1

14.5K 1K 11
                                    

Lelaki dengan tatapan tajam itu masuk dengan begitu santai memasuki sebuah ruang kelas.

Seperti biasa dia akan duduk diurutan belakang, namun dekat dengan jendela yang langsung memperlihatkan keramaian jalan raya. Dia jengah melihat sosok wanita cerewet yang ada dikelasnya. Kenapa ada sosok wanita seperti itu, pikirnya.

Pelajaran mata kuliah hukum pidana dimulai dengan hadirnya sosok dosen yang bisa di bilang killer oleh para mahasiswa yang masuk kelasnya.

Satu persatu mahasiswa di absennya, " Hagia Prilly Kurniawan ", wanita cerewet itu mengangkat tangannya. Semuanya sudah terabsen, " ada yang belum di absen ?"

Tangannya terangkat serta suara beratnya memanggil sang dosen membuat semua mata tertuju padanya. " Zidan Dzaki Alfath Bu "

" ah ya, kamu ketinggalan "

Tak sengaja tatapannya bertemu dengan wanita cerewet itu, lalu dengan cepat mendelikkan matanya tak sabar. Semua mahasiswa fokus pada apa yang dijelaskan dosen didepannya, karena jika saja ada yang meleng lalu ketahuan maka siap - siap saja karena tak akan lulus dan harus mengikuti kelas dikemudian hari.

" baik, ketua kelas tolong buatkan kelompok berjumlah 5 orang untuk diskusi kelas saya minggu depan. Saya tutup kelasnya, selamat siang "

Setelah dosen bernama Shopia itu pergi, ketua kelas mulai mencatat nama - nama mahasiswa dan mengocoknya.

" kelompok 3 yaitu Ajeng, Prilly, Anggi, Yunus sama Zidan "

***

Wanita cantik dengan rok melebihi lutut sedikit itu berjalan dengan santai dengan teman dekatnya, " kok gue baru tau ya kalo di kelas ada yang mananya Zidan Sal "

" ya gimana Lo mau tau, orang Lo kerjaanya cuma tidur doang. Melek cuma waktu kelas Bu Shopia yang killer doang ", wanita itu meringis sebagai pembenaran.

" kenapa gue baru sadar kalo dikelas gue ternyata ada cowok cakepnya huaaa "

" apa sih Lo Prill, lebay ah. Jangan sampe nama Lo berubah cuma karena satu cowok "

Tck, Prilly berdecak sebal karena ucapan temannya itu. Matanya dengan cepat membelalak saat melihat lelaki dengan mata tajam dan bulu mata lentik sedang melaksanakan sholat di masjid yang disediakan kampusnya.

" gue mau sholat dulu ya ", Salsa mengerutkan keningnya heran dengan apa yang diucapkan wanita disampingnya.

" sholat? Tumben Prill, Lo mau sholat awal waktu gini. Biasanya entar - entaran aja kalo gue ajakin sholat "

" tck. Udahlah, mau gue sholat awal waktu, pertengahan atau akhir yang pentingkan gak ninggalin sholat ", Dia dengan kasar menarik pergelangan tangan Salsa menuju masjid.

Sepanjang jalan Salsa terus memikirkan hal itu, tentang sejak kapan dan kenapa. Tak ingin membuat otaknya meledak akhirnya Salsa mengakhiri perang pikirannya.

" Prill kenapa Lo sholat ?"

" ya kalau gue gak sholat, udah pasti gue masuk neraka. Nah kalo gue sholat kan seenggaknya masih ada peluanglah buat gue masuk surga " jawabnya dengan percaya diri.

" tapikan Lo lagi haid Prill "

Prilly berhenti dengan tiba - tiba dipelataran masjid dan saat itu pula sosok lelaki bermata tajam itu keluar dari masjid dengan memperlihatkan wajah dan rambutnya yang sedikit basah karena air wudhu.

" kenapa Lo baru ingetin gue kalo gue lagi gak sholat "

***

" gue duluan ya, bye "

KALI KEDUA [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang