------
Setalah bell pulang berbunyi, Semua siswa berhamburan keluar kelas dan ada yang langsung pulang, gosip dulu juga ada, bahkan ada yang langsung pergi ke-mall juga ada."Eh jalan yuk?" Antusias Nami pada teman-temannya.
"Gk ah males gue!" Jawab Iqbaal ketus
"Yaudah sih baal biasa aja bisa kali" Ojan agak sedikit tersinggung oleh jawaban Iqbaal, karena menurutnya Iqbaal terlalu ketus menjawabnya, Tapi nyatanya Iqbaal memang ketus menjawabnya
"Udah udah!! Nanti jadinya berantem lagi lo berdua! Gue tau gue cantik, tapi gue gk suka direbutin kayak gini" siapapun yang mendengar penuturan Aqila tadi pasti geram, Dia terlalu ke-PD an.
"Anjirrr egeeee PD abizzz njir!!" Celetuk Fadlan yang diiringin tawaan yang lain, Read kecuali IQBAAL.
"Nihh gue nasehatin yaa Aqila, lo jadi bocah jangan terlalu ke-PD an, gua gk tau dah kenapa si Qhosi mau sama cewe yang urat malunya tuh udh hampir copot" Ejek Dianty pada Qila
"Anjing! Pedezz banget omongan lo Dant! Lebih pedez dari cabe-cabean diperempatan" umpat Aqila kesal pada teman-temannya. Padahal niatnya kan tadi hanya ingin mencairkan suasana yang agak dingin.
"Abaikan!! Teruss mau gk nih ke mall, (namakamu) lo gimana? Ikut gk?" Nami mengulangkan pertanyaannya.
"Gk (namakamu) gk ikut! dia gk pantes ke-mall segala!" Iqbaal kembali mengeluarkan perkataannya yang begitu ketus dan siapapun yang mendengarnya pasti kesal dengan Iqbaal.
"Sebenernya lo bisa santai gk sih baal?" Sepertinya Ojan terpancing emosi oleh Iqbaal
"Lo kali jan yang santai, emang apa urusan lo?" Iqbaal tak kalah emosi juga pada Ojan
"Ehh lo yang santai!!" Ojann menggebrak meja yang membuat yang lain terkejut
"CUKUP! Udah jangan berantem! Maaf ya nam gue gk bisa ikut, gue harus pulang cepet!" (Namakamu) melerai Iqbaal&Ojan karena (namakamu) tidak mau jika Iqbaal&Ojan bertengkar hanya karena masalah yang sangat sepele
"Kalian tuh kayak bocah tau gk!!" Tutur Fadlan
"Kayak bocah yang lagi ngerebutin permen" lanjut Dianty
"Kita pergi!!" Iqbaal menarik lengan (namakamu) kasar keluar kelas, tetapi Iqbaal menghentikan langkahnya saat sudah tepat didepan Ojan dan megatakan "urusan kita belum kelar!" Lalu pergi dan menarik lengan (namakamu) kasar
"Baal bisa gk sih lo gk kasar sama (namakamu)?" Ojan ingin mengejar Iqbaal tetapi dicegah oleh Fadlan
"Udah biarrin aja, (namakamu) pasti gk akan kenapa²" ucap Fadlan menenangkan Ojan
'Kenapa Ojan keliatan perhatian banget sama (namakamu), ehh apaan sih lo Nam, lo harus buang pemikiran negative lo ini, (namakamu)kan sahabat lo!' Ucap Nami dalam hati
**
"Aww Iqbaal sakitt!!" (Namakamu) mencoba melepaskan cengkraman Iqbaal ditangan (namakamu), tapi (namakamu) tidak sekuat itu
"Baal!! Aww sakitt!!" Kalo bisa (namakamu) menangis sekarang ia ingin menangis saat ini, bukan karena cengkraman dari Iqbaal tapi perbuatan yang Iqbaal lakukan pada (namakamu) itu terlalu kasar. Dengan sekuat tenaga (namakamu) menahan air matanya yang sudah berlomba-lomba minta dikeluarkan dari kandanganya. Dan sedari tadi sudah banyak murid-murid yang melihat Iqbaal dan (namakamu) dengan tatapan tidak bisa ditebak.

KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSHINE ❌IDR
Fanfiction"Bukan suka, bukan sayang, tapi Cinta" - (Namakamu) Permata "Benci yang membuatku terjebak dalam hati yang terbuka" - Iqbaal Dhiafakhri R.