apakah bisa?dan entah aku akan siap atau tidak.tapi mendengar ucapan ali tadi membuatku merasa yakin.ali tidak akan berbohong.ia akan membahagiakanku dan menjagaku.

My Husband HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang