Kendall POV
Aku berlari meninggalkan apartment itu dengan menggunakan taxi. Sekarang ku tak tau lagi harus kemana. Setelah 30 menit di taxi ini tanpa arah tujuan aku pun memberhentikan taxi ini saat melihat seorang penjual cotton candy di pinggir jalan. Setelah aku membayar pada taxi itu, aku pun melangkahkan kaki ku kearah penjual tersebut.
Saat aku sedang menunggu cotton candy ku, ku dengar suara berat seorang laki-laki.
"You want it?" kata laki-laki itu pada seorang anak perempuan yang digandeng oleh nya.
Anak perempuan itu pun menggangguk mengiyakan.
Aku mengadahkan kepala ku untuk melihat laki-laki itu.
"Kendall? You're Kendall right?" katanya padaku
"Yea, ka-kau? Sepertinya aku pernah melihat mu." kataku
"Of course, I'm Daniel. Kau masih mengingat ku bukan?" lanjutnya
Aku pun berfikir sebentar.
"Aku rekan kerja Harry." katanya
Mendengar nama 'Harry' membuat ku ingin menangis rasanya.
"Oh ya, aku ingat" kataku sambil tersenyum
"Perkenalkan, dia putri ku. Samantha namanya" katanya tersenyum
Putri? Jadi dia sudah memiliki istri dan anak di usia 25 tahun?
"Hey aunt! My name's Samantha! Nice to meet you" katanya tersenyum manis.
Aku pun tersenyum kepada anak yang kutebak berumur 4 tahun itu.
"Hey! I'm Kendall" kataku pada anak kecil itu.
"Dimana Harry? Apa dia bersama mu?" tanyanya seketika membuat senyum di bibir ku memudar.
"A-aku dan dia sedang bertengkar, Dan" kataku sedih. Ah kenapa aku harus sesedih ini
"Oh maafkan aku" katanya menyesal
"Kau tinggal bersama Harry bukan? Lalu dimana kau akan tidur? Setau ku kau sebatang kara bukan?" Lanjutnya
Ada apa dengan dia? Mengapa ia sangat mengetahui seluk beluk diriku.
"A-aku tidak tau" jawabku
"Kalau begitu tinggallah di apartment ku untuk sementara" tawarnya
"Kebetulan di apartment ku terdapat kamar kosong. Kau bisa menempatinya" lanjutnya
"Ba-bagaimana dengan istrimu? Apa ia tidak akan keberatan?" tanyaku
"Ia sudah meninggal 2 tahun yang lalu." katanya seketika itu juga membuat ku menyesal telah bertanya padanya.
"Maafkan aku" kataku menyesal sambil menunduk
"Tak apa. Ayo setelah ini kita ke apartment ku." Katanya
"Cotton candy mu biarkan aku saja yang membayar" lanjutnya
"Tidak usah. Aku masih memiliki uang" kata ku menolaknya sambil tersenyum tipis
"Sudahlah, aku akan membayarnya" katanya tidak mau dibantah
Yang kulakukan hanyalah mengangguk sambil mengucapkan terimakasih.
Setelah cotton candy ku dan Samantha sudah jadi, kami pun pergi meninggalkan tempat itu menuju apartment nya yang tidak jauh dari tempat cotton candy itu.
•••
Aku pun memasuki apartment tersebut dengan cotton candy yang masih tersisa ditangan ku.
"Kau bisa menempati kamar disebelah sana" katanya sambil menunjuk kearah pintu di pojok ruangan
"Terimakasih" kata ku sambil berjalan ke kamar tersebut.
Aku pun memasuki kamar tersebut dan menaruh koper ku disebelah tempat tidur.
Aku sangat mengantuk sehingga aku pun langsung merebahkan tubuhku ke atas tempat tidur itu.
Setelah hampir 2 jam aku tertidur, aku pun terbangun. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Aku pun segera memasuki kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhku.
Setelah selesai membersihkan tubuh ku, aku pun keluar dari kamar itu. Di ruang televisi, aku melihat Daniel sedang duduk sambil menonton televisi.
Aku pun segera duduk disebelahnya.
"Dimana Samantha?" tanyaku
"Ia sedang tidur" katanya masih fokus pada layar televisi didepan nya.
Beberapa lama kemudian ia mengalihkan pandangan nya padaku.
"Kalau ku boleh tau, mengapa kau dan Harry bertengkar?" tanyanya serius
Aku pun mulai menjelaskan dan juga menunjukkan foto tersebut kepada Daniel.
Tanpa sadar air mata ku mengalir.
"Sudahlah, jangan menangis. Mungkin dia bukan yang terbaik untuk mu." katanya
"Terimakasih Daniel." kataku masih sesegukkan.
"Apa kau mau menjadi teman ku?" tanyaku padanya
"Teman baik." katanya senyum mebalasku.
-12 April 2016-
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone • [Hendall AU]
Fanfiction❝Why I'm in love with my bestfriend?❞ - Kendall Jenner This is just a love story, between Harry Styles and Kendall Jenner ●H.S● [BAHASA INDONESIA] -Tris Story by JHoranEStyles