Part 6

625 33 0
                                        

Ceklek

Tiba-tiba saja ada yang membuka pintu kamar (namakamu) tanpa mengucapkan salam atau mengetuk pintu.

"Iq....baal?"

'Ada urusan apa dia kesini?'

'Apa dia belum puas udah buat tangan gue lecet?'

'Tapi, ngapain dia bawa piring makanan segala?'

'Apa dia mau mukul gue pake piring?'

Shit! (Namakamu) bergidik ngeri dengan pemikirrannya,

"Gue gk ngerti sama Bunda, apa dia nganggep gue babu? Suruh bawa makanan ini ke elo! Cih sumpah gue gk sudi!" Ketus Iqbaal sembari menumpahkan makanannya tepat dimuka (namakamu)

Wth?! (Namakamu) hanya bisa terdiam menahan rasa sakit didalam sana, Hati.

"sok polos banget sih lo! Lo pake dukun mana udah buat ayah sama bunda gue nyantol ke lo?" Iqbaal mendongahkan dagu (namakamu) menggunakan piring *ngartikagak?* *ngartiinaja:*

"lo gk usah keGR an, lo tuh gk beda dari sampah yang didaur ulang, gk beda juga sama benalu yang bisanya hidup enak ditempat orang tapi nyusahin orang yang punya rumah!" Ucap Iqbaal remeh

"GUE SALAH APA SAMA LO BAAL?! KENAPA LO BISA BENCI SAMA GUE! GUE SALAH APA?! APA MENURUT LO GUE SUKA LO KASARIN TERUS? GUE JUGA CEWE BAAL! CEWE LEMAH YANG BISA NANGIS KALO DIKASARIN KAYAK GINI" teriak (namakamu) dalam hati. (namakamu) tidak mungkin berani berteriak seperti itu pada Iqbaal.

Tampilan (namakamu) saat ini sangat kacau, rambut yang dipenuhi nasi-nasi dan beberapa lauk yang menempel dirambut dan bajunya ada juga yang sudah terjartuh kebawah lantai.

"Maaf" lirih (namakamu) pada Iqbaal

"Cih!" Iqbaal hanya berdecih lalu pergi keluar dari kamar (namakamu).

**

"Pak stop!" Suruh Iqbaal pada pak supir yang sedang mengendarai mobil, tetapi saat Iqbaal menyuruhnya berhenti Pak Supir yang bernama Jajang itu pun memberhentikan mobil yang ia kendarai.

Iqbaal melirik (namakamu) yang sedang duduk terdiam disampingnya lalu berkata "turun!" Sedikit membentak dan membuat (namakamu) bergidik takut, memang setiap hari (namakamu) selalu diturunkan sebelum sampai kesekolah.

(Namakamu) melirik jam yang melingkar ditangannya,

"Baal, gue mohon kali ini aja lo gk nurunin geu disini, lo turuninnya diperempatan deket sekolah aja ya, sekarang udah hampir jam 7, dan gue takut nanti kalo gue terlam-" ucappan (namakamu) terpotong begitu saja oleh Iqbaal

"apa Menurut lo gue peduli?" Iqbaal menatap lurus kedepan tidak mempedulikan (namakamu) yang benar-benar memelas päda Iqbaal.

"Baal please gu-" lagi lagi Iqbaal memotong ucapannya.

"TURUN! ATAU GUE TENDANG LO KELUAR DARI MOBIL?!" Bentak Iqbaal, yang seketika membuat (namakamu) takluk membuka pintu mobil dan keluar dari mobil.

"Jalan pak!" Setelah (namakamu) turun Iqbaal kembali menyuruh Pak Jajang menancapkan gas menuju sekolah.

"Ashhh!! Gimana ini! Kenapa lo jahat banget sih baal sama gue! Gue pake apa sekarang kesekolah? Mana masih jauh lagi! Aduhh! Gue gk mau dihukum gara² terlambat SHIT!" Omel (namakamu) setelah turun dari mobil dan melihat mobil menghilang dipersimpangan.

SUNSHINE ❌IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang