-------
Tapi dengan tiba² (namakamu) menaiki motor yang ditumpangi Ari tersebut."Ihh bener bener rese ya lo (nam)!" Ari merutuki dirinya sendiri yang telah menyesal membantu (namakamu)
"Ayo jalan!" Ucap (namakamu) enteng
"Ehmm" bukannya menjalankan motornya tapi Ari hanya diam dan berdehem, seakan memberi kode pada (namakamu)
"Apaan sih ri? Niat gk tolongin guenya?" (Namakamu) mulai kesal dengan sikap Ari
Dan tiba-tiba tanpa basa-basi Ari menjalankan motornya dengan kecepattan diatas rata-rata dan membuat (namakamu) terkesiap langsung memeluk Ari
"Dasar modus!" Rutuk (namakamu) memukul helm yang Ari gunakan diselingi dengan tawanya, tanpa sadar Ari juga ikut tertawa.
Dan selama diperjalanan terjadi keheningan, mereka sibuk denga pemikirrannya masing-masing, sampai tidak terasa Ari sudah memberhentikkan motornya tepat didepan rumah (namakamu).
"Udah sampe nih, masih mau terus peluk gue? Gue tau body gue ini emang enak dipeluk tap-" Ari ingin menggoda (namakamu) tetapi sebelum menyelesaikan perkataannya (namakamu) menyelanya begitu saja
"Pd banget lo ri! Gu-gue ta.. di kan cuma ehmm apaa itu lho" ari tertawa melihat (namakamu) yang sudah turun dari motornya dan mengucapkan kata-kata itu dengan gugup, 'lucu juga dia, cantik lagi!" kata Ari dalam hati
"Haha muka lo bisa kali gk kayak tomat busuk? Merahh gitu" goda Ari yang makin membuat (namakamu) menutupi mukanya yang sudah seperti tomat matang.
"Ish! Gitu amat lo Ri! Btw, makasih yaa" ucap (namakamu) mengalihkan perhatian.
"Iya sama-sama, kalo lo butuh gue jangan segan-segan untuk hubungin gue, oiya id line boleh kali?" ucap ari penuh perhatian pada (namakamu)
"Hehe lo bisa aja, ehmm id line gue (nam)1802" jawab (namakamu)
"Yaudah nanti gue add jan lupa addback ya, sampe ketemu disekolah besok!!" ari mulai memakai helmnya untuk menjalankan kembali motornya menuju rumah
"Bye hati-hati!" setelah Ari hilang dipersimpangan jalan (namakamu) pun memasuki rumahnya dengan perasaan senang, 'ari baik juga, dia humoris' (namakamu) memasuki rumahnya dengan perasaan yang senang.
Apa (namakamu) tidak menyadari bahwa sedari tadi ada yang mengintip mereka berdua dari dalam rumah? Entahlah (namakamu) tidak menyadari itu.
'Lo masih bisa senyum, sedangkan gue disini dimarahhin sama Ayah karena cuman ninggalin lo pulang sendiri?!, lo cukup beruntung (namakamu), dan itu semua yang bikin gue makin benci sama lo!'"Assalamualaikum.." salam (namakamu) saat sudah memasuki rumah
"(Namakamu) kamu gk papa? Kamu pulang sama siapa? Apa ada yang berbuat senonoh sama kamu? Maaffin Iqbaal yah karena dia udah ninggalin kamu disekolah" (namakamu) baru saja memasuki rumah tapi Herry sudah memberikan pertanyaan beruntun pada (namakamu)
"Ayahh aku gk papa, aku tadi dianterin sama Ari, loh kenapa ayah harus minta maaf? Iqbaal bukan ninggalin aku kok yah, tapi tadi aku pergi sebentar sama temen-temen dan gk bilang sama Iqbaal, jadinya Iqbaal ninggalin aku, tapi aku kok yang nyuruh Iqbaal tinggalin aku, karena aku gk mau Iqbaal nunggu" jelas (namakamu), sebenarnya (namakamu) sama sekali tidak ingin berbohong, tapi ada satu alasan yang membuat (namakamu) berani berbohong seperti ini.
"Alhamdulillah kalo gitu, yaudah kamu istirahat yaa" ucap Herry penuh perhatian
"(Namakamu) kamu langsung mandi yah, udah mandi kamu shalat maghrib udah itu kita makan, ajak Iqbaal juga ya sayang" Rike mengucapkannnya dengan penuh perhatian

KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSHINE ❌IDR
Fiksi Penggemar"Bukan suka, bukan sayang, tapi Cinta" - (Namakamu) Permata "Benci yang membuatku terjebak dalam hati yang terbuka" - Iqbaal Dhiafakhri R.